Ketika langit menumpahkan rintiknya
Ketenangan dalam diri atas gundah perlahan hilang
Tersapu oleh setiap derai hujan keberkahan
Di saat itu pula
Hening, tenang, pun damai
Meski melodi rintiknya begitu ramai
Terdengar berisik dibalik jendela kamar
Ada temu yang ingin segera terlaksana
Ada pula limpahan doa yang harap disemoga
Liku hidup yang ingin dilewati bersama
Namun takdir seakan menapak nestapa
Lagi-lagi
Sebongkah rindu kembali menghujam ingatan
Tiada jemu, meski perihnya kembali membiru
Malam menyumpali pilu
Setiap detiknya mengadu namamu
Kenangan semakin candu
Meracau lamunan di jiwa yang kian rapuh
Lantas,
Yang kurasa adalah apa?
Ketenangan dalam damai?
Ataukan ketenangan beralas rindu bersama perih yang membiru