Perspektif Masyarakat Desa Mengenai Pendidikan Dilihat dari Sudut Pandang Remaja


Sumber : captionsgram.com

Pendidikan dalam bahasa Inggris berarti education. Dalam bahasa latin berarti educatum, yaitu upaya mengembangkan kemampuan seseorang. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat (Dewantara II , 1994). Maksudnya adalah pendidikan itu bersifat hakiki bagi manusia sepanjang hidupnya, seiring perubahan zaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan diri secara lahir dan batin sehingga manusia tidak selalu bergantung kepada orang lain, tetapi dapat bertumpu pada kekuatan diri sendiri. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah segala usaha manusia untuk membangun kepribadiannya yang sejalan dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan budayanya melalui bimbingan atau bantuan yang sengaja diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi dewasa.

Dari pengertian diatas, lantas seberapa pentingkah pendidikan itu? Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya akan mengajak Anda untuk mengetahui hal-hal dasar mengenai Pendidikan terlebih dahulu. Pertama, mengenai tujuan pendidikan, berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa tujuan pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua, mengenai fungsi pendidikan, menurut Horton dan Hunt, bahwa lembaga pendidikan terkait dengan fungsi eksplisit, yaitu dapat mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, menumbuhkan bakat individu, membuat individu puas dan bermanfaat bagi masyarakat, melindungi budaya, menanamkan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam demokrasi.

Nah, setelah mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan, sekarang kita dapat mengetahui seberapa penting pendidikan itu. Yap, jawabannya adalah pendidikan itu sangatlah penting bagi kita sebagai seorang individu, masyarakat serta warga negara terutama bagi generasi muda penerus bangsa karena pendidikan mampu menciptakan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, dari pendidikan kita dapat memperoleh banyak manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Meskipun pendidikan itu penting, tetapi masih terdapat sebagian masyarakat yang memiliki pandangan lain mengenai pendidikan terutama masyarakat di pedesaan yang belum maju. Lalu, apa yang membuat mereka memiliki pandangan atau perspektif lain mengenai pentingnya pendidikan? Mengenai pertanyaan ini saya akan menjawab dari pandangan saya sebagai remaja, pelajar sekaligus penulis yang juga hidup di desa. Dari pandangan yang telah saya amati dan lihat, kebanyakan dari mereka (masyarakat desa) masih memandang bahwa pendidikan tidak begitu diutamakan. Namun, tidak semua masyarakat berpandangan seperti itu, terdapat sebagian kecil dari mereka yang masih mementingkan pendidikan. Mayoritas pencaharian masyarakat desa adalah sebagai seorang petani, buruh, dan pencari kayu bakar. Sebagian besar, pendidikan masyarakat desa masih tergolong rendah terutama bagi kalangan orang yang sudah tua atau orang zaman dulu. Tidak hanya orang tua saja, tetapi terdapat pula kaum muda yang masih berpendidikan rendah. Hal tersebut dikarenakan setelah mereka tamat atau putus sekolah ada yang memilih untuk bekerja merantau di kota atau memilih untuk menetap di desa sebagai petani meneruskan pekerjaan kedua orang tua yang juga bermata pencaharian sebagai seorang petani dan pencari kayu bakar. Selain itu, tak jarang pula ada yang memilih untuk menikah di usia muda setelah tamat atau putus sekolah dan menjadi orang tua muda.

Dari yang saya rasakan dan amati selama saya hidup di desa, terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa masyarakat desa belum terlalu mementingkan pendidikan, diantaranya yaitu, masih banyak masyarakat yang berpendidikan rendah, tidak berorientasi ke masa depan, masih percaya akan tradisi bahwa perempuan itu hanya bekerja di dapur jadi untuk apa bersekolah tinggi, menganggap sekolah itu mahal, kemampuan ekonomi yang terbatas, dan sulitnya akses jaringan internet.

Dari masalah-masalah tersebut, solusi dan peran yang sebaiknya saya dan Anda sebagai masyarakat yang terdidik lakukan yaitu perlu diadakannya sosialisasi akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat di pelosok desa, mengenalkan program-program pemerintah mengenai sekolah gratis contohnya seperti Program KIP dan KIP K, serta melakukan pemberdayaan masyarakat desa. Adapun peran pemerintah yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya yaitu memberikan bantuan ekonomi kepada masyarakat miskin dengan tepat sasaran, selalu menyediakan beasiswa dan sekolah gratis bagi yang kurang mampu, memfasilitasi pendidikan, meratakan dan menyediakan akses jaringan internet ke pelosok desa sehingga masyarakat dapat mudah menerima dan memperoleh informasi dari luar, dan menyiapkan guru-guru yang bermutu, terampil serta berkualitas.

Dengan demikian, berkaitan dengan pandangan atau perspektif masyarakat desa mengenai pendidikan dapat disimpulkan bahwa hidup adalah pilihan, seseorang ingin melakukan apa, akan menjadi apa, ingin menikah diusia berapa, itu adalah hak dari setiap orang sebagai seorang individu untuk memilih dan menentukan kehidupannya. Namun, terlepas dari apapun pilihan hidup Anda, janganlah pernah lupa untuk tetap mengutamakan pendidikan. Percayalah bahwa pendidikan akan membawa Anda jauh lebih baik dari hari ini, melalui pendidikan Anda dapat memerdekakan diri Anda dan juga orang lain disekitar Anda.

1 Like