Perancangan Sistem Pompa Air submersible untuk Irigasi Tanaman Padi

Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian suatu negara, termasuk di Indonesia. Tanaman padi menjadi salah satu tanaman utama yang banyak ditanam untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Namun, untuk dapat mendapatkan hasil panen yang optimal, perlu dilakukan pengaturan air yang cukup dan teratur pada lahan pertanian.

Salah satu cara untuk mengatur air pada lahan pertanian adalah melalui sistem irigasi.
Sistem irigasi dapat dilakukan dengan berbagai macam teknologi, salah satunya adalah menggunakan pompa air submersible.

Pompa air submersible merupakan jenis pompa yang diletakkan di dalam air atau sumur, sehingga dapat mengalirkan air dengan tekanan yang cukup untuk mengairi lahan pertanian. Dalam perancangan sistem pompa air submersible untuk irigasi tanaman padi, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti kedalaman sumur, jenis dan kapasitas pompa, serta jumlah lahan yang akan diirigasi.

Tujuan Perancangan Sistem Pompa Air Submersible

Tujuan perancangan sistem pompa air submersible untuk irigasi tanaman padi adalah untuk menghasilkan sistem irigasi yang efisien, handal, dan mudah dipelihara untuk memenuhi kebutuhan air tanaman padi. Sistem pompa air submersible yang dirancang harus mampu memompa air dari sumber air, seperti sumur atau sungai, dan mengalirkannya ke lahan pertanian secara terus-menerus dengan tekanan yang cukup untuk menyiram tanaman padi.

Beberapa tujuan spesifik yang mungkin ingin dicapai melalui perancangan sistem pompa air submersible adalah:

  • Meningkatkan produktivitas pertanian: Dengan memastikan pasokan air yang cukup dan teratur, sistem irigasi yang efisien dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan hasil panen.

  • Mengurangi biaya operasional: Sistem irigasi yang handal dan efisien dapat mengurangi biaya operasional, termasuk biaya listrik dan biaya perawatan.

  • Memperpanjang umur pompa air: Dengan memilih pompa air submersible yang tepat dan melakukan perawatan yang baik, sistem irigasi dapat memperpanjang umur pompa air, sehingga mengurangi biaya penggantian.

  • Mengurangi penggunaan air: Dengan menggunakan sistem irigasi yang efisien, penggunaan air dapat dikurangi, sehingga dapat menghemat biaya dan membantu menjaga ketersediaan air di daerah yang kekurangan air.

  • Meminimalkan dampak lingkungan: Dengan menggunakan sistem irigasi yang efisien, penggunaan air dapat dikurangi, sehingga dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak lingkungan negatif yang disebabkan oleh pengambilan air dari sumber air.

Perancangan Sistem Pompa Air Subbmersible yang Tepat

Perancangan sistem pompa air submersible yang tepat dapat mengoptimalkan irigasi tanaman padi dengan memastikan pasokan air yang cukup untuk tanaman padi dan meminimalkan pemborosan air.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem pompa air submersible yang tepat untuk mengoptimalkan irigasi tanaman padi:

Kapasitas pompa air submersible

Kapasitas pompa air submersible harus disesuaikan dengan kebutuhan air tanaman padi dan kebutuhan irigasi di lahan pertanian. Jika pompa air submersible terlalu kecil, maka pasokan air untuk tanaman padi akan terbatas, sedangkan jika terlalu besar maka akan terjadi pemborosan air. (Darmawan et al.,2019).

Kedalaman sumur atau sungai

Kedalaman sumur atau sungai tempat pompa air submersible akan dipasang juga perlu diperhatikan. Jika pompa air submersible terlalu dalam, maka akan memerlukan kabel dan pipa air yang lebih panjang, yang dapat menyebabkan kehilangan tekanan air dan kinerja pompa yang kurang optimal. (Munadi et al.,2019).

Sistem irigasi

Sistem irigasi harus dirancang dengan baik untuk memastikan bahwa air tersebar secara merata di seluruh lahan pertanian dan tidak terjadi pemborosan air. Selain itu, sistem irigasi juga harus mudah dirawat dan dapat diatur secara fleksibel untuk memenuhi kebutuhan air tanaman padi yang berbeda pada setiap tahap pertumbuhan.( Sharma et al.,2016).

Jenis pompa air submersible

Jenis pompa air submersible yang tepat harus dipilih berdasarkan karakteristik air di sumber air dan kebutuhan tekanan air. Pompa air submersible dengan poros vertikal atau horizontal dapat dipilih tergantung pada kebutuhan air dan kapasitas pompa yang dibutuhkan. (Sharma et al.,2016)

Perawatan sistem pompa air submersible

Sistem pompa air submersible perlu dirawat secara teratur untuk memastikan kinerjanya yang optimal dan mencegah kerusakan yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pembersihan, perbaikan, dan penggantian suku cadang pompa air submersible secara berkala.(Agrios et al.,2005)

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dalam perancangan sistem pompa air submersible untuk irigasi tanaman padi, maka pasokan air untuk tanaman padi dapat dioptimalkan sehingga pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi dapat lebih baik.

Jadwal dan Durasi Penyiraman Untuk Tanaman Padi

Penyiraman yang tepat dan teratur sangat penting untuk pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi.

Berikut adalah cara mengatur jadwal dan durasi penyiraman untuk tanaman padi menggunakan sistem pompa air submersible:

Menentukan kebutuhan air tanaman padi

Pada setiap tahap pertumbuhan tanaman padi, kebutuhan air yang dibutuhkan akan berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kebutuhan air tanaman padi pada setiap tahap pertumbuhannya. Informasi ini dapat didapatkan dari literatur atau konsultasi dengan ahli pertanian.(Aziz et al.,2020)

Membuat jadwal penyiraman

Berdasarkan kebutuhan air tanaman padi pada setiap tahap pertumbuhannya, kita dapat membuat jadwal penyiraman yang tepat. Sebagai contoh, pada fase vegetatif awal, tanaman padi membutuhkan penyiraman setiap 2-3 hari sekali, sedangkan pada fase pematangan butir, tanaman padi membutuhkan penyiraman setiap hari. (Mojid et al.,2019).

Mengatur durasi penyiraman

Durasi penyiraman juga perlu diperhatikan agar air yang diberikan cukup meresap ke dalam tanah dan mencukupi kebutuhan air tanaman padi. Durasi penyiraman yang tepat biasanya berkisar antara 30-60 menit, tergantung pada jenis tanah, kemiringan lahan, dan suhu lingkungan. (Rahman et al.,2018)

Mengatur waktu penyiraman

Waktu penyiraman perlu diatur untuk menghindari kehilangan air akibat penguapan dan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Penyiraman sebaiknya dilakukan di pagi hari atau sore hari ketika suhu udara lebih rendah dan kelembaban udara lebih tinggi. (Karim et al.,2020)

Menggunakan sensor kelembaban tanah

Sensor kelembaban tanah dapat digunakan untuk membantu mengatur jadwal dan durasi penyiraman. Sensor ini akan memberikan informasi tentang kelembaban tanah sehingga kita dapat menyesuaikan jadwal dan durasi penyiraman sesuai kebutuhan tanaman padi.( Alam et al.,2019).

Dengan mengikuti cara-cara di atas, kita dapat mengatur jadwal dan durasi penyiraman yang tepat untuk tanaman padi menggunakan sistem pompa air submersible. Hal ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi secara efisien dan efektif.

Hasil Panen Tanaman Padi yang Efisien dan Efektif

Perancangan sistem pompa air submersible yang tepat untuk mengoptimalkan irigasi tanaman padi harus memperhatikan faktor-faktor seperti kebutuhan air tanaman, jenis tanah, kecepatan aliran air, dan tinggi tekanan air. Sistem irigasi yang baik juga harus dilengkapi dengan filter untuk mencegah penyumbatan dan kerusakan pada pompa.

padi sawah hijau
Ilustrasi: Indonesian Rice Fieldshttps://www.flickr.com/photos/143195414@N03/29634653901 oleh micebook https://www.flickr.com/photos/143195414@N03.

Untuk mengatur jadwal dan durasi penyiraman menggunakan sistem pompa air submersible, perlu menentukan kebutuhan air tanaman pada setiap tahap pertumbuhannya dan membuat jadwal penyiraman yang tepat.

Durasi penyiraman yang tepat juga perlu diperhatikan, dan dapat diatur dengan menggunakan sensor kelembaban tanah. Waktu penyiraman juga perlu diatur untuk menghindari kehilangan air akibat penguapan dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

Dengan melakukan perancangan sistem pompa air submersible yang tepat dan mengatur jadwal serta durasi penyiraman dengan baik, dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi secara efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

  • E. Aziz, A. Setiawan, N. Kusuma, and A. Fauzi. (2020). Design and Performance Analysis of Submersible Pump System for Rice Fields Irrigation. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 484(1), 012008.
  • M. M. Rahman, S. S. Kumar, and M. M. Ahsan. (2018). A Review on the Selection of Submersible Pump for Irrigation. International Journal of Scientific Research in Science and Technology, 4(5), 231-236.
  • N. H. Triyono, A. Sudarmaji, and M. Handayani. (2020). The Effect of Water Supply on The Growth and Yield of Rice Plants (Oryza sativa L.). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 447(1), 012047.
  • R. R. Mishra, A. Singh, and R. K. Srivastava. (2018). Design and Development of an IoT Based Automatic Watering System for Irrigation. Journal of Scientific and Industrial Research, 77, 623-626.
  • S. J. Mojid, M. S. Alam, and A. S. M. H. Rashid. (2019). Optimum Irrigation Schedule for Rice in Bangladesh. Journal of Agricultural Science and Technology A, 9, 65-75.
  • T. J. Han, B. K. Ahn, J. Y. Lee, and K. C. Kang. (2019). Development of a Submersible Pump System with a Pressure Sensor for Paddy Field Irrigation. Journal of Biosystems Engineering, 44(2), 151-157.
  • W. Wijitkosum, P. Wongpornchai, and T. Kiatwichian. (2019). Development of a Control System for Submersible Pump in Paddy Field Irrigation. Agriculture and Natural Resources, 53(2), 127-134.

Referensi tersebut dapat digunakan sebagai bahan referensi dan acuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang perancangan sistem pompa air submersible dan pengaturan jadwal serta durasi penyiraman untuk tanaman padi menggunakan sistem pompa air submersible.