Seputar analisis wacana tekstual dan kontekstual

Bahasa menjadi suatu alat untuk masyarakat melakukan aktivitas komunikasi. Secara garis besar komunikasi dapat diketahui melalui bentuk lisan ataupun tulis. Suatu komunikasi di dalamnya terdapat proses yang erat hubungannya dengan wacana. Wacana menjadi yang paling relataif dan kompleks terkait unsur kebahasaannya. Fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf menurapak satuan pendukung kebahasaan. Wacana juga menjadi unsur bahasa yang sifatnya pragmatism aka kajian seputar wacana harus ada dalam proses pembelajaran bahasa. adapun tujuan dari hal tersebut yaitu sebagai bekal pengguna bahasa dalam menerapkan bahasa yang baik dan benar serta dapat dipahami.

Wacana menjadi kata yang kerap kali muncul dari sebuah pernyataan baik yang disampaikan secara lisan maupun melalui tulisan. Ketika seseorang memberikan tanggapannya atas sebuah topik secara lisan maupun tulis maka itulah yang disebut wacana. Wacana berangkat dari sebuah topik yang berkaitan dengan hampir banyak bidang seperti sosial, seni, budaya, politik dan sebagainya. Wacana didefinisikan sebagai sebuah komunikasi verbal, perilaku formal subjek dalam ucapan atau tulisan, dan menjadi sebuah unit teks yang terapkan para linguis guna menganalisis satuan lebih dari kalimat. Wacana juga menjadi kesatuan kalimat yang saling erat menghubungkan preposisi yang satu dengan lainnya sehingga terbentuklah sebuah makna yang cocok pada kalimat-kalimat tersebut. Analisis wacana merupakan disiplin ilmu yang mempelajari wacana, kajian yang meneliti bahasa baik melalui lisan maupun tulis. Kajian wacana berkaitan dengan pemahaman tentang tindakan manusia yang dilakukan dengan bahasa (verbal) dan bukan bahasa (nonverbal). Untuk dapat memahami wacana dengan baik dan tepat maka dibutuhkan pengetahuan kebahasaan dan bukan kebahasaan (umum)

Wacana merupakan bahasa yang di dalamnya mengandung tema dan terdiri dari alinea, subbab, bab, dan kerangka utuh, sehingga tema dapat diartikan sebagai ciri sebuah wacana. Kemudian wacana juga dapat didefinisikan sebagai gagasan umum bahasa dengan pola-pola tertata dan diikuti dengan ujaran pemakai bahasa. adapun bentuk wacana terbagi menjadi wacana tekstual dan wacana kontekstual. Tekstual memiliki arti satuan bahasa yang memuat teks dan sifatnya abstrak dalam wacana kalimat dan kata. Kemudian tekstual cenderung bersifat konseptual yang memuat tentang teks lisan dan teks tulis. Maka dapat disimpulkan bahwa wacana tekstual mengacu secara internal pada teks yang sedang dikaji dan melihat dari bentuk (kohesi) dan makna (koherensi). Adapun analisis tekstual terbagi menjadi dua yaitu gramatikal dan leksikal. Aspek gramatikal adalah analisis wacana dari segi bentuk dan struktur lahir wacana yang meliputi referensi, pelesapan, dan penyulihan, sedangkan aspek leksikal adalah kegandaan makna yang ditimbulkan melalui adanya butir leksikal yang memiliki makna ganda yang meliputi repetisi, sinonimi, hiponimi, kolokasi, ekuivalensi. Berbeda dengan analisis kontekstual yang berkaitan dengan konteks. Konteks ialah situasi atau latar terjadinya suatu komunikasi. Konteks dapat dianggap sebagai sebab dan alasan terjadinya suatu bembicaraan atau dialog. Konteks wacana adalah aspek aspek internal wacana dan segala sesuatu yang secara eksternal melingkupi sebuah wacana. Maka wacana atau tuturan pun terbagi menjadi dua yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan meliputi pidato, siaran berita. Wacana tulisan meliputi novel, surat, dokumenter tulis, koran dan majalah.

REFERENSI

Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233.

Rakhmawati, A., Rohmadi, M., & Setiawan, B. (2015). Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual Naskah Drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C. Noor serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas. BASASTRA, 3(2).

Winarsih, E. (2018). Analisis wacana tekstual dan kontekstual dalam spanduk iklan partai politik dan calon anggota legislatif tahun 2014 di kabupaten madiun. Widyabastra: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 50-61.

Ismail, Subur. “Analisis Wacana Kritis : Alternatif Menganalisis Wacana.” Jurnal Bahas Unimed, no. 69TH, 2008.