SAHABAT YANG HARUS TERPISAH
Sumber :
https://www.gurupenyemangat.com/2022/02/cerpen-sahabat-sejati.html
Rabu pagi yang sangat cerah membiarkan sinar matahari masuk kedalam sela jendela kamarku. Aku terbangun dan membuka jendela kamar yang sangat sederhana ini. Aku melihat sebuah foto yang tergantung ditembok sederhana. Didalam foto itu, terdapat dua anak kecil perempuan. Sangat terlihat senyum kebahagiaan dan kegembiraan saat itu, dua orang anak kecil yang terlihat lupa akan masalah-masalah yang ada pada waktu itu. Fotoku dengan sahabat kecilku dia Anggita. Anggita Nizwa namanya. Aku tumbuh bersamanya, mengawali hari bersamanya. Kami selalu bersama. Dalam persahabatan kita sering terjadi permasalahan maupun pertengkaran kecil yang terjadi. Dia lucu dan anak yang lebih pandai dari aku hehehehe. Dia selalu menasihati aku ketika salah dan mensupport apa yang ingin aku lakukan dan aku impikan. Dia selalu ada ketika aku membutuhkannya.
Aku berjalan meninggalkan foto itu yang tergantung ditembok. Dikamar inilah aku mencurahkan semua isi hatiku tentang kamu sahabat terbaikku.
Ya Allah kuatkan aku untuk melihat hari esok. Hari dimana aku akan melihat sahabatku pergi meninggalkan rumah yang sudah membesarkannya ia dari kecil. Kuatkan aku untuk menahan air mata ini agar tidak terjatuh. Hari esok adalah yang menakutkan untukku yaitu aku harus berpisah denganmu yang selama ini selalu menemaniku.
Hari kamis. Aku siap, aku harus siap untuk melepasnya. Aku berjalan keluar rumah. Ternyata sudah banyak orang yang datang. Banyak raut kesedihan disitu. Mataku hanya berfokus kepada satu orang yaitu Anggita Sahabatku.
“Anggit.” Aku memanggilnya sambil berjalan kearahnya.
“Sudah siap untuk berpisah Nur?” tanyanya kepadaku
“Siap ga siap aku harus siap git” jawabku ragu dengan sedikit senyuman
Dia melihatku sambil tersenyum untuk menutupi kesedihan diwajahnya. Akupun berusaha kuat dan sedikit memberikan senyuman.
Tiba pada waktu yang sangat aku takuti semua barang-barangnya sudah siap mobil. Itu pertanda ia harus pergi sekarang. Karena perpisahan orangtuanya Anggita dengan mamanya harus pindah rumah. Ketika berpamitan aku meneteskan air mataku.
“sudahlah jangan menangis.” Katanya
“aku ga siap kamu pergi dari rumah ini, kita bakal jauh.” Ucapku padanya
“kita memang berpisah tapi kita masih bertemu, jika kamu ada waktu mainlah kerumah baruku.” Ucapnya kepadaku.
Anggita pun mulai menaiki motornya bersama mamanya dan pergi meninggalkan aku dan orang-orang yang ada sekitarnya. Pasti aku akan bertemunya lagi suatu saat nanti, ketika Aku dan Anggita sudah meraih impian kita masing-masing.
Kamu Anggita, akan selalu ada dan tersimpan didalam hati ini.
Aku Nuri, akan selalu ada dan tersimpan didalam hatinya.
Tema : Pertemanan
Tokoh :
- Nuri : Berkarakteristik baik, pendek, kulit sawo matang, rambut bergelombang
- Anggita : berkarakteristik baik, tinggi, kulit putih, rambut lurus
Latar Tempat : Teras Rumah
Judul : Sahabat Yang Harus Terpisah