Selagi ada kemauan di situ ada jalan

Halo sobat mijil, ijin kan aku menceritakan kisah tentang anak perempuan pertama yang menjadi harapan orang tua,inilah kisah ku untuk memang menuju kesuksesan haruslah melewati kegagalan. Dimulai dari tidak lolos peringkingan SNMPTN tahun 2020 dan harus berjuang di SBMPTN 2020. Sembari menunggu pendaftaran dan ujian SBMPTN aku mengikuti PMDK di universitas terbaik di Surakarta di situ aku berharap ada rezeki untukku bisa lolos. Akan tetapi harapan itu sirna, ini kegagalanku yang pertama. Setelah itu pendaftaran SBMPTN di buka, aku mendapatkan ujian gelombang pertama sesi pagi. Oh ya aku mendaftar di universitas terbaik di Surakarta.
Untuk menuju tempat ujian pun harus ada kendala kecil di jalan yaitu ban bocor dan waktu pun sudah sangat terlambat untuk masuk ruangan ujian, untung saja 15 menit sebelum masuk ruangan aku sudah sampai di tempat ujian. Aku berdoa dari kejadian itu ada hikmahnya.
Akhirnya waktu pengumuman SBMPTN 2020 tiba dan di situlah aku mendapatkan kegagalanku untuk kedua kalinya. Ya betul sekali aku tidak lolos SBMPTN 2020. Semalaman aku mengurung diri didalam kamar (itu lah kebiasaan yang aku lakukan setelah tau sebuah kegagalan ). Disitu aku merasa sangat down sekali dan tidak tau harus gimana lagi. Di situlah aku mendapat dukungan saran dari temen - temenku yang sangat baik. Dan aku berusaha bangkit dari keterpurukan ku dan aku memutuskan untuk mendaftar di universitas swasta yang ada di Surakarta. Namun setelah lolos tes di universitas swasta itu aku tidak jadi mengambilnya di karenakan biaya.
Orang tua pun mendukung semua keputusan yang aku ambil salah satunya untuk gap year 1 tahun. Untuk mengisi waktu selama 1 tahun di rumah aku sempat bekerja di salah satu pabrik itu hanya bertahan selama 3 bulan saja. Dan di awal tahun 2021 aku mulai serius belajar untuk mempersiapkan diri menuju SBMPTN namun di SBMPTN 2021 aku juga gagal. Dan di situlah aku berfikir keras dan berusaha bagaimana pun caranya aku harus bisa kuliah di tahun ini di swasta atau pun negeri sama aja.
Kemudian aku memutuskan untuk ikut seleksi mandiri di universitas yang sama yaitu universitas yang ada di Surakarta. Aku mengambil jurusan pendidikan matematika untuk pilihan pertama dan pilihan kedua pendidikan kimia. Alasan ku memilih program pendidikan itu yang pertama karena saran orang tua tetapi aku tidak terpaksa mengambil jurusan itu sebab orang tua tau kalau nilai ku yang bagus hanya di matematika dan kimia. Itu harapan satu satunya karena aku dilarang kuliah jauh jauh sama orang tua. Namun takdir berkata lain waktu pengumuman alhamudlilah aku ke terima di pilihan pertama ku yaitu pendidikan matematika

Jika ada kemauan untuk berusaha pasti ada jalan menuju kesuksesan.