Perjalanan Menuju Pendidikan Matematika UNS dan Sebuah Cerita Dibaliknya

“Apa alasan kamu memilih Pendidikan Matematika UNS?” pertanyaan tersebut masih menjadi salah satu hal yang sulit untuk saya jelaskan hingga saat ini. Ada banyak sekali cerita dibaliknya. Berawal dari tahun 2020 ketika saya masih berada di bangku kelas dua belas SMA—ya, saya memutuskan untuk gap year selama satu tahun—saya memiliki cita-cita untuk masuk ke jurusan Teknik Sipil. Saya banyak mencari tahu tentang jurusan tersebut di internet tentang apa yang dipelajari di jurusan tersebut beserta prospek kerjanya. Awalnya saya sangat tertarik dengan jurusan tersebut, tetapi setelah saya sudah mendaftar UTBK kala itu saya malah menjadi semakin ragu dengan jurusan saya tersebut, yang mengakibatkan saya tidak fokus ketika mengerjakan UTBK dan tidak lolos pada SBMPTN hingga akhirnya saya memutuskan untuk gap year. Pada awalnya berat bagi saya untuk menjalani hal ini, tetapi saya yakinkan diri saya sendiri untuk bisa menjalaninya sembari mencari jurusan baru yang sesuai dengan minat saya. Setelah cukup lama mencari, saya akhirnya menemukan jurusan yang sesuai dengan minat saya, yaitu Informatika jurusan yang terkenal sangat sulit untuk dimasuki. Namun, pada akhirnya saya tetap memilih untuk nekat dengan mengambil jurusan tersebut di SBMPTN. Ternyata memang benar bahwa jurusan tersebut sangat sulit untuk dimasuki, saya gagal di SBMPTN untuk kedua kalinya. Saya cukup terpuruk waktu itu, bahkan saya sempat menonaktifkan semua sosial media saya, tetapi itu semua tidak berlangsung lama karena saya memilih untuk bangkit dan mencoba untuk mengikuti ujian mandiri. Salah satu ujian mandiri yang saya ikuti adalah SM UTUL UNS 1. Saya masih tetap memilih Informatika sebagai pilihan pertama saya dan Pendidikan Matematika sebagai pilihan kedua—karena orang tua saya awalnya juga menginginkan saya untuk mencoba di jursan Pendidikan, tetapi tidak pernah saya coba, jadi saya mencoba mengalah—Ketika mengerjakan soal ujian, saya benar-benar tidak berharap banyak lagi karena saya merasa kurang maksimal dalam mengerjakannya, saya bahkan sudah mencari pendaftaran universitas swasta saat itu. Namun, takdir berkata lain ketika hari penumuman UTUL UNS, saya ternyata dinyatakan diterima. Suatu hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Orang tua saya sangat senang ketika tahu saya diterima di jurusan Pendidikan Matematika, tetapi awalnya saya kurang senang karena itu bukan jurusan yang saya mau. Setelah berdiskusi cukup lama dengan orang tua, saya akhirnya memutusakan untuk daftar ualang dan menggambil prodi ini. Awalnya saya sangat berat untuk menjalaninnya, saya masih belum menemukan titik ikhlas di hati saya kala itu. Namun, semakin lama saya sadar bahwa manusia sudah mempunyai porsinya masing-maisng di muka bumi ini, dan saya tidak harus menjadi seorang programmer untuk dapat bermanfaat bagi orang lain. Saya yakin pasti ada sebuah porsi bagi saya mengapa saya bisa masuk di jurusan ini. “Jika Tuhan membawamu ke suatu perjalanan, maka Dia akan membantumu melewatinnya” sepenggal kata-kata yang selalu saya pegang hingga saat ini. Sekian dari saya, terima kasih sudah mau membaca secuil kisah perjalanan saya.

-lunar-

2 Likes

Padahal, informatika itu, dasarnya juga dari ilmu matematika karena informatika itu sebenarnya bilang biner dan ilmu algoritma.

Jadi, cita-citanya sebenarnya sudah terwujud untuk jadi programer. Paling nantinya tinggal dipelajari tentang bahasa pemograman.

1 Like