Puisi Cinta Kasihku

Belasan tahun
Ya, selama itu aku mencintaimu dalam semu
Kugenggam erat sumpahku untuk dirimu
Wahai cinta kasihku

Cinta, tahukah dikau?
Aku tulus dengan rasa pilu
Bahwa engkau bukanlah milikku
Namun aku tetap tersenyum atas bahagiamu

Kasih, kasihan nasibku kini
Berulang kali kucoba menggapaimu lewat mimpi
Beribu kali dikau kusebut dalam sujud suci
Tapi pada akhirnya aku bukanlah imam yang kau cari

Tuhan, inikah anugrah-Mu?
JIka benar demikian, aku sangat bersyukur
Menjadi pemuja wanita tanpa nama itu
Dengan surau tempat saksi bisu kami bertemu

Tak mengapa, Tuhan. Aku tidak cemburu
Sekarang akan kuberanikan diri
Kukirim segunung surat bisu akan rasa ini
Setelah lama diam bagai pengecut basi
Tapi aku tak perduli, sungguh tak perduli
Akan kukirim semua padamu, wahai bidadari.
Sebagai salam pisahku yang dijumpa mati

Tidak, dewiku. Aku tak bersedih
Hadirmu bak cahya ilahi
Engkaulah mentari yang terangi jiwa ini
Menjadi penenang sukma, pelindung hati

Aku pamit, cinta kasihku
Terima kasih atas hadirmu padaku, pada diri ini
Walau raga ini dilumat oleh waktu
Ketahuilah, rasa ini tidaklah palsu

1 Like