Pentingnya Pendidikan Pesantren Sejak Dini

Kita telah memasuki zaman modern zaman dimana tekhnologi semakin canggih, kemajuan perkembangan ilmu tekhnologi tersebut menjadi kekhawatiran terbesar dalam perubahan prilaku dan karakter pada anak-anak. Perubahan yang terjadi menyebabkan adanya kebiasaan-kebiasaan baru yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia terutama pada anak-anak, karna masuknya budaya-budaya baru seperti budaya kebarat-barat an. Perkembangan ilmu tekhnologi perlu dikhawatirkan karna tidak semua berdampak positif,perkembangan ilmu tekhnologi juga memberikan dampak negative yang dapat menyebabkan suramnya masa depan mereka. Contoh dari dampak itu seperti minum-minuman keras,tidak memiliki adab dan akhlak terhadap yang lebih dewasa atau orang tua, kekerasan,Dll.

Karna perkembangan ilmu tekhnologi tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatif, maka selain pendidikan formal di sekolah anak-anak juga perlu bekal keimanan dan ilmu agama untuk menghadapi era di zaman modern ini. Pendidikan ini dapat dipelajari di Pondok pesantren karena pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan agama islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan system asrama yang santrinya menerima pendidikan agama melalui system pengajian dan madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dan kepemimpinan seseorang kyai. Setidaknya dengan pendidikan di pondok pesantren dapat menumbuhkan keimanan serta adab dan akhlak anak-anak. Namun belum banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan di pondok pesantren.

Pelaksanaan program kegiatan pesantren dalam meningkatkan kualitas para santri biasanya mengacu pada system pendidikan pesantren. System pendidikan pesantren ialah suatu metode dalam penyelenggaraan pendidikan untuk membekali para santri yang didasarkan pada ilmu Al-Qur`an dan Al-Hadist.

Sebagai pendidikan non formal tentu saja pesantren tidak memiliki kurikulum tertulis. Tetapi meskipun begitu pesantren memiliki system belajar sendiri yang tidak beda jauh dengan pendidikan formal. Di pesantren system pendidikan tersusun dengan rapi seperti sekolah formal. Ada ujian untuk mengetes dan mengetahui sampai mana pemahaman para santri dan kenaikan kelas serta bila telah selesai akan di wisuda.

Selain menimba ilmu di pondok pesantren, anak-anak juga di perbolehkan sekolah formal namun berbasis keagamaan seperti sekolah MI (madrasah ibtidaiyah). Sehingga sangat beruntung karna selain mendapatkan ilmu agama, anak-anak juga mendapatkan ilmu umum yang tidak ketinggalan zaman.

Proses belajar mengajar di pesantren ada sorogan, bandongan, halaqah, tahfidz (hafalan). Dengan belajar tersebut dapat menambah ilmu dan pengetahuan anak-anak serta dapat menambah kecerdasan dalam berfikir, mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, ber-adab pada orang yang lebih dewasa, dan membantu anak-anak istiqomah dalam belajar, serta sabar dalam belajar dan menambah hafalan.

Pesantren memiliki pengawasan dan aturan yang ketat tentang berbagai norma dan undang-undang dalam berdisiplin, hal ini sudah menjadi peraturan yang mutlak untuk memberikan pengajaran kepada santri untuk memberikan pengajaran yang positif. Pesantren memiliki keunggulan dan karakteristik khusus dalam pembinaan pendidikan para santri. Karena metodenya menganut metode Rasulullah SAW.

Karakter pendidikan seperti itu menjadikan pesantren dapat dipandang sebagai wadah pendidikan yang bagus dan efektif dalam meningkatkan kecerdasan berfikir anak dan menjaga akhlak anak. Apalagi di pesantren di ajarkan kemandirian seperti makan sendiri serta mandi sendiri tanpa dampingan dari orang tua, hanya di damping oleh ustadzah yang mengasuh mereka. Waktu santri pun terjadwal dengan baik sehingga anak-anak dapat memanfaatkan dan menggunakan waktu dengan baik, tidak digunakan untuk bermain-main seperti anak di luaran sana. Kegiatan mereka dari pagi yang dimulai dengan mandi pagi dan sholat subuh berjamaah, ngaji dan setoran hafalan dan dilanjutkan sekolah formal, di jam siang mereka sholat dzuhur berjamaah lalu istirahat dan wajib tidur siang setelah itu mereka belajar dan mengerjakan tugas sekolah dan sholat ashar berjamaah dan setelah itu setoran hafalan, di jam sore para santri wajib sholat maghrib berjamaah dan ngaji setelah itu dilanjut sholat isya dan nderes lalu setelah itu mereka istirahat dan wajib tidur.

Namun masih banyak masyarakat yang enggan mempercayaka anaknya pada lembaga pendidikan pesantren dan banyak generasi muda yang tidak mau menempuh pendidikan dipesanten. Yang menjadi sebab geneasi muda tidak mau menempuh pendidikan dipesantren yaitu karena rasa malas dan tidak mau hidupnya diatur,orang tua yang menginginkan anaknya fokus pada karir di dunia, karna pergaulan yang bebas, serta system pendidikan pesanten yang tidaak di akui secara resmi seperti pendidikan formal.

Dari penyebab-penyebab tersebut maka menjadi tugas bagi siapa saja yang peduli terhadap masa depan generasi muda dan bangsa agar mereka semangat dalam belajar ilmu agama, karna generasi muda yang tidak berpegang teguh pada agama maka imananya akan mudah goyang dan mudah terbawa pergaulan bebas dunia luar. Mereka juga akan mudah melakukan kemaksiatan karna segala aspek kehidupan tidak didasari oleh aspek agama.

Maka dalam pembentukan karakter anak perlu dilakukan sejak dini agar ketika menginjak usia dewasa mereka sudah memiliki bekal pengetahuan ilmu agama. Dan para santri harus belajar dengan sungguh-sungguh agar ilmu mereka tidak sia-sia. Dan dengan pendidikan di pesantren pergaulan anak-anak akan terjaga sehingga tidak melenceng dari atauran islam. Jadi mereka mendapatkan ilmu dunia dan akhirat. Serta pilih lah pesantren yang sanad keilmuannya aman dan layak. Dengan sanad keilmuan yang dipraktikan Baginda Nabi SAW. Tanpa sanad, maka manusia bisa salah dalam belajar karena sanad adalah bagian dari pondasi agama. Jika tidak ada sanad, maka manusia akan bertindak tidak sesuai yang dipraktikan Baginda Nabi SAW dan hanya mementingkan hawa nafsu.

1 Like