Saling Berhubungan dengan Konjungtor

Saling Berhubungan dengan Konjungtor

Pengertian Konjungtor
Konjungtor atau yang biasa disebut dengan kata hubung merupakan salah satu bentuk kata tuhas yang berfungsi untuk menghubungkan antar unsur dalam satuan bahasa (Hasan Alwi, dkk). Dalam suatu teks terdapat hubungan antarkata, frasa, maupun kalimatnya. Kira-kira fungsi kata hubung itu apa, ya? Ya, fungsi kata hubung yaitu untuk membuat suatu frasa, kata, dan kalimat agar menjadi lebih nyata dan padu (Febri Amalia, dkk.2018)

Klasifikasi Konjungtor
Apa saja,sih, klasifikasi dari konjungtor? Konjungtor ini ada yang termasuk dalam presposisi dan ada juga yang berfungsi khusus sebagai konjungtor. Jika dilihat dari perilaku sintaksisnya, konjungtor dibagi menjadi 4 kelompok (Hasan Alwi, dkk.2017) :

1. Konjungtor Koordinatif
Konjungsi koordinatif ini merupakan kata hubung yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya. Contoh dari konjungtor koordinatif : dan, atau, tetapi, melainkan, padahal, serta, sedangkan. Berikut contoh kalimat dengan konjungtor koordinatif :
a. Rumah itu dihuni oleh Dwiana dan adiknya.
b. Hari ini kita ke pantai atau ke gunung?
c. Bukan kucing tetapi anjing.
d. Ibu itu tidak membeli sayur melainkan membeli buah.
e. Dia membuat konten sebagai pengemis, padahal dia kaya raya.
f. Budi bekerja sebagai kuli bangunan serta penjual sapu.
g. Intan sedang menbaca buku, sedangkan Anton bermain sepak bola.

2. Konjungtor Korelatif
Konjungtor korelatif merupakan kata hubung yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungtor ini memiliki dua bagian yang dipisahkan, loh! Contohnya :
a. Baik Susi maupun adiknya sama-sama suka membaca buku.
b. Tidak hanya dituntut bisa memasak, tetapi juga bisa membersihkan rumah.
c. Ibu bukan hanya membeli sayur, melainkan juga membeli buah.
d. Siput itu berjalan demikian lambatnya sehingga tersalip oleh kancil.
e. Ukiran itu dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak heran hasilnya sangat bagus.
f. Apa(kah) bunyi itu berasal dari atas atau bawah?
g. Entah hasilnya baik entah buruk, kita harus berusaha semaksimal mungkin.
h. Jangankan makan enak, bisa makan sesuap nasi pun sudah bersyukur sekali.

3. Konjungtor Subordinatif
Konjungtor subordinatif merupakan salah satu kelompok konjungtor yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Berikut ini contoh konjungtor subordinatif :
a. Konjungtor subordinatif waktu
• Sedari tadi dia rebahan.
• Tika makan sambil menonton televisi
• Sebelum tidur adik selalu mencuci kaki.
• Tiko belajar dari pagi hingga sore.
b. Konjungtor subordinatif syarat
• Jika dia belajar pasti dia bisa.
• Dia bisa sukses asal(kan) mau berusaha
c. Konjungtor subordinatif pengandaian
• Andaikan aku punya sayap, aku akan terbang.
• Sekiranya bisa hadir, tolong hadir di acara kami.
d. Konjungtor subordinatif tujuan
• Belajarlah dengan giat agar bisa berprestasi!
• Makan yang teratur supaya sehat.
e. Konjungtor subordinatif konsensif
• Meskipun jalannya pincang dia tetap semangat bekerja.
f. Konjungtor subordinatif pembandingan
• Dia cantik seperti ibunya.
• Laksana embun di pagi hari, lantunan ayat suci itu sungguh menyejukkan.
g. Konjungtor subordinatif sebab
• Dia punya kelainan jiwa, oleh sebab itu perilakunya tidak seperti anak pada umumnya.
h. Konjungtor subordinatif hasil
• Tuti belajar dengan giat sehingga ia selalu menjadi bintang kelas.
• Orderan kue milik Bu Wati sangat banyak sampai (-sampai) Bu Tuti kewalahan
i. Konjungtor subordinatif alat
• Box itu bisa dibuka dengan kunci.
j. Konjungtor subordinatif cara
• Cara membuka box itu adalah dengan diputar.
k. Konjungtor subordinatif komplementasi
• Dia sudaah tau bahwa dia bukan anak kandung dari orang tuanya.
l. Konjungtor subordinatif atributif
• Pria yang berbaju biru itu adalah adik Tuti.
m. Konjungtor subordinatif perbandingan
• Dina lebih memilih sekolah di negeri daripada di swasta.

4. Konjungtor Antarkalimat
Seperti namanya konjungtor antar kalimat ini merupakan kata hubung yang menghubungkan antarkalimat. Berikut adalah contoh konjungtor antarkalimat :
a. Rudi tidak memenangkan lomba pidato. Biarpun begitu, ia tidak berkecil hati.
b. Ibu sedang memasak di dapur. Sesudah itu, ibu membersihkan rumah.
c. Ani anak yang pintar. Selain itu, ia juga senang membantu orang lain.
d. Dia tidak berterima kasih. Sebaliknya, ia malah mencaci Ani yang telah membantunya.

REFERENSI
Febri Amalia, Bambang Hartono, Santi Pratiwi Tri Utami. (2018). KONJUNGSI WACANA BAHASA INDONESIA PADA WACANA MEDIA TULIS (ONLINE), BUKU TEKS (PELAJARAN), DAN AERTIKEL ILMIAH. Jurnal Sastra Indonesia, 7(1), 73-80.
Hasan Alwi, Anton M. Moeliono, Hans I-apoliwa, Sty Satrya Tjatur Wisnu Sasangka, Siiglyono. (2017). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA (Edisi Keempat). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.