Pentingnya Pemahaman Mental Health Pada Remaja

Pada saat ini mental health menjadi perbincangan yang sangat sering kita temui, terutama pada remaja. Sebelum mengetahui lebih banyak tentang mental health, sudah seharusnya kita mengetahui apa itu mental health.

Menurut WHO (World Health Organization) mental health adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.


Sumber : Kompasiana

Kesehatan mental ini sangat penting, bahkan pada tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari kesehatan jiwa sedunia oleh WHO. Dengan hari kesehatan jiwa yang diberikan oleh WHO maka bisa dikatakan bahwa kesehatan mental mempunyai keistimewaan di mata dunia.

Penetapan tanggal kesehatan jiwa juga bertujuan untuk mengkampanyekan tentang kesehatan mental serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan adanya kampanye ini diharapkan masyarakat peduli dengan isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan mental.

Selain mental health, mental illness memiliki kaitan yang erat dengan mental health dimana ketika seseorang membahas mental health maka pembahasan tersebut akan secara tidak langsung ikut membahas mental illness.

Arti Mental Illness

Jadi apa itu mental illness? Mental illness atau gangguan kesehatan mental adalah istilah yang mengacu pada berbagai kondisi yang memengaruhi pikiran, perasaan, suasana hati, atau perilaku seseorang. Kondisi ini bisa terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama. Jadi dapat kita simpulkan bahwa mental health adalah kesehatan jiwa, sedangkan mental illness adalah gangguan pada kesehatan jiwa.

Depresi

Data riset kesehatan dasar 2018 menunjukkan pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. Sebesar 80 – 90% kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan.

Kasus bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri. Menurut ahli sociologist 4.2% siswa di Indonesia pernah berpikir bunuh diri.

Pada kalangan mahasiswa sebesar 6,9% mempunyai niatan untuk bunuh diri sedangkan 3% lain pernah melakukan percobaan bunuh diri. Depresi pada remaja bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti tekanan dalam bidang akademik, perundungan (bullying), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi.

Pemahaman Kesehatan Mental di Indonesia

Akan tetapi pemahaman akan kesehatan mental di Indonesia cenderung rendah. Hal ini dapat kita lihat pada banyaknya kasus pemasungan yang terjadi dimana sebesar 14% orang yang mengalami gangguan jiwa pernah dipasung seumur hidup dan 31,5% dipasung 3 bulan terakhir.

Selain itu hanya sebesar 9% masyarakat Indonesia yang mengalami gangguan jiwa dapat tertangani dengan baik. Dengan jumlah sebesar 91% masyarakat yang tidak ditangani dengan baik dapat menjadi indikasi dari kurangnya fasilitas serta pemahaman tentang kesehatan mental.

Masyarakat pada umumnya sering memberikan stigma negatif terhadap orang dengan gangguan mental dimana mereka cenderung mencela dan menganggapnya sebagai aib sehingga harus ditutupi dimana hal tersebut membuat penderita gangguan mental lebih sulit terbuka dan merasa tertekan dengan stigma masyarakat.

Contoh Gangguan Kesehatan

Dari data riset diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat banyak kasus terkait mental illness di Indonesia dimana para penderita merasa tertekan karena stigma negatif masyarakat serta minimnya pemahaman terhadap mental health. Maka dari itu kita harus mengetahui apa saja jenis mental illness.

Berikut beberapa mental illness yang sering kita temui (Alodokter, 2022) :

  1. Depresi
    Gangguan ini menjadi penyumbang terbanyak pada kasus bunuh diri yang terjadi. Pada umumnya penderita merasa gelisah, khawatir dan putus harapan.

  2. Gangguan kecemasan
    Gangguan ini bisa membuat penderitanya merasa takut, cemas berlebihan, atau terancam saat berhadapan dengan objek atau situasi tertentu seperti keramaian.

  3. Skizofrenia
    Skizofrenia merupakan penyakit yang mengakibatkan penderitanya berhalusinasi, sulit berpikir dan mengalami delusi hingga penderitanya sulit membedakan mana yang nyata atau hanya mimpi.

  4. Gangguan makan
    Umumnya gangguan ini berkaitan dengan kecemasan penderitanya terkait berat badan dan bentuk tubuh yang dimilikinya.

  5. ADHD
    Attention-deficit/hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang umumnya sering dialami oleh anak-anak yang dapat dialami hingga dewasa. Orang dengan ADHD biasanya cenderung hiperaktif dan memiliki kesulitan dalam mempertahankan fokus pada suatu hal.

  6. OCD (Obsessive-Compulsive Disorder)
    Penderita dari gangguan ini akan terus melakukan kegiatan secara berulang dimana jika tidak melakukannya maka penderita akan mengalami kecemasan secara hebat.

Penyebab-Penyebab Kesehatan Mental

Dari berbagai jenis mental illness yang sudah kita ketahui, tentu saja terdapat penyebabnya. Penyebab ini dipengaruhi beberapa faktor seperti (Hellosehat, 2021):

Faktor genetik

Seperti memiliki keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental atau riwayat gangguan kesehatan mental.

Faktor biologis

Seperti ketidakseimbangan kimiawi di otak, cedera otak traumatik, atau epilepsi.

Faktor psikologis dari trauma

Seperti pelecehan, pertempuran militer, kecelakaan, kejahatan dan kekerasan yang pernah dialami.

Faktor paparan lingkungan saat di dalam kandungan

Seperti zat kimia, alkohol, atau obat-obatan.

Faktor lingkungan lainnya

Seperti kematian seseorang yang memiliki hubungan dekat, kehilangan pekerjaan, atau kemiskinan dan terlilit utang. Serta tidak adanya support system.

Komplikasi Gangguan Kesehatan

Pada umumnya gangguan mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi, maupun perilaku. Bahkan, satu gangguan mental yang tidak diatasi bisa memicu gangguan mental lainnya. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah:

  1. Perasaan tidak bahagia dalam hidup
    Adanya gangguan mental pada remaja dapat menyebabkan perasaan tidak bahagia pada remaja karena terus merasa dihantui oleh rasa cemas, takut dan khawatir.

  2. Konflik dengan orang terdekat
    Karena adanya gangguan mental membuat remaja lebih sensitif terhadap berbagai hal sehingga memicu konflik dengan orang terdekatnya.

  3. Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain
    Rasa takut, khawatir dan cemas yang terus dirasakan oleh remaja yang menderita gangguan mental membuat remaja menjadi susah untuk mempercayai orang lain sehingga membuat remaja terasingkan dari suatu kelompok.

  4. Kecanduan rokok, alkohol, atau NAPZA
    Karena merasa sendiri membuat remaja melakukan berbagai cara untuk mengisi kekosongan dalam dirinya seperti mulai merokok, mengkonsumsi alkohol dan NAPZA.

  5. Keinginan untuk bunuh diri dan mencelakai orang lain
    Keinginan untuk bunuh diri dan mencelakai orang lain timbul dari rasa kesepian yang diderita oleh remaja yang mengalami gangguan mental sehingga membuat remaja tersebut mencari hiburan dan penyelesaian masalah ke arah yang salah.

  6. Terjerat masalah hukum dan keuangan
    Masalah hukum dan keuangan seringkali menimpa remaja yang memiliki gangguan mental karena ketika mencari hiburan dari rasa kesepiannya tadi membuat remaja tidak peduli terhadap hukum yang berlaku.

  7. Rentan sakit akibat daya tahan tubuh menurun
    Karena rasa cemas, takut dan khawatir yang terus menerus menyebabkan remaja cenderung mengabaikan kesehatan diri sendiri.

Cara Menjaga Kesehatan Mental

Setelah mengetahui berbagai macam mental illness, penyebab serta bahayanya, maka kita juga harus tahu hal apa saja yang harus kita lakukan untuk menjaga mental health. Berikut beberapa hal dapat kita lakukan untuk menjaga mental health kita :

Memahami dan menyadari kesehatan mental diri sendiri

Kita dapat memulai dengan memahami apa saja hal yang membuat tidak nyaman serta memahami perubahan dalam diri. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat buku diary atau note di ponsel agar kita lebih memahami hal apa yang membuat kita merasa nyaman maupun tidak.

Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang dapat membuat tenang

Hal ini dapat dimulai dengan melakukan kegiatan favorit kita yang kita rasa cukup membuat kita tenang saat melakukannya.

Berlatih untuk berpikir positif dan mengatur ekspektasi terhadap sesuatu

Kita harus belajar untuk melihat segala sesuatu dari berbagai perspektif dan memberikan ucapan positif kepada diri sendiri serta membuat ekspektasi yang sesuai dengan realita serta kondisi pribadi kita.

Menjaga kesehatan fisik

Kesehatan fisik juga mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Maka dari itu, olahraga, menjaga pola tidur, serta mengonsumsi makanan bergizi sangat penting bagi kita.

Mencari support system dan membangun kehidupan sosial

Berhubungan dengan orang lain merupakan hal yang penting agar kita merasa percaya diri dan dihargai.

Mencari bantuan profesional jika dibutuhkan

Jika merasa bahwa kita tidak mampu mengatasi masalah atau tekanan yang kita miliki, maka segera cari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Kita sebagai remaja saat ini harus memperhatikan tentang pentingnya kesehatan mental baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kesehatan mental harus dijaga dan dirawat semaksimal mungkin agar tidak terjadi gangguan mental.

Jika kesehatan mental terganggu maka akan membuat kehidupan menjadi kurang nyaman, seperti gampang stres, lelah, dan bosan. Seseorang yang bisa dikatakan atau dikategorikan sehat secara mental apabila orang tersebut terhindar atau tidak mengalami gejala-gejala gangguan jiwa dan penyakit jiwa.

Daftar Pustaka

  • World Health Organization. (2022). Mental health. Diakses pada 24 Juni 2022, dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response.
  • Indrayani, Y. A. dan Wahyudi, T. (2018). InfoDatin. Situasi Kesehatan Jiwa di Indonesia. 3-5. Diakses pada 24 Juni 2022, dari Riset Kesehatan Dasar 2018.
  • Alodokter. (2022). Gangguan Mental. Diakses 24 Juni 2022, dari https://www.alodokter.com/kesehatan-mental#:~:text=Gangguan%20mental%20dapat%20menyebabkan%20komplikasi,Perasaan%20tidak%20bahagia%20dalam%20hidup.
  • Indarjo, S. (2009). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Kesehatan Jiwa Remaja. 51-57. Diakses pada 24 Juni 2022, dari Kesehatan Masyarakat.
  • Hellosehat. (2021). Mental illness. Diakses pada 24 Juni 2022, dari https://hellosehat.com/mental/penyakit-mental/.