Tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa saya akan memiliki kesempatan untuk tampil sebagai model dalam sebuah acara di Toy’s and Galeri Café, Magelang. Mengenakan kostum anime favorit dan berada di tengah suasana kreatif yang dipenuhi para penggemar budaya Jepang menjadi pengalaman pertama saya yang sangat berkesan. Pada tulisan ini, saya ingin membagikan pengalaman pribadi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang keberanian untuk tampil dan mencoba hal baru.
Awalnya, saya mendapat tawaran menjadi model dari teman SMP saya, sebut saja Abigail. Saat itu, Abigail dihubungi oleh temannya yang bernama Kak Oge seorang Duta Genre Kelurahan yang sedang dimintai tolong oleh rekannya yang bekerja sebagai fotografer sekaligus videografer. Rekan Kak Oge ini mendapatkan job untuk membuat konten promosi di sebuah kafe di Magelang. Uniknya, konsep promosi yang diinginkan oleh pihak kafe adalah menggunakan tema cosplay anime yang dimana tema tersebut selaras dengan tema dan dekorasi kafe tersebut.
Abigail langsung teringat pada saya yang memang seorang cosplayer, dan tanpa ragu ia menghubungi saya untuk menawarkan kesempatan tersebut. Ia bilang, saya akan diminta menjadi model promosi dengan mengenakan kostum anime, dan tentu saja pekerjaan itu akan dibayar. Awalnya, saya merasa ragu, karena saya belum pernah tampil di depan kamera untuk sebuah proyek profesional, apalagi dengan tujuan untuk mempromosikan bisnis orang lain. Namun setelah saya pikirkan kembali, ini adalah peluang bagus untuk menantang dan melatih kepercayaan diri saya. Akhirnya saya mengiyakan tawaran Abigail tersebut.
Beberapa hari kemudian, Abigail kembali menghubungi saya untuk mengatur pertemuan bersama tim fotografer dan videografer. Kami sepakat untuk bertemu pada sabtu malam di sebuah kafe yang akan digunakan untuk pengambilan video. Malam itu, saya bertemu dengan Abigail, Kak Oge, serta dua orang kreator kontennya, sebut saja Kak Farel (videografer) dan Kak Berlin (fotografer). Kami langsung berdiskusi mengenai konsep video, mulai dari promosi makanan, suasana dalam kafe, hingga waktu yang tepat untuk melakukan pengambilan video. Berdasarkan hasil diskusi, kami sepakat memilih hari Sabtu, 19 Oktober karena kebetulan pada tanggal tersebut saya sedang tidak ada kegiatan. Pada malam tersebut, kami juga mendiskusikan kostum yang akan saya kenakan sebagai karakter cosplay. Saya diminta untuk menunjukkan beberapa karakter pilihan saya, lalu tim pengambilan video dan gambar bersama dengan pemilik kafe sepakat memilih salah satu karakter yang paling cocok. Akhirnya, terpilihlah kostum karakter Keqing dari game Genshin Impact. Selain itu, mereka juga menjelaskan fee yang akan saya dapatkan. Saya akan mendapatkan fee sebesar Rp400.000,00 untuk video berdurasi kurang dari satu menit, dan seluruh biaya make-up artist (MUA), kostum, serta makanan ditanggung oleh pihak kafe. Bahkan saya dipersilahkan untuk mencicipi dan memakan semua jenis menu yang saya promosikan. Saya hanya perlu datang, tampil dengan maksimal, dan menjalankan peran sebaik mungkin. Kami pun sepakat dan siap menjalani proyek ini.
Hari yang dinantikan pun tiba. Saat saya datang ke Toy’s and Galeri Café, saya sangat takjub, ternyata kafe ini penuh dengan koleksi figure anime dan Gundam, yang kebetulan adalah hal-hal yang saya suka. Saya merasa seperti berada di dunia yang sangat saya kenal. Saya lalu bertemu dan berbincang dengan pemilik kafe, kemudian saya diarahkan menuju ruang make-up dan proses make-up berjalan dengan lancar. Setelah mengenakan kostum Keqing, saya benar-benar merasa penampilan saya sangat mirip dengan karakter aslinya, rasanya sangat menyenangkan dan membangkitkan rasa semangat saya untuk tampil dengan maksimal.
Saat sesi pengambilan video dimulai, saya mulai diarahkan oleh Kak Farel dan Kak Berlin untuk mengikuti gerakan dan adegan yang sudah dirancang. Saya diminta berakting seperti pengunjung kafe yang memesan makanan ke pelayan, berjalan menikmati pajangan figure dan dekorasi kafe tersebut, lalu mengambil makanan dan menampilkan ekspresi menikmati hidangan kafe tersebut. Selama proses pengambilan video dan gambar itu, rasa percaya diri dalam diri saya perlahan tumbuh. Saya merasa nyaman untuk mengekspresikan diri di depan kamera, dan mulai bisa menikmati setiap momennya. Rasanya menyenangkan sekali bisa berperan sebagai karakter favorit sembari menjalani pekerjaan profesional.
Pengalaman menjadi model cosplay untuk promosi di kafe ini menjadi momen yang sangat berharga dalam hidup saya. Dari yang awalnya ragu dan merasa kurang percaya diri, saya justru menemukan bahwa saya mampu tampil dengan baik dan menikmati setiap prosesnya. Kesempatan ini bukan hanya soal tampil di depan kamera, tetapi juga tentang belajar mengenal potensi diri, bekerja sama dengan tim secara profesional, dan berani mengambil tantangan baru. Saya merasa menjadi lebih percaya diri dan siap jika di masa depan ada kesempatan yang serupa. Ternyata, keluar dari zona nyaman bisa membuka banyak hal positif dan peluang pada diri sendiri yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.