Serta Merta Menggapai Cita

Assalaamualaikum teman-teman semua. Selamat berbahagia bagi kita semua. Semoga kita selalu tampak ceria ya, meskipun suasana hati ini sedang kaca balau bak diterjang badai topan dahsyat. Hihi. Pertama-tama sebut saja saya Erix Pebriyani Nur Rahmaputri, panggil saja Erix. Saya adalah mahasiswi D3 Akuntansi yang sekarang sedang menempuh kuliah semester 2 di Universitas Program Studi Diluar Kampus Utama.

Seperti yang kita semua tahun, 2020 adalah tahun yang penuh kejutan bagi kita semua. Karena apa? Iya, karena munculnya wabah virus Covid-19 ini. Hal yang sangat tidak terduga dan tak pernah terfikirkan kini muncul di kehidupan kita. Apalagi saat itu aku masih duduk di kelas 12 SMK.

Saat itu, aku sudah mempersiapkan Ujian Nasional dengan berbagai cara yang aku lakukan. Seperti membeli buku untuk belajar, mengikuti bimbingan belajar setiap pulang sekolah, belajar kelompok dengan teman, dan masih banyak lagi sesuatu yang aku lakukan. Hingga pada akhirnya wabah ini muncul dan Ujian Nasional diadakan dengan protocol kesehatan yang sangat ketat. Terasa aneh dan kurang nyaman rasanya, tapi ya memang seperti ini kondisinya.

Sesuatu yang sangat mengejutkan lainnya pun satu-persatu mulai bermunculan. Tau nggak sih? Ternyata selama ini aku mempersiapkan Ujian Nasional dengan maksimal, belajar dengan maksimal, dan sebagainya itu terasa sia-sia. Karena ternyata nilai Ujian Nasioan itu tidak keluar alias tidak ada hasilnya. Itu disebabkan karena banyak di daerah lain yang tidak mengikuti ujian karena kondisi yang seperti ini. Rasanya hatiku ini campur aduk, antara bahagia atau sedih aku tidak tahu. Entahlah…

Setelah aku lulus secara tidak terhormat ini, aku mulai berfikir untuk mendaftarkan diri di jenjang yang lebih tinggi yaitu perkuliahan. Aku mulai belajar untuk mengikuti tes-tes yang ada. Hingga akhirnya aku mendaftar di Universitas Sebelas Maret jurusan D3 Akuntansi PSDKU. Saat aku mendaftar memang tidak tes, tapi menggunakan raport. Itu semua dikarenakan pandemic yang tengah mewabah sehingga tidak bisa melaksanakan tes di kampus. Tak bisa disebut gampang juga untuk melakukan pendaftaran di masa pandemic seperti ini. Karena system penerimannya seperti apa juga kurang tahu. Tapi yang pasti, aku tidak pernah menyangka bakal diterima di jurusan ini.

Aku sangat bersyukur kuliah disini. Karena apa? Karena tempatnya termasuk dekat dengan rumah, sehingga orangtua juga merestui aku kuliah disini. Hingga akhirnya aku menjalani kuliah disini, dan sekarang sudah menginjak di semester dua. Selama aku menjalani kuliah, aku mengawalinya dengan system daring atau kuliah online. Sangat kurang mengesankan bagiku. Kenapa aku menyebut kurang mengesankan? Karena aku belum tahu bagaimana rasanya suasana dunia perkuliahan. Karena yang kukenal selama ini adalah melakukan kuliah ditemani bantal dan guling. Hehe, becanda. Bagiku, kuliah online memang bisa berjalan, tapi kurang mendidik sifat dan perilaku mahasiswa yang menjadi salah satu kekurangannya.

Untuk masalah jurusan. Aku sangat bersyukur mendapatkan jurusan ini. Karena apa? Karena jurusan ini adalah jurusanku waktu SMK dulu. Jadi bisa disebut sejalur dengan jurusan dulu. Sehingga aku sudah lumayan mengenal dengan jurusan akuntansi dan tidak kaget ketika belajar di dalamnya yang penuh dengan kalkulator dan perhitungan. Tidak balance sedikit saja pusingnya setengah mati, hehe.

Dan begitulah kisahku mulai dari kelulusan tidak terhormat sampai di jenjang perkuliahan ini. Semoga hal baiknya bisa menjadikan inspirasi meskipun itu tidak menginspirasi, hehe. Dan jangan ditiru hal-hal yang menurut kalian kurang menarik. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan di tengah wabah ini dan selalu mendapat hari-hari yang menyenangkan di tengah kesibukan yang serba online ini. Semangatt…di