Timlo merupakan salah satu makanan yang sangat populer di kota Bengawan atau Kota Solo sehingga sering dinamai timlo Solo. Tak salah dengan penyebutan ini, di kota Solo memang terdapat sebuah restoran yang memiliki usia puluhan tahun, berdiri secara khusus untuk menjual sajian kuliner timlo Solo.
Inspirasi Timlo
Makanan timlo ini terinspirasi dari makanan sup kimlo. Dahulu katanyan, makanan kimlo berasal dari tradisi makanan berkuah di kalangan etnis Tionghoa. Dalam perubahan waktu makanan ini populer di masyarakat umum terutama di Jawa dengan sebutan timlo. Makanan timlo banyak dikenal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Asal Mula Kata Timlo
Perubahan bunyi dari kata kimlo (awalan dengan huruf “k”) ke kata timlo (awalan dengan huruf “t”) dalam ilmu bahasa disebut korespondensi fonetik, umumnya akibat pelafalan oleh dialek berbeda dari dialek asal. Kalangan etnis Tionghoa dengan dialeknya menyebutnya kimlo, namun saat dialek itu dilafalkan terdengar oleh masyarakat Jawa seperti bunyi timlo dan akhirnya menjadi sebutan umum di lingkungan masyarakat Jawa.
Cara menikmati timlo ada dua cara yaitu nasinya dipisah atau dicampurkan, karena Timlo adalah sup, berisi irisan ati ampela ayam, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, mihun, telur pindang, dan ayam goreng suwir. Kuahnya bening, encer, dan segar. Saat menyantap timlo dengan nasi, bisanya nasinya dipisah atau dicampurkan ke dalamnya seperti ketika kita menyantap soto atau bakso.
Ciri Khas Timlo
Kekhasan Timlo selain dari isiannya juga dari kuahnya yang gurih berasal dari sari kaldu ayam, bawang putih, bawang merah, merica, garam dan sedikit gula putih. Ramuan bumbu kuah ini menjadi cita rasa khas timlo Solo. Bila menilik komponen bumbu kuahnya, timlo memang mirip kuah soto bening atau bakso.
Selain itu ada sosis khas Solo, bentuknya tidak seperti sosis umumnya lebih dekat ke bentuk martabak. Tak heran orang luar Solo menyebutnya martabak karena dibuat dari kulit (campuran telur dan tepung) dengan isian suwiran daging ayam. Pada isian timlo juga ada irisan telur rebus, warna hitam pada permukaan telur tersebut didapat saat telur direbus dicampur dengan kecap.