(Sumber : digitalbisa.id)
Perkembangan teknologi yang begitu cepat, menuntut kita untuk terus mengikutinya. Adanya revolusi industri 4.0 maka secara tidak langsung semua bidang dituntut dengan kecepatan yang dikendalikan oleh internet. Hadirnya revolusi industri 4.0 hampir semua aktivitas terhubung dengan koneksi internet dimana teknologi menjadi basis data dan dasar kehidupan manusia. Sehingga, hal ini berdampak pada berlimpahnya sumber informasi yang mudah sekali untuk diakses dengan tidak terbatas. Saat ini, semua bidang kehidupan masa kini juga memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, salah satunya menggunakan gadget. Karena dengan gadget, kita bisa melakukan hal apapun tanpa harus pergi kemana-mana. Cukup tekan-tekan saja, kita bisa mengakses banyak informasi bahkan kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak orang di luar sana dimanapun mereka berada dengan cara mudah. Namun, tak sedikit anak-anak zaman sekarang memiliki gadget hanya karena ingin mengikuti trend saja. Mereka hanya ikut-ikutan agar tidak ketinggalan zaman tanpa memperhatikan apa sebenarnya manfaat gadget bagi kehidupan. Oleh karena itu, konsep literasi digital perlu diajarkan agar mereka tetap terarah dalam dunia teknologi ini. Sebelum itu, mari kita mengenal lebih dalam mengenai literasi digital.
Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. (Wikipedia, 2021). Dengan adanya literasi digital, maka seseorang mampu untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lancar dan dapat berkolaborasi dengan banyak orang. Selain itu, tujuan dari literasi digital adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia khususnya di Indonesia secara kognitif agar skill dan keterampilan yang dimiliki tidak hanya tentang menggunakan gadget.
Melakukan gerakan meningkatkan literasi digital saat ini sangat penting karena antara teknologi dan sumber daya manusia diharapkan seimbang sehingga dapat memanfaatkan teknologi secara bijak. Selain itu, pentingnya mengetahui literasi digital untuk mengurangi dampak negatif dari tingginya minat masyarakat pada gadget. Salah satunya adalah mengurangi maraknya penyebaran hoax, sebab dalam kurun waktu 3 tahun di Indonesia ditemukan isu seputar hoax sebanyak 8.878 temuan. Selanjutnya adalah daya saing digital yang tertinggal dimana Indonesia berada pada urutan ke-56 dari 63 negara menurut data Digital Competitiveness Index (2020). Selain itu, status literasi digital di Indonesia berada pada tingkat sedang, yakni sebanyak 3.47 indeks literasi digital nasional dari skala 1-5. Terakhir adalah kesiapan masyarakat dalam menghadapi transformasi digital masih perlu ditingkatkan dimana Indonesia masih berada di urutan yang rendah sebagai negara dengan kategori Readliness, yakni terkait kapasitas mengakses internet baik dalam keterampilan, penerimaan budaya, dan kebijakan pendukung. (Wibowo, 2021)
Adanya literasi digital diharapkan mampu mengembangkan tingkat literasi masyarakat dan kecakapan digital dalam berbagai bidang. Maka, diperlukan penerapan literasi digital agar masyarakat menjadi lebih bijak dalam memanfaatkan dan mengakses teknologi. Sebab, dengan adanya teknologi, maka pengguna teknologi setidaknya mampu untuk memfilter informasi sehingga mengurangi beredarnya informasi yang tidak sepantasnya. Di bidang teknologi sendiri, literasi digital memiliki keterkaitan dengan kemampuan penggunanya, sehingga apabila tidak dapat memfilter informasi yang diterima, maka akan menciptakan interaksi yang negatif. Kemampuan untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin sangat diperlukan karena untuk menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif. Dari sini, peran literasi digital sangat diperlukan sebagai dasar untuk mengetahui kecakapan penggunanya dalam memanfaatkan media digital. Dimana kecakapan yang dibutuhkan oleh literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat, dan memanfaatkan dengan bijak, serta tepat sesuai kegunaannya.