Pada tahun 2019, saya masih duduk di bangku smp dan pada saat itu sekolah saya mengadakan study tour ke Bali. Kami berangkat dari Kota Semarang menuju Pulau Bali pukul 08.00 WIB dengan menggunakan bus berjumlah 6 bus. Saya sangat senang, karena ini merupakan pertama kali ke Pulau Bali sepanjang perjalanan kami bernyanyi, bercerita dengan teman-teman, makan snack, dan ada juga yang tidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, saat itu kami berhenti di sebuah rumah makan untuk melaksanakan ishoma, setelah ishoma kami berangkat kembali untuk melanjutkan perjalanan. Sore pun tiba, kami masih di perjalanan menuju Pulau Bali tepatnya berada di Surabaya, di sana saya melihat sunset atau matahari tenggelam yang sangat cantik pemandangannya. Dan tiba malam hari pukul 20.00 WIB kami makan di salah satu perjalanan sebelum ke Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang menggunakan kapal. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke pelabuhan ketapang, pada saat perjalanan saya melihat pltu paiton yang berada di banyuwangi, sangat menakjubkan karena banyak lampu yang menyala. Setelah itu, kami juga melewati hutan yang sangat sepi dan tidak ada lampu penerangan jalan yang berada di ujung Banyuwangi yaitu hutan baluran atau dikenal dengan alas baluran, sungguh mengerikan dan merinding.
Pukul 01.00 WIB dini hari kami sampai di Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk. Kami turun dari bus lalu naik ke kapal, saat naik kapal rasanya sangat pusing karena terombang-ambing oleh ombak, walaupun ombaknya kecil tetapi tetap terasa. Kami menyeberang pulau memakan waktu 1 jam perjalanan. Setelah sampai di pelabuhan gilimanuk kami masuk kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan menuju hotel untuk transit. Sesampainya kami di hotel transit kami langsung mandi dan makan lalu ke objek wisata yang pertama yaitu menyaksikan tari kecak. Di tempat tari kecak, kami disambut dengan ramah dan menyaksikan tari kecak yang sangat indah. Selesai melihat pertunjukan tari kecak, kami lanjut ke desa penglipuran, kebetulan di sana lagi ada acara adat jadi kami bisa menyaksikan adat dan di sana tak lupa kami juga berfoto di tempat tersebut. Setelah itu, kami ke Pantai Kuta, di sana kami melihat pantai yang indah, bersih, dan cantik sehingga kami pun tidak lupa untuk berfoto-foto di sana. Malam hari pun tiba, kami makan di sebuah rumah makan dan terdapat pusat oleh-oleh yang bernama krisna. Di sana saya membeli oleh-oleh pie susu dan alat memasak untuk ibu saya karena ibu saya suka masak, biasanya kita sebut dengan sutil atau spatula dari kayu. Saya tidak membelikan untuk ibu saya saja tetapi untuk nenek dan tante saya. Saya bersama teman saya membayar apa yang sudah kita beli. Setelah itu, teman saya ingin ke toilet, jadi saya memutuskan untuk menemaninya ke toilet. Setelah menunggu teman saya di toilet saya berjalan menuju lobby, pada saat berjalan saya menginjak tali sepatu saya sendiri dan saya tidak sadar kalau tali sepatu saya sudah terlepas dan saya terjatuh, di situ saya sangat malu karena suaranya juga sangat keras yang ditimbulkan dari spatula yang berbahan kayu tersebut sampai-sampai orang-orang yang berada di dalam toko oleh-oleh tersebut menengok ke arah saya, di situ saya sangat malu dengan kejadian tersebut.
Setelah kejadian tersebut saya bercerita kepada teman-teman saya di bus. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke hotel untuk beristirahat. Keesokan harinya kami sarapan di hotel dan melanjutkan wisata ke Pantai Pandawa, di sana saya sangat senang karena kami bisa menaiki kano seperti kapal kecil, tetapi ada kejadian tidak menyenangkan karena teman-teman saya pada terkena duri dari bulu babi yang tidak sengaja terinjak. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot, di sana terdapat pura yang memiliki ular berwarna hitam dan putih seperti zebra, saat hendak ke pura tersebut, walaupun tidak bisa ke pura tapi kami masih bisa berfoto disekitar Tanah Lot berlatar belakang pura. Objek wisata selanjutnya adalah wisata di Bedugul, karena diperjalanan menuju arah bedugul terdapat kecelakaan kami tidak bisa melanjutkan ke sana, sehingga hal tersebut membuat kami kecewa, tetapi tidak apa-apa suatu hari nanti semoga bisa kembali ke Pulau Bali lagi. Objek wisata yang terakhir adalah toko oleh-oleh yang bernama Joger biasanya dikenal dengan slogan ” JOGER JELEK, BALI BAGUS ”. Di sana saya hanya membeli sandal untuk beberapa saudara-saudara saya. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Pulau Jawa.