Selat Solo, steak jawa yang memiliki sejarah


(idntimes.id)

Indonesia merupakan sebuah negara dengan banyak sekali budaya, membentang dari Sabang sampai Merauke dengan pulau-pulau yang dikelilingi laut yang luas dimana disetiap tempat di Indonesia memiliki budaya tersendiri. Terdapat satu tempat di Indonesia yang memiliki budaya yang beragam, tempat itu adalah kota Surakarta atau biasa disebut Solo. Sebuah kota yang memiliki sejarah yang panjang dimana sebab sejarah tersebut menjadikannya kota yang memiliki budaya beragam. Salah satu dari budaya yang dimiliki Kota Solo adalah budaya makanan khas Kota Solo. Banyak makanan khas dari Kota Solo ini disebabkan oleh sejarah Indonesia yang pernah dijajah bangsa luar juga banyaknya etnis pendatang yang tinggal di Solo.

Jenis makanan khas di Kota Solo seperti serabi, sebuah kue basah yang terbuat dari tepung beras, lalu ada thengkleng sebuah makanan yang terbuat dari balungan (tulang) kambing dan masih banyak lagi lainnya makanan khas Kota Solo. Dari banyaknya makanan khas Kota Solo yang disebut tadi, ada sebuah makanan terkenal lainnya yang terdiri daging dan sayuran, makanan tersebut bernama selat solo. Selat solo atau yang bisa disebut sebuah makanan steak khas jawa karena makanan tersebut mengambil konsep makanan khas dari Eropa yakni bistik dan salad.

Dilansir dari Indonesia.go.id, sejarah selat solo tercipta pada masa penjajahan dimana orang-orang Eropa datang ke Kota Solo dengan membawa bahan makanan serta teknik masak khas Eropa. Akan tetapi tidak semua makanan Eropa dapat diterima dengan mudah di lidah para kaum ningrat Kasunan Surakarta yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda yang mana makanan Jawa itu identik dengan rasa manis. Selat solo merupakan paduan dari masakan eropa yakni dari biefstuk dan slachtje atau salad yang kemudian dirubah mengikuti selera pribumi terutama selera orang jawa yang menyukai rasa manis. Daging yang di Eropa disebut steak dan disajikan dalam ukuran besar juga setengah matang namun dalam sajian selat, daging itu dirubah oleh koki Kasunanan Surakarta menjadi daging sapi cincang kukus yang dibungkus daun pisang dan dibentuk seperti lontong atau yang sekarang ini biasanya disebut galantin.

Selat solo juga disajikan tak hanya ada daging saja tapi juga didampingi dengan sayuran seperti kentang goreng, timun, buncis, wortel, tomat dan daun selada, tak lupa saus yang disajikan yang biasanya diberi diatas daun selada yaitu saus mustard yang masih memberikan sentuhan khas masakan Eropa yang rasanya masam dan segar. Selain daging yang ada didalam selat solo, ada unsur protein lagi yang ada didalamnya yakni telur coklat atau telur kecap. Jadi telur rebus yang ada didalam selat biasanya dimasak dahulu, dimasaknya menggunakan bahan kecap, gula dan bahan lainnya lalu direbus sampai warna telur berubah dan bumbu kecap tadi merasuk kedalamnya.

Jika mau mencari dan makan selat solo di Solo tak perlu bingung karena penjualnya banyak diseantero kota. Tinggal cari digoogle dan ketik tempat makan selat solo pasti akan banyak yang keluar dari hasil pencarian. Tapi ada beberapa tempat penjual selat solo yang terkenal dan kalau ingin mencobanya dijamin rasanya akan membuat ketagihan. Tempatnya antara lain ada Selat Solo Mba Lies, Selat Viens, Selat Tenda Biru dan banyak lagi lainnya. Ditempat Selat Solo Mba Lies tak hanya selatnya yang enak tapi jika mengunjungi tempatnya langsung juga patut dicoba karena tempatnya eye catching menggunakan hiasan-hiasan unik.

Kota Solo merupakan surganya wisata kuliner, banyak tempat yang harus dicoba jika ke Kota Solo. Tak hanya selat solo makanan khas yang harus dicoba jika kesini, masih banyak lagi makanan yang patut untuk dicoba. Nah selat solo adalah salah satu makanan yang menjadi rekomendasi jika berkunjung ke Solo, tak hanya selat solo tapi banyak makanan khas Solo lainnya yang tercipta karena adanya campuran budaya lain. Kolonialisme sendiri memberikan dampak buruk namun ada dampak baik juga yang bisa dipikirkan karena memberikan Kota Solo ini banyak budaya tak hanya makanan namun banyak budaya lainnya yang terpengaruh dan menjadikan Solo tempat yang beragam budayanya. Jadi gimana? masih engga tertarik sama budaya solo yang beragam ini? Coba kunjungi Solo jika belom pernah berkunjung dan jangan lupa wisata kulineran yaa!