Perbedaan Tindak Tutur, Peristiwa Tutur, dan Situasi Tutur

20211223_214650_0000
https://www.canva.com

Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu tentunya manusia tidak akan lepas dari berhubungan dengan orang lain setiap harinya, dan untuk memperlancar suatu hubungan sosial maka komunikasi yang lancar sangat diperlukan.

Berkenaan dengan komunikasi, ada tiga hal yang terkait dengan komunikasi ini, yaitu tindak tutur, peristiwa tutur, dan situasi tutur. Ketiga hal itu merupakan tiga komponen yang berbeda tapi sebagian orang masih sering salah mengartikannya dan mengganggap ketiga hal itu sama. Jadi di sini saya akan menjelaskan perbedaan tindak tutur, peristiwa tutur dan situasi tutur.

Untuk yang pertama saya akan menjelaskan tentang tindak tutur terlebih dahulu, Chaer dan Leonie Agustine (1995) menjelaskan pengertian tindak tutur yaitu suatu gejala yang bersifat individual dan psikologis, keberlangsungan dalam menerapkan tindak tutur ini tergantung pada kemampuan berbahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Untuk lebih memahami tindak tutur ini secara lebih lanjut Richard (1995) mengutip pendapat dari seorang filsuf bernama Austin (1992) yang berisi jika ada ribuan kata kerja dalam bahasa Inggris yang secara keseluruhan dapat disebut tindak tutur, tetapi Richard juga menjelaskan bahwa tindak tutur tidak sesederhana kata kerja biasa.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tindak tutur sulit dipahami bagaimana bentuknya, karena saat berbicara banyak faktor terkait untuk menciptakan suatu keberhasilan terlaksananya kegiatan berbicara atau komunikasi tersebut. Meskipun sulit dipahami bentuknya seperti apa tetapi yang pasti tindak tutur merupakan sesuatu yang dilakukan individu pada saat terjadinya suatu percakapan.

Selanjutnya ada peristiwa tutur, sebelumnya sudah disebutkan bahwa tindak tutur lebih bersifat psikologis, di sini peristiwa tutur merupakan kebalikan dari tindak tutur, mengapa begitu? Karena peristiwa tutur lebih cenderung bersifat sosial dan peristiwa tutur ini bisa dikatakan sebagai rangkaian dari tindak tutur itu sendiri. Untuk mengetahui secara lebih jelasnya, Chaer dan Leonie Agustine (1995) mengungkapkan peristiwa tutur adalah terjadinya sebuah interaksi linguistik dalam bentuk ujaran satu atau lebih yang melibatkan dua pihak terkait, yaitu penutur itu sendiri dan lawan tuturnya, tidak lupa dalam suatu ujaran hanya membahas satu pokok pembahasan dalam satu waktu, tempat, dan situasi tertentu. Misalnya interaksi antara pedagang buah dan pembeli di pasar pada waktu tertentu, ini bisa dikatakan sebagai peristiwa tutur. Jadi dapat disimpulkan suatu ujuaran dapat dikatakan peristiwa tutur jika ada pokok pembahasan yang sama, ada penutur dan lawan tutur, terjadi dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu.

Terakhir ada situasi tutur, Hymes mengemukakan situasi tutur merupakan situasi yang dikaitkan dengan atau tidak adanya suatu tutur. Konteks situasi itu sendiri misalnya upacara, peperangan, atau berlibur. Tetapi perlu diketahui bahwa situasi tutur ini bukanlah kajian atau kaidah tentang wicara, tetapi lebih kepada kaidah wicara sebagai konteks.

Itulah sekilas perbedaan antara tindak tutur, peristiwa tutur, dan situasi tutur. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Referensi

Purba, A. (2011). Tindak tutur dan peristiwa tutur. Pena. 1(1), hal 77-91

Sumarsono. (2011). Sosiolinguistik cetakan ke-VII.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal. 309-356