Sama Rasa Beda Raga

Hai hai sebelumnya perkenalkan saya Doti seseorang yang akan bercerita tentang kehidupan semenjak SMA yang merasakan rasa yang sama namun berbeda raga. Maksudnya disini bukan yang aneh aneh ya, namun tentang persamaan sifat atau karakter dan perilaku satu orang dengan yang lain. Saya baru saja menemukan persamaan tersebut pada diri teman - teman di kelas P22C dengan teman - teman saya sewaktu SMA yang telah membuat banyak kenangan indah dan tidak akan terlupakan sampai diceritakan pada anak cucu kelak.

Yang pertama sifat pendiam dan cuek, bisa dibilang si pendiam dan cuek ini adalah saya sendiri karena saya dulu tidak suka circle pertemanan yang terlalu luas dan tidak terlalu suka bersosialisasi dengan orang banyak, serta sifat cuek ini tercermin saat saya tidak terlalu peduli dengan orang - orang yang tidak terlalu akrab dengan saya. Nah karakter atau sifat ini sekarang ada pada diri Pletek dia sangat pendiam, ada alasannya karena perbedaan bahasa sehari hari. Pletek tidak fasih berbahasa jawa alhasil dia jadi pendiam karena tidak memahami bahasa jawa.

Selanjutnya sifat kalem yang menghanyutkan yang ada pada diri teman SMA saya yaitu Bai. Si Bai ini ketika menghadapi suatu masalah tidak pernah grusa - grusu atau asal bertindak, dia selalu berpikir dengan matang namun raut wajahnya tidak seperti berpikir justru terlihat santai seperti tanpa beban. Karakter ini terdapat pada Bale, dalam tindakanya sama seperti Bai tidak grusa grusu namun dengan pemikiran yang matang dan Bale juga bisa mengajak temannya menjadi lebih semangat dengan hanya berkata kata.

Karakter intelektual dan cepat tanggap menerima pertanyaan lalu menjawab dengan cepat dan tepat. Tebtub teman SMA saya mempunyai karakter atau sifat ini bisa dibilang pemikiranya out of the box atau berpikir luas, apa yang dipikiran teman teman belum tentu sama dengan pikiran Tebtub. Dia bisa berpikir cepat tanpa terlihat berpikir dan menjawab dengan tepat, bukankah hal yang luar biasa kawan. Karakter tersebut ada pada diri Blembong yang bisa cepat tanggap menjawab pertanyaan dari dosen serta berpikir nalar Blembong yang luar biasa.

Perilaku nyeleneh atau guyonan receh. Ketika ada kejadian yang agak lucu, sial yang dialami teman, dan kebodohan sendiri inilah contoh perilaku nyeleneh, bukannya menyikapi dengan baik malah tertawa sekeras mungkin. Saya memiliki teman SMA yang seperti ini dia adalah Dento, Dento ini sering menertawai kebodohan dirinya contohnya seperti mencuci seragam di wastafel sekolah menggunakan sabun cuci tangan. Dia mencuci seragam sambil tertawa tawa dan gokilnya kami yang melihat juga ikut tertawa, ternyata tertawa itu menular.
Nah persamaan perilaku ini terdapat pada diri Sabah dia sering berteriak di jalan raya lalu menertawai teriakanya, sebenarnya saya agak ragu dengan Sabah ini apakah dia memang nyeleneh atau memang kurang 1 sendok?

Nah Sekarang bukan perilaku namun perlakuan pembulyan. Pembulyan disini tidak sampai membuat mereka marah atau baper tetapi mereka juga baik baik saja justru ikut tertawa. Untuk satu ini ada teman SMA saya Pleci, muka pleci pernah dibedaki dengan penghapus papan tulis alhasil mukanya menjadi hitam penuh bekas spidol. Lucunya setelah melihat cermin justru dia malah tertawa terbahak bahak. Sedangkan persamaan ini ada pada diri Abi dia sering dijahili menggunakan filter tiktok yang membuat wajahnya menjadi aneh - aneh dan sesuai persamaan dia juga tertawa melihat hasilnya.

Ada persamaan lagi namun bukan sifat, karakter, maupun perilaku tetapi kebiasaan sepulang sekolah yaitu makan bersama entah itu bawa bekal sendiri atau pergi kewarung makan. Kebiasaan ini sudah menjadi hal wajar juga ketika sudah menginjak bangku perkuliahan, makan bersama bisa menjadikan kita lebih akrab satu dengan yang lain, memahami karakter masing - masing orang, dan mempererat kebersamaan.

Kesimpulan dari sifat, karakter, perilaku, kebiasaan dan perlakuan dari teman - teman saya baik teman SMA maupun teman P22C yaitu, ada persamaan atau kemiripan namun tetap ada perbedaan melalui peristiwa yang telah terjadi.