Sepotong Cerita yang Berakhir Bahagia

fisip

Hai, kenalin aku Icy! Pasti banyak diantara kalian yang berjuang keras untuk lulus pada program studi yang kalian impikan, kan? Aku pun juga demikian. Nah, kali ini aku ingin sedikit cerita tentang lika-liku serta perjuanganku untuk lulus pada jurusan Ilmu Administrasi Negara UNS.

Jadi, kisahku dimulai pada tahun 2020. Pada saat itu, aku termasuk siswa eligible yang berarti aku dapat mendaftarkan diriku pada SNMPTN 2020. Setelah beberapa hari mempertimbangkan banyak hal, akhirnya aku mendaftar SNMPTN pada program studi Sosiologi UGM untuk pilihan pertama dan juga Ilmu Administrasi Negara UNS pada pilihan kedua. Pada saat itu, aku merasa sangat percaya diri dan yakin bahwa aku akan diterima pada salah satu program studi pilihanku. Ternyata, Tuhan berkehendak lain, aku tidak diterima di kedua pilihan tersebut. Kecewa dan sedih aku rasakan pada saat itu, tetapi aku tidak berkecil hati. Sejak pagi hari hingga larut malam, aku manfaatkan waktu yang ada untuk belajar. Hal ini kulakukan agar aku dapat lulus pada program studi yang kupilih. Pada SBMPTN 2020, lagi dan lagi aku mendaftarkan diriku pada program studi Ilmu Administrasi Negara, namun kali ini aku memilih program studi tersebut pada pilihan pertama.

Hari demi hari berganti sangat cepat, hingga tibalah pada hari ujian yang sangat kutakutkan ini. Pada hari itu, aku sangat percaya diri dan merasa dapat mengerjakan sebagian besar dari soal-soal yang ada. Lalu, hari pengumuman yang sangat aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. Ya, aku gagal untuk kedua kalinya. Tuhan mentakdirkan aku tidak lulus SBMPTN 2020. Sedih, gelisah, dan bingung aku rasakan pada saat itu. Namun, aku tidak menyerah dan tetap semangat. Aku mendaftar pada seleksi mandiri yang ada di beberapa Universitas Negeri. Ketakutanku terjadi lagi, aku tidak lulus pada semua pilihan program studi yang telah kupilih. Iya, semua program studi, di beberapa Universitas. Setelah mendapat kabar tidak lulus, aku memutuskan untuk gap year selama 1 tahun. Rasa sedih, khawatir, dan gelisah selalu menghantui hari-hariku. Namun, aku tetap berprasangka baik bahwa suatu hari nanti aku pasti dapat lulus dI Universitas Sebelas Maret.

Setelah beberapa bulan sejak memutuskan untuk gap year, aku melakukan self healing dan rehat sejenak dari belajar untuk UTBK. Berbagai kegiatan aku ikuti, seperti kursus bahasa Inggris, mengikuti webinar, dan juga mengikuti lomba. Lalu, pada awal tahun 2021 aku mulai belajar lagi untuk tes UTBK 2021. pada awalnya aku bingung untuk memutuskan program studi apa yang akan kupilih, karena aku berpikir untuk masuk Ilmu Administrasi Negara itu cukup sulit. Ditambah lagi pada tahun 2021 kuota untuk SBMPTN di Ilmu Administrasi Negara UNS lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Setelah berdiskusi dengan orang tua dan setelah meyakinkan diriku sendiri, akhirnya aku memilih program studi Ilmu Administrasi Negara pada pilihan pertama SBMPTN 2021. Hal yang sama aku lakukan, pagi hingga malam aku manfaatkan untuk belajar. Pada saat hari ujian tiba, aku cukup gugup saat mulai memasuki ruangan. Setelah ujian selesai, sebenarnya aku tidak begitu yakin dengan jawaban yang kupilih saat itu. Pada hari-hari menuju pengumuman SBMPTN 2021, aku sangat pesimis dan hanya bisa berpasrah kepada Tuhan. Saat pengumuman aku sangat terkejut, karena aku lolos pada pilihan pertamaku! Sesuatu yang sangat aku inginkan akhirnya terjadi. Pada hari itu aku sangat bahagia. Ya begitulah, rencana Tuhan tidak ada yang tahu bagaimana dan kapan suatu hal itu akan terjadi.

Itulah sedikit cerita tentang perjuanganku. Terima kasih sudah membaca, semoga sehat selalu!

sumber: google foto