Sumber:jowones,id
Kecap lele merupakan inovasi kuliner yang menarik dalam dunia gastronomi Indonesia, menggabungkan kekayaan rasa ikan lele dengan proses fermentasi tradisional. Artikel ini mengupas tuntas potensi kecap lele dari segi gizi, budaya kuliner, dan inovasi pengolahan pangan, memberikan perspektif komprehensif tentang produk pangan kreatif yang berasal dari komoditas lokal.
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman kuliner yang luar biasa, dengan potensi bahan pangan lokal yang belum sepenuhnya dieksplorasi. Salah satu inovasi menarik dalam dunia kuliner adalah kecap leleāsebuah produk fermentasi yang memanfaatkan ikan lele sebagai bahan baku utama. Artikel ini bertujuan mengungkap potensi gizi, keunikan cita rasa, dan kontribusi inovasi ini dalam pengembangan kuliner nusantara.
Kecap ini diproduksi di Pati, Jawa Tengah, sejak 1954 silam. Mengutip dari āAnalisis Usaha Pembuatan Kecap Kedelai pada Industri āKecap Leleā di Kabupaten Patiā oleh Mega Aprillia Putri, industri ini didirikan oleh Guna Pranoto atau Go Tjwan Hok.
Kecap lele diperkirakan sekitar harga Rp8.000āRp10.000 per botol (250 ml), dengan harga jual di pasaran berkisar Rp15.000āRp20.000. Harga ini bersaing dengan kecap berbahan kedelai, namun menawarkan keunggulan tambahan berupa kandungan protein tinggi.
Pemanfaatan ikan lele sebagai bahan baku kecap adalah langkah strategis dalam mendukung keberlanjutan industri pangan Indonesia. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mempromosikan kecap lele sebagai produk unggulan lokal yang inovatif dan bernilai tambah tinggi.