Pilihan terbaik untukku

Hallo semua, ini adalah ceritaku
Pada saat itu aku ingin melanjutkan pendidikanku dibangku kuliah. Aku berkeinginan untuk melanjutkan kuliahku disalah satu kampus ter-favorit di Surakarta dengan mengambil jurusan argoteknologi sebagai pilihan pertama dan tekhnologi hasil pertanian sebagai pilihan kedua. Pada suatu hari tibalah pengumuman siswa eligible atau siswa yang berhak mengikuti seleksi SNMPTN tingkat nasional dan Alhamdulillah aku menjadi salah satu siswa yang terpilih dari sekian banyak siswa yang mengikuti seleksi SNMPTN. Dengan penuh semangat dan percaya diri aku mengikuti seleksi SNMPTN tersebut, namun harapanku terpatahkan dengan hasil seleksi yang menyatakan diriku gagal lolos seleksi tetapi hal tersebut tidak membuatku menyerah dan aku berniat untuk mencoba kembali pada seleksi SBMPTN. Sebelum seleksi SBMPTN aku juga pernah mengikuti seleksi PMDK namun tidak jadi dilanjutkan karena aku masih ragu untuk mengambil jurusan tekhnologi hasil pertanian atau peternakan karena pernah tertolak dengan jurusan tersebut bisa dibilang trauma ditolak lagi.
Tiba saatnya seleksi SBMPTN dan hari itu bertepatan dengan ulang tahunku, aku berharap kepada Tuhan semoga hasil seleksi SBMPTN menjadi kado terbaikku di ulang tahunku kali ini namun Tuhan berkehendak lain aku kembali dinyatakan gagal diseleksi SBMPTN. Kenyataan tersebut hampir membuatku patah semangat namun orangtua dan guruku menyakinkanku untuk mencoba kembali dan jangan putus asa. Orangtuaku menyakinkanku untuk merubah jurusan yang aku pilih dengan memilih jurusan keperawatan saja, pada saat itu aku masih sangat ragu untuk mengambil jurusan tersebut karena jurusan tersebut tidak menjadi minatku pada awal itu. Setelah itu aku berkonsultasi dengan guru kepercayaanku, beliau juga menyarankan untuk mengambil jurusan keperawatan karena keperawatan memiliki banyak peluang sukses. Aku menjadi semakin bingung untuk memilih sesuai keinginanku atau menuruti orangtuaku.
Pada akhirnya pilihanku hanyalah mengikuti ujian mandiri masuk PTN atau masuk kampus swasta saja dan aku memutuskan untuk masuk kampus swasta karena takut tertolak untuk ketiga kalinya. Namun aku tahu biaya masuk kampus swasta tidaklah sedikit, orangtuaku mengizinkanku untuk masuk dikampus swasta manapun asal mengambil jurusan keperawatan tanpa memikirkan biaya kuliah. Aku kembali menjadi bingung untuk memilih kampus yang mana karena didaerah solo raya memiliki banyak sekali kampus swasta yang bagus. Setelah banyak bertanya dan mencari tahu lewat internet ada beberapa kampus dengan jurusan keperawatan yang terakreditasi bagus dan menjadi rujukan, namun biaya untuk berkuliah disana sangat mahal sekali, sebagai anak pertama aku juga memikirkan biaya untuk kuliahku karena aku masih memiliki dua adik yang bersekolah dan aku tidak ingin biaya kuliahku membebani orangtuaku. Akhirnya aku menemukan kampus yang biayanya lebih terjangkau dibandingkang kampus yang lain yaitu kampusku yang sekarang.
Setelah berfikir lama akhirnya aku mendaftar di UKH dan lolos tes kesehatan sehingga aku diterima dikampus tersebut. Namun keyakinanku belum sepenuhnya walaupun sudah dinyatakan diterima, aku masih menyakinkan diriku untuk berkuliah dijurusan keperawatan. Seiring berjalannya waktu aku menjadi yakin dengan jurusan yang aku ambil. Tiba saatnya masa PKKMB aku menjadi lebih tertarik dan bersemangat kuliah dijurusan keperawatan karena perawat merupakan pekerjaan yang mulia karena menolong banyak orang yang membutuhkan. Selang beberapa hari tibalah hari pertama kuliah tatap muka dengan dosen dan bertemu teman satu kelas ternyata asyik-asyik orangnya hal ini menjadikanku lebih bersemangat lagi. Hari-hari perkuliahan kulalui dengan penuh semangat dan niat karena aku ingin orangtuaku bangga denganku. Tidak terasa ternyata aku bisa sampai semester satu dan aku berharap semoga aku bisa berhasil sampai semester akhir dan sukses di bidang ini. Dan aku yakin bahwa ”terkadang pilihanmu bukanlah pilihan yang terbaik untukmu.”