Pentingnya Pragmatik dalam Kehidupan Sehari-Hari

Penulis: Jenia Siwi Ayu Kristianti dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bahasa dalam hubungan antara makna atau maksut tuturan dan konteks tuturan atau pragmatik adalah studi mengenai kondisi-kondisi penggunaan bahasa manusia yang ditentukan oleh konteks masyarakat, dalam arti makna dan tujuan tuturan akan berbeda jika konteks tuturan yang digunakan berbeda walaupun struktur tuturan yang digunakan sama, pragmatik juga membantu untuk memahami bahasa dalam suatu konteks tertenu.

Paul Grice dan Austin. Paul Grice adalah seorang filosof dan linguistik yang memberikan kontribusi penting dalam studi pragmatik. Salah satu gagasannya yang terkenal adalah prinsip kerjasama (cooperative principle) yang menekankan pentingnya kerjasama antara pembicara dan pendengar dalam komunikasi yang efektif. Sedangkan, Austin merupakan seorang filosof linguistik yang mengembangkan teori tindak tutur (speech acts). Menurut Austin, penggunaan bahasa tidak hanya tentang mengungkapkan kebenaran proposisi, tetapi juga tentang melakukan tindakan sosial seperti meminta, berjanji, atau mengeluarkan perintah. Komunikasi penutur dengan lawan tutur dengan segala konteks tuturan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dituturkan maupun dituliskan dapat menjadi objek kajian pragmatik.

Dari penjelasan di atas dapat berarti bahwa prgmatik dapat membantu seseorang dalam mengimbangi komunikasi yang efektif dan memahami makna yang tersembunyi dalam interaksi, hal ini menunjukkan bahwa pragmatik begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan seseorang mempelajari Pragmatik, seseorang dapat menginterpretasikan makna yang lebih banyak dari apa yang secara eksplisit diucapkan. Hal ini terjadi akibat pragmatik dapat membantu seseorang untuk memahami makna yang terkandung dalam konteks komunikasi. Ini melibatkan pemahaman tentang situasi, pengetahuan bersama, dan asumsi yang saling dipahami antara pembicara dan pendengar dan dengan belajar pragmatik seseorang dapat mengkaji maksud penutur dalam tuturan yang digunakan

Tuhan pentingnya belajar pragmatik:

  1. emahami maksud tersirat dibalik ujaran penutur dan lawan tutur yang terikat konteks
  2. menjaga muka penutur dalam segala konteks tuturan, baik formal maupun nonformal
  3. Memanusiakan manusia dalam segala konteks tuturan
  4. Memahami prinsip kerja sama dalam tuturan penutur dengan lawan tutur secara komprehensif
  5. Membuka ruang komunikasi aktif dan interaktif yang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi
Saifudin, A. (2018). Konteks dalam studi linguistik pragmatik. Lite: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 14(2), 108-117.