Pada tanggal 17 Agustus 2023 sekolah diliburkan, tetapi semua siswa wajib masuk untuk mengikuti upacara bendera. Setelah upacara bendera, semua siswa tidak boleh pulang terlebih dahulu karena ada absensi. Sembari menunggu absensi saya dan teman-teman ingin bermain bersama lagi karena sudah lama tidak bermain di luar sekolah. Salah satu teman mengajak untuk menonton The Meg, dan akhirnya kami memutuskan untuk menonton setelah pulang dari sekolah. Kami bersiap-siap, dan karena belum sarapan, kami memutuskan untuk membeli soto dan bertemu di tempat itu. Setelah selesai, kami pergi menuju SCH.
Sesampainya di SCH, kami parkir dan masuk ke dalam mal. Di dalamnya, kami disuguhi pemandangan banyak sekali toko yang menjual barang-barang bermerek dan tentu saja mahal. Setelah berkeliling sebentar, saya dan teman-teman berhenti di samping tangga untuk melihat pemandangan di bawah di mana terdapat anak-anak bermain pasir. Untuk menunggu bioskop dibuka, kami melanjutkan berkeliling mal. Di sana ada yang menjual baju thrift, kami melihat-lihat bajunya, meskipun bekas, harganya mahal karena bermerek terkenal. Setelah kami puas berkeliling, kami memutuskan untuk menunggu di depan pintu bioskop. Hampir satu jam kami menunggu, bioskop pun dibuka. Kami antre untuk membeli tiket, antreannya panjang, tetapi kami berada di antrean ke-5, jadi tidak terlalu lama menunggu. Setelah memesan tiket, kami masuk ke ruangan untuk mencari di ruangan mana The Meg akan ditayangkan. Setelah mencari-cari, kami pun menemukannya, tetapi ruangan itu masih ditutup. Akhirnya, kami memutuskan untuk duduk di bangku yang telah disediakan. Sembari menunggu, kami berfoto untuk dijadikan kenangan.
Tak lama kemudian, pintu pun dibuka. Kami masuk ke ruang, dan saat masuk ruangan, tiket yang kami beli tadi diminta petugas yang menjaga ruangan dan disobek agar tidak ada yang menyalahgunakan tiket. Setelah itu, kami mencari kursi yang kami pesan dan duduk di sana. Tak lama kemudian, pintu bioskop ditutup dan filmnya mulai diputar. The Meg menceritakan perjuangan sekelompok ilmuwan yang harus berhadapan dengan hiu raksasa bernama Megalodon saat menjalankan misi di dasar Samudra Pasifik. Ini adalah pertama kali saya menonton di bioskop SCH saat saya masih duduk di kelas 11 SMA. Kami menonton film The Meg di sana, kami sangat menikmati filmnya, tetapi ada satu jump scare yang membuat saya sedikit terkejut di bagian akhir film dan hampir saja saya teriak. Untungnya, saya tidak jadi karena itu akan membuat saya terlihat aneh.
Setelah film mencapai puncaknya, kami pun keluar dari ruangan. Kami mencari mushola di sana, tetapi belum menemukannya. Akhirnya, kami bertanya kepada petugas keamanan dan kami menemukannya. Setelah sholat, kami bingung hendak ke mana: mencari makan atau tidak? Teman-teman dan saya bertanya-tanya akan hal itu, akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja karena sudah jam 4 sore. Kami berjalan keluar bioskop menuju ke arah kendaraan yang terparkir, kami mencari motor, awalnya kami kebingungan di mana tempat keluarnya. Akhirnya, teman-teman saya dengan berani langsung mengendarai motornya menuju arah yang ia tak tahu itu tempat keluarnya atau bukan, dan ternyata itu adalah tempat keluarnya.
Setelah hampir 1 jam, kami pun sampai di kota tercinta, yaitu Klaten. Kami yang kelaparan akhirnya memutuskan untuk membeli makanan di dekat tempat tinggal kami. Kami yang bingung memilih makanan akhirnya memutuskan untuk membeli makanan di Olive Chicken. Sembari makan, kami mengobrol sedikit. Setelah selesai makan, kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Teman yang kehabisan bensin mengajak saya untuk membeli bensin bersama. Lalu, kami membeli bensin. Setelah membeli bensin, kami pun pulang ke rumah masing-masing.
Saya mendapatkan banyak hal menarik dari pengalaman ini, mulai dari cara memesan tiket, parkir di mal, hingga mencari tempat duduk di bioskop. Meskipun saya hanya mengikuti teman untuk menemukan tempat duduk sesuai tiket, saya jadi tahu bahwa harga makanan di bioskop cukup mahal bagi saya. Selain itu, saya juga memahami cara memesan tiket di bioskop, dan menyadari bahwa posisi duduk yang nyaman adalah di tengah-tengah. Jika duduk terlalu depan, kepala akan terasa lelah karena harus mendongak ke layar. Sesampainya di rumah, saya merasa senang dan menceritakan pengalaman ini kepada ibu. Itu adalah pengalaman yang seru dan menyenangkan. Rasanya ingin sekali berkumpul lagi bersama teman-teman, tetapi semua memiliki kesibukan masing-masing.