Pentingnya Mengenal Apa itu Akulturasi Budaya

Akulturasi budaya adalah proses sosial yang umumnya terjadi karena masuknya budaya asing secara terus menerus, sehingga unsur budaya asing tersebut diterima dan menjadi bagian dari budayanya sendiri. Secara etimologi, akulturasi berasal dari bahasa latin, yaitu acculturate yang berarti “tumbuh dan berkembang bersama.” Akulturasi budaya juga menjadi penyeimbang dalam kehidupan yang sistematis karena menimbulkan keterkaitan dan juga kesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

Proses terjadinya akulturasi budaya bisa terlihat dari seluruh atau sebagian lapisan masyarakat. Akulturasi budaya di Indonesia sudah terjadi dari zaman Hindu- Budha dilihat dari banyaknya bentuk bentuk akulturasi dari bangunan peninggalan. Penggabungan budaya ini memiliki jangka waktu yang bervariasi, tetapi kebanyakan prosesnya memakan waktu yang relatif cukup lama.

Kemajuan yang cepat dalam teknologi dan informasi memiliki dampak yang signifikan pada perubahan yang terjadi di masyarakat. Informasi yang ditemukan melalui media sosial, media massa, podcast, televisi, radio, dan media lainnya dapat secara signifikan mempengaruhi kehidupan mereka yang mengkonsumsi konten.Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang ditemukan di media sosial dan pada konten berkontribusi pada situasi saat ini. Ketika seseorang menerima dan memahami informasi ini, itu dapat dengan cepat menyebar dan berdampak negatif pada individu atau kelompok.

Akulturasi di suatu masyarakat memiliki potensi untuk menjadi positif dan negatif. Ini adalah sesuatu yang setiap anggota masyarakat perlu menyadari agar proaktif dalam menangani budaya yang muncul.
Budaya asing dengan budaya sendiri akan mengatur akulturasi. Beberapa contoh paling umum dari pertukaran budaya adalah makanan, gaya berpakaian, arsitektur gedung, dan sebagainya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses akulturasi agak lambat. Kita memahami diri kita sendiri ketika proses akulturasi tidak dapat diselesaikan dengan mematuhi budaya populer asing atau luar. Budaya asing yang masuk ke lingkungan masyarakat tidak dapat diterima secara langsung.

Faktor masyarakat yang ada di lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi diterima atau tidak sebuah budaya. Namun, tidak semua akulturasi budaya dapat mengakibatkan perubahan sosial. Inilah yang membuat proses akulturasi memakan waktu.
Akulturasi budaya tidak terjadi secara tiba-tiba. Akulturasi budaya ini terjadi karena unsur dari budaya baru atau pendatang yang membawa manfaat bagi masyarakat sekecil apapun itu.

Ada beberapa faktor pendorong terjadinya penggabungan budaya tersebut. Contohnya seperti, masyarakat dapat berorientasi ke depan sehingga mengikuti perubahan budaya, adanya sikap menghargai dan toleransi terhadap kebudayaan lain, dan juga pengaruh budaya asing yang datang melalui proses penyebaran atau difusi. Selain adanya faktor pendorong, pasti ada juga faktor penghambat akulturasi, yaitu perkembangan ilmu yang lambat, budayanya, dan masih berpegang teguh terhadap kurangnya interaksi sosial dengan kelompok yang lainnya.

Tujuan dari akulturasi itu sendiri adalah penggabungan budaya lama dengan budaya baru tanpa menghilangkan unsur atau sifat asli dari budaya lama tersebut, agar kebudayaan lama tidak tergantikan namun digabungkan dan dapat membentuk kebudayaan yang baru. Bentuk-bentuk Akulturasi Budaya :
a. Substitusi
Substitusi merupakan proses perubahan termasuk akulturasi, dimana budaya lama diganti dengan budaya baru yang memberikan manfaat bagi masyarakat, atau menambah nilai lebih bagi pemakainya.

b. Sinkretisme
Proses terbentuknya kebudayaan baru karena adanya perpaduan antara budaya asli dan budaya pendatang.

c. Addition
Addition atau penambahan adalah proses penggabungan budaya dengan mengkombinasikan antara budaya asli dengan pendatang.

d. Deculturation
Deculturation unsur budaya lama diguration berarti penggantiana yang baru, misalnya delman oleh unsur budayigantikan oleh angkutan umum.

e. Originasi
Adanya budaya baru yang tidak dikenal memunculkan perubahan yang besar terhadap kehidupan di masyarakat.

f. Rejection
Rejection atau penolakan ini diakibatkan adanya perubahan sosial budaya yang terlalu cepat, dan beberapa orang menerimanya dengan negatif, masyarakat yang tidak siap akan perubahan menjadikan mereka menolak dengan adanya perubahan tersebut.

Dengan adanya akulturasi budaya tersebut kita harus bisa menyikapinya dengan positif, karena akulturasi budaya memiliki dampak positif seperti melestarikan budaya, bahkan mengembangkan budaya. Jangan sampai dengan terbukanya wawasan masyarakat menuju pengetahuan yang luas itu justru berdampak buruk terhadap budaya asli.

2 Likes