Perbedaan Makna Kata Dan Makna Gramatikal Dalam Frasa

Screenshot (3764)

Hi sobat mijilions, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu dan tentunya tetap semangat yaa! Disini Vania menyapa kalian dengan materi yang cukup menarik nih! Apa sih yang akan kita pelajari kali ini? Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari tentang frasa khususnya makna kata dan makna gramatikal yang ada di dalam frasa. Sebenarnya frase atau frasa sih kawan? Untuk pengetahuan saja, frase itu bentuk tidak baku dari frasa. Jadi yang benar ialah frasa ya kawan!

Dalam kehidupan sehari – hari, manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Tentu saja di dalam bahasa terdapat makna yang merupakan hubungan lambang bunyi dengan apa yang diucapkan. Bahasa tanpa makna itu tidak mungkin karena apa yang disampaikan lewat bahasa pastinya memiliki maksud dan makna tertentu. Pada pengajaran bahasa Indonesia, sebuah paragraf terdiri dari kalimat, klausa, dan frasa. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan berfokus ke frasa, khususnya makna kata dan makna gramatikalnya.

Sebelum itu, apakah kalian tahu frasa itu apa? Frasa merupakan kelompok kata dimana terdiri atas dua atau lebih kata yang tentunya tidak melebihi batas subjek dan predikat. Bedakan dengan klausa? Tentu saja berbeda karena bentuk frasa tidak ada ciri – ciri dari klausa dan juga frasa merupakan komponen terstruktur yang dapat membentuk klausa maupun kalimat. Dilihat dari sisi semantis, frasa ini memiliki makna kata dan makna gramatikal. Lalu bagaimana perbedaan antara kedua makna tersebut?

Setiap kata pasti memiliki makna yang dipasang pada suatu kalimat yang memiliki maksud tertentu sesuai konteks penggunaannya. Makna kata merupakan sebuah makna yang melambangkan benda, peristiwa, dan lain sebagainya sebagai apa yang diucapkan sebenarnya. Makna kata ini bisa dikatakan bahwa kata yang digunakan belum mengalami perubahan dari proses kebahasaan. Oh iya, dalam dunia per-semantik-an makna kata ini ada istilahnya loh kawan mijilions, yaitu makna leksikal. Makna kata ini juga berupa kata yang dimana masih dengan maksud yang sebenarnya sesuai keadaan kata itu ditulis, juga mempunyai sifat yang tetap dalam artian tidak mempunyai hubungan dengan konteks kalimatnya. Karena memiliki sifat yang tetap dan asli, kata yang termasuk dalam makna kata sering dijumpai pada kamus yang mana kata tersebut tidak memiliki interpertasi khusus. Lalu bagaimana penerapannya dalam frasa? Coba disimak frasa berikut ini ya kawan mijilions!

  • pergi ke taman

disini terlihat kata pergi tidak mengandung imbuhan apapun dan tidak mengalami perubahan makna, begitu pula dengan kata taman yang berdiri sendiri tanpa ada tambahan keterangan atau kata lain. Hal ini menunjukkan ciri dari makna kata, dimana arti kata sesuai KBBI pergi tetap berarti bergerak maju/ meninggalkan/ berangkat sedangkan taman tetap bermakna tempat atau kebun yang ditanami bunga – bunga atau tempat untuk bersenang – senang. Beda lagi artinya jika kata taman ditambah dengan kata keterangan tempat, misalnya taman kota. Frasa taman kota tersebut akan beralih makna menjadi kebun tempat bersenang – senang di kota yang mana bersifat lebih spesifik dan tentunya sudah mengalami perubahan makna akibat tambahan kata keterangan tadi.

Kemudian makna yang selanjutnya ada makna gramatikal nih kawan mijilions. Berbeda dengan makna kata yang merupakan kata yang maknanya murni atau masih asli dari asalnya, kata dari makna gramatikal sudah mengalami berbagai perubahan dalam bahasanya. Maksudnya gimana sih kawan mijilions? Ini berarti makna gramatikal sudah bukan lagi mengandung makna asli dari kata itu sendiri. Proses tersebut dinamakan proses gramantika yang mana terdapat proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi. Dengan adanya perubahan tersebut, makna gramatikal sering disebut dengan makna struktural karena proses perubahan satuan gramatikal itu selalu berkaitan dengan struktur bahasa. Penerapan makna gramatikal dalam frasa dapat dilihat dari contoh dibawah ini ya kawan mijilions!

  • melihat rumah – rumah

bisa dilihat dari frasa tersebut, kata rumah – rumah sudah mengalami proses gramatikal yaitu reduplikasi. Kata asal yaitu rumah yang mana hanya bermakna satu rumah (tempat tinggal) yang kemudian mengalami proses reduplikasi menjadi rumah – rumah yang memiliki makna jamak. Artinya rumah tersebut lebih dari satu. Proses inilah yang dinamakan proses gramatikal dalam frasa.

Bagaimana kawan mijilions? Sudah paham bukan mengenai makna kata dan makna gramatikal dalam frasa? Penulis menerangkan ini semua menggunakan bahasa bayi agar mudah dimengerti oleh kawan – kawan semua, hehehe. Jadi bisa disimpulkan ya kawan – kawan bahwa yang membedakan antara makna kata dan makna gramatikal dalam frasa itu terdapat pada makna asli kata itu dan juga proses yang dialami kata tersebut. Jika kata tersebut masih memiliki makna asli tanpa adanya perubahan atau tidak memiliki interpretasi khusus, berarti kata tersebut termasuk makna kata atau makna leksikal. Sedangkan kata dalam frasa yang sudah mengalami perubahan yang mana kata tersebut sudah berbeda maknanya dari aslinya maka kata tersebut termasuk dalam makna gramatikal.

Baiklah, sampai disini dulu ya pembahasan kita kali ini. Semoga apa yang kita pelajari dapat bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa jaga kesehatan ya kawan – kawan mijilions! Sampai jumpa dalam pembahasan materi selanjutnya!

REFERENSI :

Gani, S. (2019). Kajian teoritis struktur internal bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik). A Jamiy: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab , 7 (1), 1-20.

Rahmawati, N., & Nurhamidah, D. (2018). Makna leksikal dan gramatikal pada judul berita surat kabar Pos Kota (Kajian Semantik). Jurnal Sasindo Unpam , 6 (1), 39-54.

Sofyan, A. N. (2015). Frasa Direktif yang Berunsur Di, Dari, Dan Untuk Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Sintaktis dan Semantis. Sosiohumaniora , 17 (3), 255-263.

Wahidah, B. Y. K. (2021). Perbedaan Jenis Frasa Nominal dan Kata Majemuk Nomina. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan , 7 (3), 278-285.