Perjuangan Masuk Perguruan Tinggi

Disini saya akan menceritakan tentang perjuangan saya untuk masuk perguruan tinggi. Dimulai dari SMA kelas 12 yang penuh rintangan dan penuh tantangan, saat awal kelas 12 sebenarnya saya belum tau ingin masuk jurusan dan perguruan tinggi yang saya inginkan. Pada saat itu masih bingung untuk memilih jurusan soshum atau saintek. Untuk soshum saya ingin memilih FSRD ITB karena saya suka sekali membuat desain grafis, sedangkan untuk saintek saya memilih STEI ITB karena saya suka belajar mengenai pemrograman computer.

Cerita perjuangan pun dimulai, saya memilih untuk belajar UTBK dikarenakan saya tidak masuk kuota untuk SNMPTN. Perasaan saya pada saat itu menyesal karena saya tidak bersungguh-sungguh pada saat SMA. Hingga pada saat pengumuman SNMPTN, saya sedih dan iri melihat teman-teman saya yang mendapat perguruan tinggi melalui jalur tersebut. Saya akhirnya memutuskan kembali untuk mempelajari soshum dan ingin memilih FSRD ITB dikarenakan saintek terlalu sulit bagi saya dan saya pun tidak sanggup. Hingga pada saat bulan Februari, ada pengumuman yang mengatakan bahwa materi TKA yang ada di UTBK dihapus dan hanya ada materi TPS dikarenakan agar waktu pelaksanaan UTBK dapat dijalankan secara efektif. Saya pada saat itu bingung harus berbuat apa dikarenakan saya sudah belajar materi soshum dengan susah payah dan pada akhirnya LTMPT memutuskan untuk menghapus materi tersebut. Setelah kejadian itu,kemudian ayah saya merekomendasikan untuk pindah jurusan saintek dikarenakan materi TKA dihapus dan saya hanya perlu belajar TPS saja. Ayah saya juga menyarankan saya agar memilih PTN yang tidak terlalu jauh dan akhirnya saya memilih untuk mendaftar di Informatika UNS.

Setelah mengikuti UTBK, saya hanya bisa pasrah dan kembali berdoa agar saya mendapatkan jalan yang terbaik. Hingga pada saat pengumuman, saya pun tidak lolos UTBK dan saya sangat sedih pada saat itu. Lalu akhirnya saya mencoba berbagai jalan yaitu dengan mengikuti berbagai Ujian Mandiri dengan menggunakan nilai UTBK dan Tes Mandiri. Dari berbagai ujian mandiri yang saya ikuti, saya akhirnya lolos di Ujian Mandiri UNS dengan menggunakan nilai UTBK. Saya tidak menyangka karena ini adalah Ujian Mandiri terakhir yang saya ikuti dan saya lolos. Dan di Ujian Mandiri ini saya memilih Statistika UNS dikarenakan peluang saya untuk lolos di jurusan itu cukup memungkinkan. Dan akhirnya sampai sekarang saya resmi menjadi Mahsiswa Statistika UNS.