Pada suatu hari disebuah rumah yang sangat besar ada seekor kucing gendut dengan bulu yang halus dan terawat sedang mengerjar seekor tikus kecil untuk berebut makanan yang dibawa oleh tikus, setelah lama saling kejar-kejaran kucing dan tikus akhirnya kelelahan mereka pun beristirahat di bawah pohon mangga yang terletak dihalaman belakang rumah besar itu.
Disaat mereka kelelahan, tikus pun mengatakan kepada kucing agar mereka tidak saling berebut makanan lagi. Setelah mengatakan itu, tikus membagi setengah dari makanan yang dia dapatkan saat di dalam rumah besar itu tadi, tetapi kucing menolak makanan yang diberikan oleh tikus karena kucing menginginkan semua makanan itu bukan setengah dari makanan itu.
Mendengar apa yang dikatakan oleh si kucing tikus pun termenung sambil memikirkan dirinya yang tengah kelaparan. Kemudian tikus mengatakan sesuatu kepada kucing
" Wahai kucing jika kamu mengambil semua makanan ini bagaimana dengan aku yang sedang kelaparan ini? Bukankah kamu sudah diberi makan oleh tuanmu yang berada dirumah besar itu?" Ujar Si Tikus
" Aku tidak peduli, yang aku inginkan hanya semua makanan yang kamu miliki itu berikan kepadaku!!" Sahut kucing dengan suara yang lantang.
Tikus pun terdiam lagi sambil terus berpikir bagaimana cara agar dia mempertahankan makanan itu. Dan pada akhirnya Tikus pun mempunyai suatu ide untuk menyelesaikan semua masalah ini dan mengatakannya kepada Si kucing
" Jika kamu menginginkan semua makanan ini bagaimana jika kita berlomba balap lari ? Siapa yang lebih cepat mengelilingi halaman rumah ini dalam satu putaran dialah pemenangnya “ujaran Si Tikus
" Baiklah kalau begitu, tapi siapa yang akan menjadi jurinya agar diantara salah satu dari kita tidak ada yang berbuat curang " sahut Si Kucing yang rupanya setuju dengan apa yang dibicarakan oleh tikus
Tiba-tiba ada suara seekor burung yang sedari tadi sudah ada di pohon mangga itu dan mendengarkan apa permasalahan Si Tikus dan kucing, rupanya burung itu mengatakan bahwa ia yang akan menjadi juri dari perlombaan balap lari tersebut. Akhirnya kucing dan tikus pun setuju-setuju saja atas apa yang dikatakan burung merpati itu.
Setelah itu, burung Merpati memberikan aba-aba kepada kucing dan tikus agar bersiap untuk lomba dan mengatakan bahwa siapa yang lebih cepat mengelilingi rumah besar ini serta sampai pada pohon mangga ini dialah pemenangnya dan berhak atas semua makanan ini. Kucing dan tikus pun akhirnya berlari sekuat tenaganya agar sampai pada pohon mangga itu.
Pada saat berlari kucing pun berada di posisi depan dan tikus berada diposisi belakang. Karena Tikus tidak ingin kalah dari kucing akhirnya Tikus berbuat curang dengan melewati jalan pintas yang biasa ia lewati untuk lebih cepat menuju halaman belakang rumah. Tidak ada yang tahu karena lorong itu ditutupi oleh daun-daun kering, tanpa berpikir panjang dan tidak mengingat bahwa ada seekor burung Merpati yang megawasi perlombaan Tikus pun memasuki lorong itu dan berhasil sampai di pohon mangga yang berada di belakang halaman rumah besar itu.
Setelah sampai Tikus pun lega karena ternyata Kucing belum sampai, dari kejauhan kucing terheran-heran kenapa Tikus sudah sampai sedangkan tadi dia berada dibelakang dan kucing tidak melihat kalau Tikus menyalip dirinya. Kemudian Kucing sampai pada pohon mangga itu dan bertanya kepada kucing
" Hei Tikus kenapa kamu sudah sampai secepat ini, sedangkan tadi kamu berada dibelakang aku dan aku pun juga tidak melihat kamu menyalip aku?? Tanya Kucing dengan tatapan terheran-herannya
" Ya karena aku berlari dengan cepat kamu saja tadi yang fokus berlari dan melihat jalan sehingga tidak melihat aku menyalip kamu” jawab Tikus
" Aku tidak percaya kalau kamu tadi menyalip aku" sahut Kucing dengan wajah yang kurang percaya.
" Kalau kamu tidak percaya tanya saja kepada burung Merpati dia kan yang menjadi juri dari perlombaan ini" Jawab Tikus dengan rasa percaya diri
Dan akhirnya Kucing pun bertanya kepada burung Merpati kenapa Tikus telah sampai lebih cepat dibandingkan dirinya sedangkan dia tidak melihat kucing berlari menyalipnya. Burung Merpati yang sedari tadi hanya diam pun mengatakan sesuatu memang benar Tikus menjadi pemenang tapi dia melakukan kecurangan saat perlombaan tadi, dengan melewati jalan pintas yang biasa tikus lewati untuk lebih cepat menuju belakang halaman rumah ini. Mendengar apa yang dikatakan oleh burung Merpati Tikus pun kaget karena ia melupakan bahwa pada saat perlombaan tadi burung Merpati selalu mengawasi mereka.
Mendengar itu kucing langsung bertanya kepada Tikus,
" Hei Tikus kenapa kamu melakukan kecurangan itu? Tanya Kucing dengan tenang
" Karena aku merasa lapar dan tidak kuat untuk berlari, maka dari itu aku berbuat curang dengan melewati jalan pintas yang biasa aku lewati. Dan jika kamu menang dalam lomba ini serta mendapatkan semua makanan itu aku akan sangat kelaparan “. Jawab Tikus dengan wajah yang penuh bersalah.
Mendengar itu burung Merpati mengatakan bahwa pemenangnya adalah Kucing bukan tikus. Setelah itu, makanan yang dari tadi di perebutkan diserahkan kepada kucing. Melihat itu tikus pun pergi meninggalkan tempat itu dan merenung di bawah pohon jeruk. Kucing yang melihat Tikus pergi dengan wajah kelaparan pun mendatangi tikus dan memberikan makanan itu kepada Tikus. Merasa kucing akan mendatanginya Tikus pun hanya diam dan terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kucing yaitu memberikan semua makanan itu kepadanya. Dengan penuh tanda tanya tikus bertanya kepada kucing,
" Kenapa kamu memberi semua makanan ini kepadaku bukankah kamu senang karena menjadi pemenang dari lomba ini?” Tanya Tikus
" Aku memang senang menjadi pemenang dalam lomba ini, tetapi akan lebih senang jika aku membagi makanan ini" Ujar Kucing
" Bukankah tadi sebelum perlombaan kamu menginginkan semua makanan ini dan tidak ingin membaginya?" Tanya Tikus
" Aku tadi hanya mengetes kejujuran dan kegigihan kamu. Ternyata kamu malah berbuat kecurangan" Jawab Kucing
" Maafkan aku Kucing aku berbuat curang karena merasa lapar" Jawab Tikus
" Tidak apa-apa seharusnya aku juga meminta maaf karena membuat kamu seperti ini. Kalau begitu sekarang makanlah semua makanan itu, dan satu lagi tikus jangan lagi kamu mencoba mencuri makanan itu tidak baik". Ujar Kucing
" Baik kucing, terimakasih sudah menasehatiku aku berjanji tidak akan mencuri makanan lagi ". Seru Tikus dengan wajah yang ceria
Setelah itu tikus membagi setengah makanan itu kepada kucing agar mereka makan bersama. Kemudian kucing pun berkata jika nanti tikus merasa lapar dia akan membagikan makanan yang dia dapat dari tuannya agar tikus tidak kesusahan lagi mencari makanan di kotak sampah atau dengan mencuri lagi. Akhirnya mereka pun menjadi sahabat dan berjanji agar saling tolong menolong. Melihat itu semua burung Merpati pun senang dan pergi meninggalkan sahabat itu.