Saham gorengan penyebab krisis, Kenapa masih laris?

Saham gorengan penyebab krisis, Kenapa masih laris ?

Dewasa ini kita para generasi milenial pasti telah akrab dengan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan,khususnya masalah finansial. Hal ini dikarenakan dengan adanya digitalisasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan finansial menjadi lebih efisien dan efektiv. Digital finance memberikan berbagai dampak bagi kehidupan manusia salah satunya adalah bisnis saham. Bagi para investor pemula penting untuk memperbanyak literasi tentang saham. Saham merupakan bisnis keuangan berbasis digital yang telah banyak digandrungi para generasi milenial. Dari saham tersebut investor dapat meraup keuntungan berkali lipat tetapi dapat juga merugi dikarenakan harga saham yang naik turun atau fluktuativ . Oleh karena itu,untuk meminimalisir kerugian dalam menggunakan saham ,kita harus mengetahui strateginya dan menjauhi sesuatu yang beresiko besar bagi seorang investor yaitu membeli saham gorengan.
Saham gorengan adalah saham yang memiliki jenis rendah dan berdampak buruk bagi investor tetapi tetap saja masih banyak yang menggunakanya. Hal ini dikarenakan adanya oknum yang merekayasa data demi mendapatkan keuntungan. Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari penggunaan saham gorengan salah satunya dengan memantau pergerakan harga saham.

Pengertian Saham Gorengan
Apa itu saham gorengan? Kenapa disebut saham gorengan? Saham gorengan adalah saham yang dinilai memiliki jenis rendah karena telah dimanipulasi oleh oknum tertentu,disebut saham gorengan karena jenis saham tersebut diibaratkan seperti gorengan yang memiliki harga murah dan enak tetapi memiliki dampak yang begitu buruk yakni kolestrol yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Dengan demikian, saham gorengan memang menawarkan keuntungan yang berlipat tetapi resiko atau kerugian yang diterima dapat melemahkan investor dan dapat mengakibatkan krisisnya stabilitas perekonomian secara keseluruhan.

Mengapa Saham gorengan masih terus eksis di pasaran
Meskipun mengetahui dampak dari saham gorengan itu berbahaya hal ini tak membuat para investor berhenti membelinya,Kenapa? Ya,karena ada bandar saham yang berupaya untuk merekayasa suatu opini agar dapat mengambil keuntungan didalamnya. Penawaran tersebut sangat menggiurkan bagi seorang investor karena ada kemungkinan harga tersebut naik sangat tinggi. Oleh karena itu,telah tercatat Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan terdapat 41 saham yang terindikasi ‘gorengan’ yang masuk dalam radar pengawasan otoritas bursa ini.

Saham-saham ini dinilai memiliki fluktuasi harga saham yang tinggi namun tak disertai dengan kondisi fundamental perusahaan yang baik. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan 41 perusahaan tersebut, tahun lalu berkontribusi sebesar 8,3% dari total nilai transaksi di bursa. Meski porsinya rendah, namun memiliki tingkat volume transaksi yang besar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa walaupun telah mengetahui dampak dari penggunaan saham gorengan,hal ini tidak membuat para investor jera bahkan jumlah pemegang saham gorengan malah lebih besar dari tahun sebelumnya.
Karakteristik Saham gorengan

Supaya lebih mudah mengenali apakah suatu saham tersebut termasuk saham gorengan atau bukan kita harus mengenali karakteristiknya terlebih dahulu. Karakteristik yang paling sering ada di saham gorengan ada 2. Pertama yaitu harganya yang recehan, harga saham awalnya dijual kepada investor atau ritel debgan harga yang sangat receh .Tetapi kemudian investor merasa bahwa harga sahamnya selalu turun bahkan longsor, investor merasa rugi dan meninggalkan saham teersebut. Sehingga saham milik bandar menjadi menumpuk sangat banyak disinilah para bandar melakukan aksi profit taking. Kedua,Jumlah permintaan dan penawaran tidak seimbang
Salah satu Ciri dari saham gorengan adalah Banyak investor yang ingin menjualnya tetapi sedikit yang memiliki niat untuk membeli. Dalam dunia bisnis saham kita menyebutnya dengan bit yaitu pembelian dan offer yaitu penawaran. Pada saham gorengan biasanya terdapat teknik bernama fake bit offer yang biasanya digunakan oleh para bandar. Fake bit offer adalah cara bandar menguji psikologis ritel sekaligus menyingkirkan ritel yang memiliki modal sedikit.

Siapa dan Bagaimana cara menggoreng saham?
Seperti yang sudah kita bahas diawal, bahwa saham gorengan digoreng oleh bandar saham yang berusaha memanipulasi opini agar dapat menarik investor atau ritel. Bandar saham sulit dideteksi identitasnya sekalipun telah menggunakan aplikasi canggih. Bandar tersebut berusaha menggoreng saham ,Tahap awal adalah mendapatkan harga semurah-murahnya. Caranya ada dua.

Memang benar harganya ketika itu sudah murah, atau dimurahkan. Bandar sudah biasa membeli harga saham sedikit tinggi, jumlahnya banyak, tapi bertahap, jadi tidak menimbulkan gejolak harga. Ketika sudah banyak, kalau harga sudah sedikit tinggi, dia tidak angkat, tapi jual. Di sinilah ritel panik, Ritel belum matang ikut jual. Harga turun, pelan-pelan tapi pasti, atau bahkan langsung anjlok. Ritel perlahan longsor.Mereka mengira bahwa bandar saham lebih merugi daripada ritel, anggapan ini salah besar , karena yang merugi sebenarnya adalah ritel dan bandar saham sama sekali tidak mengeluarkan modal.Hal Ini kecerdasan dari cara bandar goreng saham yang kemudian sahamnya menumpuk karna ditinggalkan oleh ritel. Berarti ritel secara sukarela memberikan sahamnya kepada sandar saham.

Dengan demikian,siklusnya akan seperti itu terus. Awalnya bandar saham akan menawarkan harga yang sangat murah kepada investor pemula atau ritel dengan berlandaskan opini palsu. Setelah itu bandar saham akan membuat seolah saham milik ritel terus turun bahkan sampai anjlok harganya, sehingga ritel memilih untuk menjual atau meninggalkan sahamnya dengan harga murah kepada bandar saham. Disinilah bandar saham mengumpulkan atau mengakumulasi saham milik ritel tersebut . Sehingga terjadinya profit taking atau pengambilan keuntungan bagi bandar saham.

Cara menghindari Saham gorengan
Bagi Investor atau ritel pemula cara yang tepat untuk menghindari saham gorengan adalah

  1. Pantau terus pergerakan saham dipasaran.
    Hal ini disebabkan informasi apapun itu dapat dengan mudah mempengaruhi harga saham. Sedikit saja ada informasi buruk maka akan sangat berdampak bagi grafik saham tersebut. Selain itu, dengan memantau grafik saham kita juga dapat lebih awas apabila terdapat harga saham yang turun secara mendadakm
  2. Kenali karakteristik saham gorengan
    Seperti yang sudah kita pelajari di awal pembahasan tadi bahwa sangat perlu mengetahui karakteristik dari saham gorengan agar kita dapat dengan mudah mengenalinya. Sehingga ketika kita akan membeli saham yang memiliki ciri seperti saham gorengan, tanpa pemikiran lagi harus dihindari.
  3. Perbanyak Literasi tentang Saham
    Perlunya memperkaya ilmu terutama dalam bisnis saham dapat menambah pengetahuan kita tentang saham. Sehingga tidak mudah termakan oleh opini palsu yang diberikan bandar saham , ketika kita sudah memiliki landasan yang kuat makan akan sulit terombang ambing oleh permainan dari bandar saham. Selain itu, memperkaya bacaan tentang dunia bisnis saham dapat membuat kita memiliki strategi pemikiran yang jelas dan sistematis dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan jual beli saham.

Paparanf di atas secara keseluruhan membahas tentang saham gorengan, khususnya alasan mengapa saham gorengan masih eksis dipasaran padahal jelas dampaknya sangat merugikan. Hal ini dikarenakan kelihaian bandar saham memainkan tugasnya agar mendapatkan keuntungan,dengan cara membuat opini palsu tentang saham. Dengan demikian kita telah mengetahui bahwa dalam membeli saham kita perlu berhati hati dan pastikan apakah saham tersebut memiliki fondasi yang baik atau buruk.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjauhi saham gorengan salah satunya dengan terus memantau pergerakan saham. Oleh karena Saham merupakan Salah satu bisnis online yang banyak digandrungi anak muda, Kita harus berhati hati dalam memilih dan menggunakannya. Apabila kita gegabah dalam mengambil keputusan maka akibaatnya akan sangat fatal. Selain itu nvestor pemuka merupakan sasaran empuk para bandar saham. Jadi kita harus lebih bijak. Ekonomi akan selalu bertumbuh dan menciptakan banyak peluang dan hanya orang berinvestasi yang akan merasakan keuntungannya.