Sejarah Benteng Belgica

Letak Benteng Belgica
Benteng belgica berada di Kecamatan Neira, di Pulau Banda Neira, Provinsi Maluku.

Sejarah singkat Benteng Belgica
Pada abad ke-16, Portugis mendirikan sebuah benteng di lokasi Benteng Belgica saat ini. Ketika VOC mulai menerapkan monopolinya di Pulau Banda, Belanda mendirikan Benteng Nassau di bekas reruntuhan benteng Portugis.

Pada 1611, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pertama, Pieter Both, tiba di Pulau Banda Neira dan memerintahkan untuk membangun benteng tambahan karena Benteng Nassau dirasa tidak dapat menjamin keamanan VOC.

Benteng yang dibangun oleh Pieter Both ini kemudian dinamai Benteng Belgica, di ambil dari nama Belgia yang dulu menjadi bagian dari Belanda.

Sekitar tahun 1660-an, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen memerintahkan untuk merenovasi dan memperluas bangunan benteng.
Sayangnya, Benteng Belgica mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi yang terjadi pada pertengahan abad ke-17.

Oleh karena itu, Cornelis Speelman yang mengunjungi Banda pada 1667, memerintahkan seorang insinyur bernama Adriaan de Leeuw untuk mendesain ulang dan membangun kembali Benteng Belgica.
Direbut oleh Inggris pada 1795, Francois van Boeckholtz, Gubernur Banda yang terakhir, memerintahkan untuk memugar Benteng Belgica dalam rangka persiapan menghadapi serangan Inggris.
Akan tetapi, benteng ini tetap berhasil direbut oleh Inggris pada 8 Maret 1796, yang kemudian juga menguasai Banda.
Pada 1803, Benteng Belgica sempat dikembalikan kepada Belanda. Namun, Belanda harus menyerahkannya lagi ketika Inggris resmi berkuasa di Indonesia.
Kompleks bangunan
Benteng Belgica berdenah segi lima dan berada 30 meter di atas permukaan laut. Bangunannya terdiri dari dua lapisan.
Lapisan pertama atau paling luar berwujud pelataran tebal dan kokoh yang tidak memiliki ruangan, dengan panjang setiap sisinya sekitar 40 meter.

Tinggi dindingnya mencapai 5,4 meter dan pada setiap sudutnya terdapat bastion atau ruang jaga.

Sedangkan pada lapisan kedua, terdapat sekitar 18 ruangan yang digunakan untuk tempat istirahat para prajurit dan menyimpan amunisi.

Di sepanjang dindingnya terdapat 23 lubang pintu dan jendela berbentuk lengkung. Selain itu, terdapat pula menara dan tangga yang menuju ke sejumlah lorong bawah tanah.