Rekonstruksi Dalam

REKONSTRUKSI DALAM
Rekonstruksi dalam atau rekonsruksi interen (internal reconstruction) adalah rekonstruksi yang dilakukan dalam satu bahasa untuk mendapatkan bentuk-bentuk tuanya. Rekonstruksi dalam merupakan suatu metode yang mencoba memulihkan suatu bahasa pada tahap perkembangan tertentu pada masa lampau dengan tidak mempergunakan bahan-bahan dari bahasa-bahasa lain. Rekonstruksi ini hanya mempergunakan bahan-bahan dari satu bahasa, yakni rekonstruksi atas alternasi morfofonemis atau atas alomorf-alomorf suatu morfem. Anggapan dasar (asumsi dasar) yang dijadikan pedoman yakni bahwa beberapa peristiwa dalam sejarah suatu bahasa meninggalkan data-data atau berkas-berkas tertentu, sehingga dengan mempergunakan data-data tersebut dapat diturunkan kesimpulan tertentu tentang suatu keadaan pada masa sebelumnya. Berikut merupakan rekonstruksi dalam sebuah bahasa.
Adanya Alomorf
Alomorf adalah istilah linguistik untuk variasi bentuk suatu morfem karena pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Variasi ini terjadi pada perubahan bunyi (fonologis) tanpa perubahan makna. Contoh alomorf dalam bahasa Indonesia adalah pada morfem ber- (ber-, be-, dan bel-) serta me- (me-, mem-, men-, meng-, dan meny-). Terdapat contoh morfem dasar: jalan, main, diri, kerja, numah; jadi, lihat, dapat, rasa, dan anjur. Di samping itu terdapat contoh morfem terikat: ber-, be-, bel-; ler-, te-, dan tel-. Secara deskriptif dijelaskan bahwa bentuk-bentuk itu bervariasi karena lingkungan yang dimasukinya. Berdasarkan prosedur-proscdur tertentu lalu ditetapkan bahwa ada satu morfem untuk masing-masing kelompok variasi bentuk di atas, sedangkan ketiga bentuk dari tiap satuan itu disebut alomorf.
Netralisasi
Netralisasi Bahasa Jerman Moderen memiliki sejumlah konsonan, di antaranya terdapat enam konsonan yang sering menimbulkan problen. Keenam konsonan itu adalah /p/, /t/, k/, /b/, /d/, dan /g/. Keenamnya dapat muncul dalam posisi awal dan tengah, tetapi dalam posisi akhir hanya ada /p/, /t/, dan /k/. Kata dasar dari kata benda dan kata sifat yang berakhir dengan sebuah stop akan memperlihatkan dua pola yang berlainan bila ditambah akhiran infleksi.
Reduplikasi
Reduplikasi merupakan peristiwa atau gejala lain dalam bahasa yang dapat dipergunakan untuk mengadakan rekonstruksi dalam. Dalarn bahasa Sanskerta, Yunani, dan Latin misalnya, terdapat reduplikasi pada bentuk perfek kata kerja.
Bentuk Infleksi
Kasus lain mengenai hilangnya aspirata terdapat dalam bentuk infleksi, khususnya dalam infleksi nomen. Bentuk nominatif dari kata rambut dalam bahasa Yunani adalah thriks, sedangkan bentuk genitifnya adalah trikhós. Dalam kasus nominatif aspirata hilang dari konsonan /k/ karena ada penanda /s/. Bahwa aspirata itu hilang dari /k/ karena penanda /s/ dapat dilihat kembali dalam kata ónuks ‘cakar’ dengan bentuk genitifnya omukhos. Dalam kata thriks ‘rambut’ aspirata dari konsonan /k/ menghilang karena penanda /s/, tetapi dalam bentuk genitif aspirata ini muncul kembali. Di sini seharusnya terdapat bentuk *thrikhos, namun karena proses disimilasi, aspirata pada /t/ dihilangkan, sehingga terdapat bentuk genetif trikhos.