Peran Guru Dalam Menerapkan Modifikasi Perilaku Untuk Membentuk Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa

Abstrak

Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa melalui penerapan modifikasi perilaku. Disiplin dan tanggung jawab merupakan nilai dasar yang perlu ditanamkan sejak dini agar siswa mampu menaati aturan, mengatur diri, serta, melaksanakan kewajiban secara konsisten. Penerapan modifikasi perilaku oleh guru dapat dilakukan melalui pemberian penguatan positif, konsekuensi yang mendidik, serta pembiasaan dalam aktivitas belajar sehari-hari. Guru juga berperan sebagai teladan, motivator, sekaligus pengelolaan kelas yang menciptakan lingkungan belajar kondusif. Dengan strategi yang tepat, modifikasi perilaku tidak hanya membantu siswa meningkatkan kedisiplinan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap tugas maupun sikap sosial di sekolah. Peran guru yang konsisten dan humanis sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mengembangkan sikap positif yang berkelanjutan.

Kata kunci: peran guru, modifikasi perilaku, disiplin, tanggung jawab siswa.

Abstract

Teachers play a vital role in shaping students’ character through the application of behavior modification. Discipline and responsibility are fundamental values that need to be instilled from an early age so that students are able to follow rules, regulate themselves, and carry out their duties consistently. The implementation of behavior modification by teachers can be carried out through positive reinforcement, educative consequences, and habituation in daily learning activities. Teachers also serve as role models, motivators, and classroom managers eho create a conducive learning environment. Whit appropriate strategis, behavior modification not only helps students improve discipline but also fosters a sense of responsibility for both academic tasks and social behavior at school. The consistent and humanistic role of teachers in crucial to the success of students in developing positive and sustainable attitudes.

Keywords: teacher’s role, behavior modification, discipline, student responsibility.

PENDAHULUAN

Perilaku anak merupakan aspek krusial yang harus menjadi perhatian dalam proses pembelajaran, khususnya pada usia dini Ketika perkembangan fisik, emosional, dan sosial berjalan cepat. Dalam konteks ini, guru memegang posisi strategis untuk membimbing dan memodifikasi perilaku anak sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang adaptif dan berkarakter positif dalam kehidupan sosial. Modifikasi perilaku yang dilakukan guru tidak hanya berfungsi untuk menekan perilaku negative tetapi juga untuk memperkuat perilaku positif yang mendukung pembentukan karakter sejak dini.

Masa usia dini, khususnya 5-6 tahun, merupakan periode penting bagi nak dalam pembentukan karakter dan perkembangan sosial-emosional. Pada fase ini, anak mulai mengeksplorasi hubungan sosial, belajar mengatur emosi, serta memahami dan menginternalisasi aturan. Dalam proses interaksi sehari-hari, sering muncul perilaku yang dikategorikan kurang adaptif misalnya bermain sendiri, berebut mainan, berbicara kasar, atau melanggar aturan kelas yang sebenarnya merupakan bagian dari pembelajaran sosial mereka. Oleh karena itu, intervemsi guru yang tepat diperlukan untuk mengarahkan perilaku tersebut menjadi kebiasaan positif, terutama dalam hal tanggung jawab, sebagai dasar perkembangan karakter yang akan berguna hingga dewasa.

Pembentukan karakter disiplin pada anak di lingkungan sekolah juga merupakan salah satu tujuan utama pendidikan. Disiplin tidak hanya menjadi landasan keteraturan serta kenyamanan dalam belajar, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan karakter anak secara menyeluruh. Guru memiliki peran sentral dalam proses ini, sebab selain sebagai pendidik, guru juga menjadi teladan yang memengaruhi sikap dan perilaku siswa sehari-hari. Aktivitas rutin di sekolah dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai disiplin pada anak (Mochamad Surya dkk., 2021).

Guru memiliki ruang yang luas untuk mengintegrasikan nilai disiplin melalui berbagai kegiatan, baik dalam pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakulikuler, maupun interaksi informal. Dengan pendekatan yang konsisten dan bijaksana, guru dapat membantu siswa memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Contoh nyata yang dapat ditanamkan misalnya melalui kedisiplinan waktu dalam mengikuti jadwal pelajaran, tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, serta kepatuhan terhadap aturan sekolah (Siregar, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa penanaman terhadap disiplin dan tanggung jawab sebaiknya dilakukan secara beriringan sebagai fondasi utama pembentukan karakter anak.

Selain disiplin, perilaku tanggung jawab juga menjadi fokus dalam pendidikan karakter. Tanggung jawab tidak hanya berkaitan dengan kewajiban menyelesaikan tugas, tetapi juga menyangkut kesadaran anak untuk mematuhi aturan, menjaga lingkungan, serta menghargai orang lain. Penelitian menegaskan bahwa guru berperan besar dalam membentuk tanggung jawab anak melalui pembiasaan yang konsisten, anak-anak akan terbiasa bersikap bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Sejalan dengan itum penelitian terbaru menunjukkan bahwa perilaku disiplin dan tanggung jawab saling terukat dalam membentuk kepribadian anak. Siswa yang terbiasa disiplin dalam kegiatan sekolah cenderung menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas maupun menjaga keteraturan kelas. Oleh karena itu, pembinaan disiplin dan tanggung jawab harus dilakukan sejak dini memalui peran aktif guru dalam menerapkan modifikasi perilaku. Dengan pendekatan yang konsisten, pendidikan karakter yang menekankan kedisiplinan dan tanggung jawab akan menjadi bekal penting bagi anak dalam menghadapi tantangan kehidupan di amsa mendatang.

PEMBAHASAN

Peran guru dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab siswa sangatlah penting karena guru merupakan teladan sekaligus figure yang dihormati dalam lingkungan sekolah. Melalui sikap dan perilaku guru yang konsisten, siswa belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku. Kedisiplinan tidak hanya dipandang sebagai bentuk kepatuhan terhadap tata tertib, tetapi juga sebagai dasar pembentukkan karakter yang lebih luas, termasuk tanggung jawab sosial dan moral siswa dalam kehidupan sehari-hari (Pratama, Supriyadi, & Suherman, 2023).

Program modifikasi perilaku dengan pendekatan reinforcement positif menjadi salah satu solusi yang efektif untuk membentuk perilaku disiplin dan tanggung jawab siswa. Melalui penguatan berupa reward, guru dapat menumbuhkan motivasi intrinsic siswa sehingga mereka lebih terdorong untuk berperilaku sesuai dengan harapan. Pemberian reward tidak harus selalu berupa materi, tetapi juga dapat berupa pujian, pengakuan, maupun perhatian positif yang membuat siswa merasa dihargai. Hal sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa penghargaan sederhana mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam mematuhi aturan (Sari & Bermuli, 2021).

Dalam pelaksanaan program di pondok pesantren Az-Zikro, reinforcement positif yang digunakan berupa snack reward, pujian, serta contoh nyata dari guru. Tahap pertma dilakukan dengan observasi untuk mengidentifikasi perilaku yang kurang disiplin, serta tidak merapikan sepatu, membuang sampah sembarangan, dan kurang tanggung jawab terhadap barang yang dipinjam. Setelah masalah teridentifikasi, dilakukan diskusi Bersama guru untuk Menyusun strategi perubahan perilaku. Dengan langkah terstruktur ini, pembiasaan disiplin dan tanggung jawab dapat dilakukan secara konsisten.

Kegiatan reinforcement positif di pondok pesantren ini dilaksanakan secara bertahab, mulai dari hal kecil seperti kedisiplinan waktu, kebersihan diri, hingga penghormatan terhadap guru. Misalnya, siswa diberi reward karena berhasil disiplin merapikan sepatu sebelum masuk kelas atau membuang sampah pada tempatnya. Reward juga diberikan kepada siswa yang menunjukkan sikap tanggung jawab, seperti mengembalikan barang pinjaman tepat waktu. Melalui kegiatan sederhana ini, siswa belajar bahwa setiap Tindakan memiliki konsekuensi dan perilaku yang baik akan membawa apresiasi.

Hasil opservasi menunjukkan bahwa siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti program ini. Mereka tidak hanya bersemangat Ketika mendapat reward, tetapi juga mulai menginternalisasi nilai disiplin dan tanggung jawab sebagai kebiasaan sehari-hari. Bahkan, Ketika reward tidak lagi diberikan, siswa tetap berusaha mempertahankan perilaku disiplin, misalnya saling mengingatkan teman yang melanggar aturan. Hal ini menandakan bahwa reinforcement posistif telah berasil menumbuhkan motivasi intrinsic, bukan sekedar dorongan luar.

Guru memiliki peran sentral dalan keberhasilan program ini, karena selain memberikan reward, guru juga bertindak sebagai role model. Perilaku disiplin guru, seperti datang tepat waktu, menjaga kerapian, serta bersikap adil dalam memberikan apresiasi maupun teguran, memberikan pengaruh besar terhadap siswa. Dengan melihat teladan langsung, siswa dapat meniru dan membentuk karakter mereka sesuai nilai yang ditanamkan. Penelitian sebelumnya juga menegaskan bahwa guru yang konsisten dalam menerapkan kedisiplinan akan mampu menciptakan suasana kelas yang tertib dam kondusif (Gestiardi, Firmansyah, & Nurfaizal, 2022).

Selain itu, penerapan modifikasi perilaku dengan reinforcement positif juga berkontribusi terhadap terciptanya iklim belajar yang lebih menyenangkan. Lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh dukungan akan membuat siswa merasa dihargai, sehingga, mereka lebih mudah menumbuhkan rasa tanggung jawab. Pembelajaran bukan lagi sekedar kewajiban, tetapi menjadi bagian dari proses pengembangan diri. Dengan demikian, pembentukan disiplisn dan tanggung jawab tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan hidup yang bermanfaat untuk masa depan.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam menerapkan modifikasi perilaku sangat penting untuk membentuk disiplin dan tanggung jawab siswa sejak dini. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan yang memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penerapan modifikasi perilaku dengan pendekatan reinforcement positif, guru mampu mengarahlan siswa untuk mengembangkan kebiasaan yang baik, sekaligus mengurangi perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di sekolah.

Disiplin dan tanggung jawab erupakan dua nilai karakter yang saling melengkapi. Siswa yang terbiasa mengikuti aturan, mengerjakan tugas tepat waktu, serta menjaga keteraturan lingkungan akan lebih mudah menumbuhkan sikap tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Pemberian penghargaan sederhana, pembiasaan secara berulang, serta penguatan perilaku yang sesuai dapat meningkatkan kesadaran anak tentang pentingnya hidup tertib, disiplin, dan bertanggung jawab.

Oleh karena itu, keberhasilan pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa tidak semata-mata bergantung pada aturan tertulis, serta memberikan keteladanan nyata. Usaha guru yang konsisten dalam menerapkan strategi modifikasi perilaku akan memberikna dampak positif terhadap perkembangan moral, emosional, dan sosial anak. Hal ini menjadi modal berharga bagi peserta didik dalam menghadapi dinamika kehidupan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, T., & Itryah, I. (2025). Upaya Penerapan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Pada Anak Usia Prasekolah di Pondok Pesantren Az-Zikro. Innovative: Journal Of Social Science Research, 5(2), 348-356.

Fitri, Z. Z. (2023). Peran Guru dalam Membentuk Tanggung Jawab Anak Usia Dini melalui Komunikasi Efektif, Empatik, dan Santun. JEA (Jurnal Edukasi AUD), 9(2), 101–115. UIN Antasari Banjarmasin.

Gestiardi, R., Oktaviani, R. F., & Arif, M. (2021). Pendidikan karakter tanggung jawab dalam pembelajaran daring di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2027–2036.

Mochamad Surya, A., Suryana, D., & Nurdin, E. (2021). Penerapan Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(2), 205–216.

Nugraheni, I. D., Dellariza, T., Aliffah, V. N., & Ardiansyah, D. (2025). Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Positif Anak Melalui Teknik Modifikasi Perilaku. Journal of Early Childhood Education Studies, 5(1), 145-158.

Pratama, G. Y., Supriyadi, A., & Suherman, A. (2023). Penerapan model teaching personal and social responsibility (TPSR) dalam pendidikan jasmani untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Adaptif, 6(1), 15–24.

Sari, D. R., & Bermuli, J. A. (2021). Penerapan pendidikan karakter tanggung jawab dalam pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 7(2), 45–55.

Sari, Y., Sari, N. A., & Suwartini, S. (2024). Penguatan karakter disiplin siswa melalui peranan guru di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling, 2(3), 928-933.

Siregar, R. (2020). Implementasi Nilai Disiplin dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 6(1), 45–56.

Zahra, A. A., & Fathoni, A. (2024). Peran Guru Sebagai Pendidik dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa di Sekolah Dasar. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(001 Des), 57-68.