Permainan Tradisional Mulai Lenyap

Permainan-Tradisional-Ketapel
Sumber Gambar: https://made-blog.com/wp-content/uploads/2018/12/Permainan-Tradisional-Ketapel.jpg

Untuk kalian para remaja atau yang sudah dewasa tentunya pernah mengalami masa kecil. Salah satu kegiatan yang tentunya dilakukan pada masa itu adalah bermain. Bermain pada zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. Sekarang, jika ingin bermain maka kita tentunya membutuhkan perangkat entah itu gadget, laptop, atau komputer. Sebaliknya, dulu jika ingin bermain maka kita hanya perlu teman untuk bermain bersama.

Nah, permainan zaman dulu yang kita mainkan tanpa menggunakan perangkat disebut permainan tradisional. Permainan tradisional adalah permainan yang diwariskan turun-temurun dari orang tua kepada anaknya. Permainan tradisional berbeda dengan permainan modern yang harus menggunakan perangkat mahal, dimana permainan tradisional bisa menggunakan benda-benda yang ada disekitar.

Permainan tradisional jenisnya bermacam-macam. Pertama yaitu permainan fisik, permainan fisik lebih mengutamakan kekuatan fisik dalam permainannya. Contoh dari permainan fisik adalah bentengan, gobak sodor, dan lain-lain. Kedua yaitu permainan lagu anak-anak, permainan lagu anak-anak biasanya lebih santai dari permainan fisik karena pemain hanya diam atau bisa juga hanya perlu duduk saja untuk bermain. Contoh dari permainan lagu anak-anak adalah cublak-cublak suwong yang dimainkan dengan menyanyikan lagu cublak-cublak suwong. Ketiga yaitu permainan teka-teki, permainan teka-teki adalah permainan yang membutuhkan kemampuan berpikir untuk bisa memenangkan/bertahan dalam permainan. Contoh dari permainan teka-teki adalah abc lima dasar, congklak, dan lain-lain. Keempat yaitu permainan dengan benda-benda, permainan ini dimainkan dengan benda yang digunakan untuk bermain, bisa bola, kayu, batu, dan lain-lain. Contoh dari permainan ini adalah layang-layang, bak boy, egrang, dan lain-lain. Masih banyak lagi jenis permainan tradisional yang tidak saya sebutkan di sini.

Setelah membahas jenis permainan tradisional saya jadi teringat kenangan masa kecil dan bertanya kenapa sekarang tidak pernah melihat anak-anak disekitar rumah bermain permainan tradisional? Padahal dulu saat sore hari selalu terdengar ramai anak-anak yang sedang bermain di luar rumah, bahkan untuk tidur siang saja terganggu. Ternyata jawabannya saya temukan dari anak-anak itu sendiri yaitu anak-anak sekarang telah bermain melalui gadget mereka masing-masing. Globalisasi telah menggantikan permainan tradisional dengan permainan yang ada pada gadget. Hal ini tentu sangat disayangkan karena ada manfaat yang hanya diperoleh dari permainan tradisional. Bicara tentang manfaat, apa saja manfaat permainan tradisional?

Menurut Montolalu, dkk dalam buku yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Indo Geometri di PAUD karya Jawati, manfaat bermain permainan tradisional bagi anak adalah memicu kreativitas, mencerdaskan otak, belajar cara menanggulangi konflik, melatih empati, mengasah panca indera, sebagai media terapi. Itu adalah beberapa manfaat yang didapat jika memainkan permainan tradisional. Beberapa manfaat itu tentunya penting untuk perkembangan anak.

Satu lagi manfaat permainan tradisional yaitu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu ciri khas permainan tradisional adalah mengucapkan “hompimpa alaihum gambreng”. Hal ini dilakukan apabila permainan membutuhkan 2 kubu atau lebih yang berlawanan. Kalimat “hompimpa alaihum gambreng” memiliki arti “dari Tuhan kembali ke Tuhan, mari bermain”. Maknanya adalah kehidupan kita saat ini berasal dari Tuhan dan akan menghadap kepada-Nya suatu saat nanti (meninggal).

Setelah mengetahui manfaatnya tentu sangat disayangkan apabila permainan tradisional hilang begitu saja. Di sini saya akan memberikan tips agar permainan tradisional tidak lenyap ditelan zaman. Tips nya adalah apabila kalian telah memiliki anak yang masih dibawah 13 tahun, jangan pernah memberinya gadget atau perangkat yang biasanya digunakan untuk bermain game. Perintahkan anak untuk bermain bersama teman-temannya, namun jika teman-temannya memiliki perangkat yang digunakan untuk bermain game hasilnya akan sama saja. Untuk itu, tips ini harus diterapkan oleh semua orangtua agar tips ini bisa tercapai tujuannya.

Itu adalah pandangan penulis tentang permainan tradisional yang mulai lenyap. Bagaimana, pada kangen masa kecil tidak? Ayo kenal dan wariskan permainan tradisional ke anak-anak kita.

Daftar Pustaka

MELINDA, (2017) EKSISTENSI PERMAINAN TRADISIONAL DI SEKOLAH DASAR. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.