Dulu, kami tak tak kenal selalu bertatap muka tapi tak saling kenal. selalu bersama dalam hal apapun.Namun, seiring berjalannya waktu, jarak di antara kami semakin dekat. Ia memilih jalan yang berbeda, mengejar mimpinya yang jauh. Sementara aku, terjebak dalam rutinitas yang membosankan.Apakah aku akan tetap menjadi manusia yang pembosan aku harus beranjak dalam zona ini.Mungkin juga pengetahuan ku kurang luas aku juga seorang yang pemalas, mungkin itukah penyebab faktor kurang pengetahuan.
Walaupun kelas kami berbeda jurusan. Aku memberanikan diri untuk mengenalinya lebih lama di waktu itu.Tak ada yang seberani diriku. Tapi ini juga untuk diriku untuk mengenali seberapa jauh diriku selama ini.Hari demi Hari berlalu aku selalu mentapnya dengan berani untuk memulai perkenalan itu.Namun aku seorang yang cupu untuk mengawali perkenalan itu.Sampai akhirnya kita lulus Bersama tetapi aku belum juga kenal dengan dia.
Namun waktu itu semakin berjalan dan aku dan dia dipertemukan kembali dengan adanya sebuah impian mengejar cita-cita iya, yaitu aku dan dia bersama kembali satu kampus, yang dulunya hanya saling memahami wajah saja.Dia orangnya lebih baik dari pada aku melihatnya saja.Dengan keangkuhan aku memberanikan diri menulis cerita ini apakah aku juga akan berani menulis ciri-cirinya mungkin saja tidak untuk aku mencoba pertama kalinya diwaktu ini.Padahal dulunya juga ia sorang yang biasa-biasa saja tetapi aku belum memandang-nya dari jauh.
Dan kini ia satu jursan dengan ku dan satu kelas dengan ku. Kita selalu bersama waktu itu berjalan bersama. Mungkinkah ini takdir Tuhan yang telah diberikan kita bisa dipertemukan kembali . Yang dulunya kita hanya saling sapa menyapa sekarang menjadi teman dekat ku. Jauh seperti dulu. Waktu terus berjalan dan kini aku dan dia sudah melewati Semester 4 dan perjuangan kuliah akan selesai. Dan mungkinkah kita akan bertemu kembali di waktu yang sama dengan keadaan yang sama. Mungkin aku dan dia akan Sukses diwaktu mendatang dan semoga itu kita akan Sukses.Karena juga impian juga berawal dari mana saja.Aku tidak akan ragu dalam hal itu sekalipun aku yang akan terpuruk.
Dalam keseharian yang selalu bersama aku dan dia hanya bisa bersama sama untuk menjaga kebersamaan itu mungkinkah akan hancur secara tiba tiba itu juga tidak tau tetapi hanya melakukan saja sudah menjadi kebersamaan untuk hari itu mungkin kita juga dapat mengoreksi kenapa kita sedekat ini.
Kita itu dari dulu tidak saling kenal hanya tau soal nama dan wajah saja. Tetapi sekarang menjadi sahabat dekat yang dimana mana harus ada aku dan dia. Selalu bersama dalam hal apapun juga. Tetapi masing-masing Individu juga mempunyai keinginannya yang pribadi. Kita akhirnya hanya bisa mendoakan saja sebagai tanda pertemanan itu tidak akan berakhir. Pertemanan hanyalah pertemanan kita hanya insan biasa yang tidak mengerti hal jauh apakah mungkin pertemanan hanya datang kali ini saja.
Baiknya juga aku dan dia hanya membatasi pertemanan ini dengan biasa saja apakah aku dan dia hanya menjadi budak diri sendiri aku juga tidak tahu itu. Ini hanya teman saja bukan apa-apa semoga aku dan dia mengerti itu kataku. Setelehanya aku hanya bisa diam dan mungkin melupakan hal itu. Apalah kataku ini bukan apa apa tidak berarti juga. Semua itu akan berate Ketika kita menyadari bhwa hidup untuk masing masing seorang saja.Ketika melamun mungkin akan terasa baik buruknya masing masing teman.
Seberapa jauh diriku ini juga aku mengerti bahwa pertemanan juga merubah segalanya yang baik denganku.Apakah pertemanan juga akan membalikan keadaanku di waktu ini.apakah juga pertemanan akan membaikan keadaan yang baik jadi buruk atau buruk menjadi baik.Semua itu juga tergantung diri kita dalam melakukan sebuah kegiatan bersama.Tetapi dalam keadaan apapun aku juga harus berjaga diri agar aku lebih baik dalam Hidup ini.Dalam waktu yang akan mendatang aku juga ingin dia lebih baik bagiku agar pertemanan dapat berarti dalam Hidupku.Memang Hidup bagaikan pertarungan yang hebat sana-sini yang seperti per adu dombaan.Hidup akan lebih berarti jika kita mengenali apa arti Hidup.