Pentingnya Upaya Pelestarian Aksara Daerah di Era Digital

mimdan_8b9brnpi

Aksara daerah merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh Indonesia yang wajib untuk kita jaga dan lestarikan. Upaya untuk melestarikan budaya tulis di Indonesia, khususnya kemampuan menulis dan memahami aksara daerah merupakan hal yang kurang mendapatkan perhatian serius. Hal tersebut menyebabkan kurangnya minat masyarakat asli daerah untuk mempelajari aksara yang berasal dari daerahnya sendiri terutama pada era dimana teknologi mengalami perkembangan yang sangat masif seperti saat ini.

Pada era masifnya perkembangan teknologi seperti saat ini, seluruh kegiatan dapat dilakukan melalui media digital. Penggunaan media digital dilakukan dalam segala bidang, baik ekonomi, pendidikan, pemerintahan, dan segala bidang dalam kehidupan lainnya. Media digital telah menjadi alat vital yang seolah-olah wajib dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut akan mendukung cepatnya globalisasi dan masuknya budaya asing yang dapat melunturkan budaya asli Indonesia. Sebagai contohnya adalah masuknya gelombang hallyu atau Korean wave dimana budaya pop Korea menyebar secara global termasuk di Indonesia. Gelombang hallyu tersebut menyebabkan banyak generasi muda di Indonesia tertarik untuk mempelajari kebudayaan korea dan bahasa Korea termasuk aksara Korea (Hangeul) yang akan menghilangkan minat generasi muda untuk mempelajari aksara dari daerah asalnya sendiri. Dengan demikian, upaya untuk melestarikan aksara daerah merupakan hal yang penting untuk kita laksanakan supaya aksara daerah tidak luntur termakan masuknya budaya asing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan aksara daerah antara lain:

  1. Memperkenalkan aksara daerah kepada anak sejak usia dini. Hal tersebut dapat dilakukan sebagai upaya mengenalkan budaya daerah kepada anak dan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri pada diri anak-anak.
  2. Mengajarkan cara menulis dan membaca aksara daerah baik di lembaga sekolah formal maupun nonformal. Dalam hal ini diperlukan adanya keterlibatan dari berbagai pihak. Pihak yang paling utama adalah keluarga, setiap orang tua diharapkan dapat mengajarkan aksara daerah kepada anak-anaknya serta tetap menggunakan bahasa daerah ketika di rumah. Namun, menjadi masalah apabila kedua orang tuanya tidak dapat menulis dan membaca aksara daerah. Selanjutnya, pembelajaran aksara daerah perlu dilakukan dalam lingkungan sekolah dan menjadi mata pelajaran wajib seperti yang telah ada saat ini. Dalam pembelajaran bahasa daerah, diperlukan juga pembelajaran aksara daerah.
  3. Menggunakan aksara daerah dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan untuk mensosialisasikan penggunaan aksara daerah. Contoh penerapannya adalah menuliskannya pada papan nama jalan, papan nama instansi pemerintahan dan swasta, papan nama took, dan sebagainya.
  4. Mempublikasikan aksara daerah melalui media massa dan media sosial. Hal terebut dapat dilakukan melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, jurnal, dan sebagainya. Selanjutnya dapat dilakukan melalui media elektronik seperti televisi dan website. Sedangkan untuk media sosial dapat dilakukan sosialisasi melalui instagram, twitter, facebook, dan media sosial lainnya.
  5. Membuat aksara daerah menjadi karya seni. Aksara derah dapat dijadikan sebagi inspirasi untuk membuat suatu karya seni, khususnya karya seni kaligrafi. Aksara daerah dapat dimodifikasi dan dikreasikan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu karya seni yang indahdan dapat menarik perhatian orang untuk mempelajari aksara daerah.
  6. Mengupayakan pendigitalisasian aksara daerah ke dalam media digital. Aksara daerah Indonesia merupakan aksara yang sulit untuk ditampilkan dalam perangkat digital. tidak seperti aksara Thailand, aksara Korea, huruf Kanji, huruf Arab, dan lainnya. Hal tersebut perlu diupayakan sehingga aksara daerah dapat digunakan dalam media digital.

Untuk dapat melaksanakan upaya-upaya tersebut, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Melestarikan budaya daerah, termasuk di dalamnya aksara daerah, bukan hanya kewajiban seorang pemerintah, tetapi juga kewajiban seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, kita memiliki kewajiban untuk tetap menjaga dan melestarikan warisan leluhur kita, budaya nusantara. Hal tersebut dapat kita mulai dengan mempelajari bahasa daerah dan aksara daerah asal kita sendiri untuk menjaganya agar tetap lestari.

Referensi
Gambar: https://merajutindonesia.id/aksaranusantara