Perjalanan Menggapai Cita-cita

Cita-cita merupakan suatu keinginan atau harapan yang ingin dicapai oleh seseorang. Jika ditanya, setiap orang pasti memiliki cita-cita sendiri yang berbeda-beda. Aku pun juga memiliki sebuah cita-cita yang ingin kucapai. Menjadi tenaga kesehatan adalah mimpi itu. Sebenarnya saat masih SMP, aku belum memiliki gambaran tentang mimpiku untuk masa depan. Pada saat itu aku hanya fokus belajar, walaupun belum memiliki pandangan untuk masa depan. Disuatu hari, saat menginjak masa SMA kedua orang tuaku bertanya kepadaku tentang cita-cita. Saat itu kebimbangan menghantui pikiranku, aku tidak tahu mau menjawab apa. Akhirnya aku menjawab dengan jujur bahwa aku masih bingung terhadap apa yang ingin kucapai kelak. Mendengar jawaban itu, orang tuaku memberi saran kepadaku supaya kelak terjun kedalam dunia kesehatan yaitu menjadi perawat. Aku menerima saran itu dan membulatkan tekat untuk mewujudkan keinginan kedua orangtuaku.
Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang perawat, tentu harus menempuh pendidikan lagi minimal sampai jenjang D3 Keperawatan. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan itu di kampus Universitas Kusuma Husada Surakarta. Pertama kali masuk kampus ini, aku mendapat sebuah pengalaman baru melalui kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru). Kegiatan itu membuatku menjadi mengenal kehidupan kampus dan mendapat banyak teman baru. Tidak terasa, saat ini sudah berjalan satu semester dalam menempuh pendidikan di kampus tercinta ini.
Selama semester satu, terdapat beberapa mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa keperawatan. Mata kuliah tersebut antara lain: Ilmu Biomedik Dasar, Komunikasi, Etika Keperawatan, Bahasa Indonesia, Psikologi, Konsep Dasar Keperawatan, Pancasila, dan Kewarganegaraan. Materi yang diberikan pada semester satu merupakan materi dasar, namun sudah membuat saya pusing. Mata kuliah IBD merupakan salah satu pelajaran penting dalam pendidikan keperawatan, namun sangat sulit untuk dipahami secara menyeluruh. Ilmu biomedik dasar adalah cabang dari ilmu keperawatan yang menggunakan asas-asas pengetahuan dasar serta pengetahuan alam (meliputi anatomi fisiologi, biologi, kimia, dan fisika) untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, maupun organ tubuh secara utuh. IBD menjadi landasan bekal dalam melaksanakan proses keperawatan.
Selain itu masih banyak matkul lain yang sangat vital untuk jurusan keperawatan, seperti komunikasi, etika, dan KDK. Matkul komunikasi, mengajarkan kepada mahasiswa tentang bagaimana cara berkomunikasi atau berinteraksi yang baik kepada pasien. Matkul etika memberikan pendidikan kepada mahasiswa tentang bagaiman cara memberikan asuhan keperawatan agar segala tindakan yang diambil tetap memperhatikan kebaikan pasien. selanjutnya matkul KDK, matkul ini diberikan dengan tujuan untuk membentuk pemahaman mahasiswa terhadap paradigma, profesi keperawatan, konsep pertumbuhan manusia, dan pemahaman terhadap beberapa teori keperawatan.
Mata kuliah lain yang tidak kalah penting bagi mahasiswa keperawatan yaitu matakuliah bahasa Indonesia dan pancasila. Mata kuliah bahasa Indonesia sangat bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan, sebab pada matkul ini memberikan penjelasan tata cara penulisan teks akademik yang baik dan benar. Sebagai mahasiswa pasti sering mendapat tugas menulis dari dosen, seperti membuat makalah, laporan praktukum dll. Melihat hal itu tentu mata kuliah bahasa Indonesia sangat berperan penting dalam pembuatan tugas-tugas tersebut. Apalagi kelak mahasiswa prodi D3 keperawatan mendapat tugas akhir burupa Karya Tulis Ilmiah. Tentu bahasa Indonesia sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir tersebut. Dan yang terakhir adalah mata kuliah pancasila, sebagai calon perawat sudah sewajibnya mampu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam semua kegiatan keperawatan.
Itulah beberapa mata kuliah yang diterima dalam semester awal pendidikan D3 keperawatan. Menurutku semua mata kuliah di jurusan keperawatan memiliki manfaat yang berbeda-beda, namun memiliki inti yang sama yaitu sebagai bekal untuk menjadi seorang perawat. Didalam benak pikiranku terkadang timbul rasa malas yang mengganggu dalam proses belajar. Rasa malas itu misalnya malas dalam mengerjakan tugas, sehingga aku selalu menunda apabila ingin mengerjakan tugas. Hal itu membuat tugas menjadi menumpuk dan menambah beban pikiran. Oleh karena itu, mulai sekarang aku bertekad untuk mengubah kebiasaan itu dengan cara menghilangkan sifat malas dalam diri saya. Hal itu perlu kulakukan supaya aku bisa menjadi mahasiswa yang sungguh dalam menuntut ilmu, sehingga bisa mewujudkan cita-citaku menjadi seorang perawat. Pendidikan ini harus kujalani dengan sungguh-sungguh agar kelak dapat mewujudkan cita-cita dan harapan kedua orang tuaku.

1 Like