Sekilas tentang Frasa Koordinatif

Kata frasa sendiri sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sepertinya frasa mulai dikenalkan di bangku SMP. Pembahasan frasa saat itu masih belum terlalu rinci. Padahal, frasa itu banyak jenisnya. Nah untuk itu, mari kita mengenal sekilas mengenai salah satu jenis frasa.

Menurut Chaer (2003: 222), frasa diartikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata dan memiliki sifat nonpredikatif, atau biasa disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih (Ramlan, 2005: 139),. Bisa dikatakan juga bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata maupun lebih dan hanya menduduki salah satu fungsi unsur klausa, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (Ket), dan pelengkap (Pel). Sebenarnya ada beberapa jenis frasa, tetapi di sini akan dibahas lebih lanjut tentang frasa koordinatif.

Frasa koordinatif adalah frasa yang intinya memiliki referensi yang berbeda (Ba’dulu&Herman, 2005:59). Artinya, frasa koordinatif merupakan frasa yang menampilkan adanya hubungan kesejajaran atau kesetaraan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Kesejajaran atau kesetaraan unsur tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kemungkinan unsur tersebut dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.

Contoh frasa koordinatif terdapat pada kalimat, ‘Belum kering darah dan air ketubannya’. Kutipan kalimat tersebut terdapat frasa darah dan air ketubannya yang merupakan frasa koordinatif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kata darah dan ketubannya di mana keduanya adalah kata benda karena salah satu penanda frasa koordinatif adalah dengan adanya dua kata nomina atau benda. Adanya konjungsi ‘dan’ yang disisipkan juga membuktikan bahwa frasa tersebut adalah frasa koordinatif.

Contoh lainnya dapat dilihat dalam kalimat ‘Api juga menyambar kaki dan punggung korban’. Frasa kaki dan punggung korban pada kalimat tersebut masuk dalam kategori frasa koordinatif yang unsurnya terdiri atas unsur kaki dan punggung korban. Kedua unsur tadi dihubungkan oleh kata penghubung ‘dan’ yang menunjukkan adanya hubungan yang setara atau sejajar.

Demikian sekilas uraian tentang frasa koordinatif. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa frasa koordinatif adalah frasa yang terdiri atas unsur-unsur dengan kedudukan setara dan dihubungkan dengan konjungsi dan atau atau. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membaca.

Sumber:

Ba’dulu, A. M., & Herman. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Ramlan. (2005). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.