Semantik Asiiik!

Frasa Verba sebagai Keterangan!!

image

Oleh Lailatul Karimah

Frasa dalam ilmu bahasa diartikan sebagai satuan bahasa yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa atau kalimat. Frasa merupakan suatu himpunan tutur nonpredikatif (tidak mempunyai sebutan). Itulah perbedaan frasa dari klausa dan kalimat.

Menurut Hasan Alwi dkk. dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Alwi, Hasan dkk, 1998) Menjelaskan frasa verbal dan fungsinya serta mempaparkan jenis-jenis frasa verbal saja. Frasa verbal memiliki inti dan kata yang mendampinginya. Posisi kata pendamping bersifat tegar sehingga tidak dapat dipindahkan secara bebasa ke posisi lain. Unsur subjek, objek dan pelengkap tidak termasuk dalam frasa verbal.
Berikut cirri-ciri frasa:

  1. terdiri setidaknya minimal dua kata atau lebih.
  2. Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
  3. Bersifat non-predikatif.
  4. Mempunyai satu makna yang berubah-¬ubah menyesuaikan dengan konteks (gramatikal).
    Fungsi Verba dan Frasa Verba
    Dari segi fungsi verba menduduki fungsi predikat, walaupun demikian verba dapat juga menduduki fungsi objek, pelengkap dan keterangan. Berikut jenis frasa verba dan fungsinya:
    1). Frasa verbal sebagai predikat
    2). Frasa verbal sebagai subjek
    3). Frasa verbal sebagai pelengkap
    4). Frasa verbal sebagai keterangan (Frasa Adverbial)

Ayoo kita membahas lebih lanjut tentang frasa adverbial!!

Frasa adverbial yaitu frasa yang unsur pusatnya berupa kata keterangan atau dapat juga diartikan dengan frasa yang mempunya distribusi yang sama dengan kata keterangan.
Contoh:
• Ibu sudah pergi berbelanja.
Pada contoh tersebut ada dua verba yang letaknya berurutan, yang pertama sebagai predikat yang ke dua sebagai keterangan. Terkandung pengertian maksud dan tujuan dari perbuatan yang dinyatakan predikat.
• Malam sekali
Frasa tadi malam yang memiliki persamaan distribusi dengan kata tadi. Sejumlah kata keterangan tersebut a.l. kemarin, tadi, nanti, besok, lusa, dan sekarang.
• Sangat sabar

Bagaimana? Apakah teman-teman masih bingung terkait frasa verbal sebagai keterangan? Mari kita belajar di lain hari agar teman-teman lebih memahami bab tersebut See you soon…

Referensi:
Alwi, Hasan dkk.1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka