Pentingnya Someone To Talk

Halo semua! Sehat kan?! Semoga kita semua dalam keadaan sehat yaa sehingga bisa menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita…

Disini aku mau menulis sedikit tentang someone to talk, yang terkadang beberapa orang mengabaikan hal tersebut.

Generasi muda sekarang tentu tidak asing lagi dengan istilah “Someone to talk”. Istilah tersebut dapat diartikan bahwa seseorang yang dapat kita ajak bicara atau curhat lah ya bahasa gaulnya. Banyak kalangan yang menyebut bahwa someone to talk itu adalah pacar. Tapi, dengan hasil yang aku amati serta dari pengalaman pribadi, ternyata tidak. Someone to talk tidak hanya pacar saja, melainkan teman dekat yang bisa kita percaya atau bahkan orang tua kita. Asalkan kamu percaya dengan orang tersebut, kamu boleh bercerita.

Kenapa sih kita membutuhkan someone to talk?

Mungkin kalian semua juga sudah mengetahui apa pentingnya. Someone to talk itu penting banget menurut aku. Karena secara tidak langsung kita bisa mengurangi beban pada pikiran kita. Walaupun orang yang kita ajak bicara tersebut tidak mempunyai jalan keluar untuk permasalahan yang kita hadapi, tapi setidaknya masalah yang kita punya tidak kita pendam sendiri.

Jika kita memendam masalah kita sendiri tanpa ada orang yang kita ajak bicara, kemungkinan kesehatan mental kita juga akan terganggu. Akibat kesehatan mental yang terganggu tentu sangat bermacam macam, bahkan bisa membawa kepada kematian. Kenapa? Karena ketika kita memiliki masalah yang tidak ada jalan keluarnya, otomatis masalah tersebut akan tertimbun dalam pikirann kita. Kita jadi kepikiran, tertekan, stress, depresi, sehingga memicu kita untuk berbuat sesuatu yang berbahaya, seperti mengakhiri hidup di dunia dan semacamnya.

Gimana kalo ga punya someone to talk?

Buat kalian yang sama sekali tidak punya someone to talk, menurutku kalian bisa menuliskannya di sosial media. Kalian bisa mengungkapkan apa yang kalian rasakan lewat tulisan. Setidaknya kalian bisa terbuka lewat tulisan yang kalian buat sendiri. Aku juga pernah membaca dari pengalaman seorang influencer di Indonesia. Ia sangat terpukul dan tertekan dengan masalah yang dihadapinya, dan ia sama sekali tidak memiliki teman untuk ia ajak bicara. Ia kemudian berinisiatif untuk menuliskan apa yang sedang ia rasakan di sebuah buku, dan akhirnya buku tersebut menjadi sebuah karya kebanggannya. Tapi menurutku pribadi, kalian juga harus terbuka kepada orang orang yang kalian percaya, misalkan orang tua atau saudara.

Jadi aku tekankan sekali lagi, someone to talk atau orang yang diajak bicara tidak hanya pacar saja, melainkan adalah orang yang menurut kalian bisa dipercaya, perempuan atau laki laki terserah kalian yang penting kalian dekat, dan saling mempercayai. Eits… tapi ingat yaa, cerita seperlunya saja, jangan terlalu oversharing yaaah!

Mungkin itu yang bisa aku tulis. Bagi kalian yang merasa terbantu, ya aku bersyukur. Tapi jika kalian merasa tulisan ini tidak ada gunanya, jangan diterusin bacanya yaaa…

salam sehat!