Menjadi generasi milenial adalah suatu tahapan dimana generasi muda Indonesia dipersiapkan agar bisa terjun dan mengabdi di lingkungan masyarakat. Peran generasi milenial biasanya sangat penting.
Apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini yang telah memberikan dampak yang sangat signifikan dalam bidang ekonomi dan sosial. Selama masa pandemi COVID-19 banyak kegiatan stay at home, study from home, dan work from home. Semua itu dapat memberikan dampak terhadap beberapa masalah terutama pada masalah kesehatan mental seseorang.
Beberapa literatur menjelaskan bahwa pada aktivitas seperti karantina, isolasi mandiri, dan menjaga jarak mempunyai efek terhadap kesehatan mental seseorang serta mempunyai efek kecemasan terjadi secara terus menerus. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang.
Gejala Awal Perubahan Mental
Kesehatan mental adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenang. Sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Biasanya gejala awal perubahan mental pada seseorang akibat masa pandemi diantaranya seperti:
1. Perubahan Suasana Hati
Perubahan suasana hati terjadi karena kondisi psikologis yang terjadi pada seseorang sebagai reaksi emosional terhadap lingkungan atau situasi tertentu seperti situasi di masa pandemi sekarang ini.
2. Rasa Cemas yang Tak Terkendali
Rasa cemas akibat masa pandemi ini sangat berakibat buruk bagi tubuh dan rasa cemas ini dapat dihindari dengan menyibukkan diri pada hal-hal yang bersifat positif. Seperti ketika di rumah kita bisa membersihkan rumah, memasak membaca buku dan berbagai hal positif yang dapat mengurangi kecemasan kita.
3. Kehilangan motivasi
Orang yang kehilangan motivasi akan lebih memilih untuk berdiam diri dan merasa dirinya selalu gagal dalam segala hal. Untuk menghindari rasa kehilangan motivasi pada seseorang dapat dilakukan dengan selalu berfikir positif bahwa setiap kegagalan yang dialami bukanlah akhir dari impiannya, karena setiap kegagalan pasti akan ada jalan keluarnya untuk menghadapi.
4. Kesulitan Berinteraksi
Akibat masa pandemi ini seseorang akan lebih sulit dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan satu sama lain karena kita selalu diimbau untuk tetap berjaga jarak dan menghindari kerumunan dengan orang banyak, hal itu dapat mengakibatkan perubahan mental seseorang.
Beberapa orang pun hanya bisa berinteraksi melalui jejaring media sosial. Dan beberapa dari mereka yang sudah merencanakan acara saat waktu libur dan bahkan untuk bertemu kerabat pun harus ditunda dikarenakan masa PPKM yang sangat diperketat oleh pemerintah. Sehingga menjadikan rasa jenuh pun terjadi karena mereka hanya bisa berdiam diri di rumah.
5. Mudah tersinggung
Orang yang mengalami perubahan mental akan mudah tersinggung apalagi pada masa pandemi ini. Hal ini juga bisa menjadi salah satu contoh kegiatan seseorang menjadi lebih sensitif, dan mudah marah sehingga rasa emosionalnya tidak bisa terkendalikan.
Untuk menghindari perasaan mudah tersinggung seseorang harus lebih memahami tentang perasaan dan pikiran yang dapat menyinggung dirinya.
Cara Menjaga Kesehatan mental Saat Pandemi COVID-19
Ada beberapa cara sederhana untuk membantu menjaga kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19 seperti:
1. Selalu tenang
Cara ini dapat dilakukan agar kita selalu tenang bisa melakukan meditasi, melatih pikiran untuk sadar bahwa setiap tindakan sehari-hari yang kita lakukan, berolahraga minimal 30 menit sehari untuk memacu tubuh mengeluarkan hormon, serta ditunjang dengan makanan sehat dan bergizi.
2. Atasi Emosi
Untuk mengatasi emosi kita dapat melakukan teknik keterampilan atau dengan relaksasi dengan mengatur pernapasan agar dapat mengatasi dan mengontrol emosi.
3. Istirahat yang Cukup
Istirahat dengan cukup artinya kita harus beristirahat sesuai kebutuhan kita, jangan berlebihan dan jangan kekurangan. Dengan beristirahat yang cukup tubuh akan terasa lebih enak dan pikiran juga akan relaks.
4. Edukasi Pencegahan
Edukasi pencegahan dapat kita lakukan selama masa pandemi yaitu dengan cara melakukan hal-hal yang berupa pencegahan seperti penerapan new normal selama masa pandemi. Dengan diterapkannya new normal akan mengurangi angka kasus dan menjadi bentuk pencegahan yang sangat tepat.