Kesetaraan gender merupakan pandangan bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang sama dan setara serta tidak ada pembedaan berdasarkan identitas gender mereka. Kesetaraan gender dan hak perempuan juga mengacu pada hak untuk hidup secara terhormat, di mana mereka bebas dari rasa ketakutan dan bebas untuk menentukan pilihan tanpa adanya pemaksaan. Hal ini juga tentunya tidak hanya diperuntukkan untuk laki-laki, tetapi perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya.
Apa sih itu hak perempuan? Hak perempuan merupakan Hak Asasi Manusia (HAM). Hak ini berlaku secara universal (semua) bukan hanya untuk kalangan perempuan saja. Karena pada idealnya perempuan memiliki hak dan kesempatan yang setara dengan gender lainnya.
Tetapi pada dasarnya hak perempuan tidak sesuai, seperti halnya budaya patriarki yang masih kental dikalangan masyarakat di mana perempuan selalu dipandang rendah dan munculnya berbagai masalah kekerasan yang dialamatkan dari laki-laki untuk perempuan. Bermodalkan sebuah hak yang disebut “hak istimewa’’ maka laki-laki dengan mudahnya mengeksploitasi perempuan. Maka dari itu perlu adanya perjuangan khusus untuk hak perempuan.
Di banyak negara di dunia, hak perempuan ditolak hanya atas dasar orientasi seksual, identitas gender, atau karakteristik seksual. Perempuan yang tidak mengonfirmasi gender mereka maka akan mengalami kekerasan, pengucilan, pelecehan, dan diskriminasi.
Berikut beberapa kesenjangan gender yang ada pada masyarakat:
-
Budaya pernikahan dini
Pola pernikahan ini merugikan pihak perempuan, hal ini dikarenakan adanya pernikahan dini. Tentunya hal ini sudah lazim di kalangan masyarakat Indonesia. Pernikahan dini ini berdampak pada kasus kekerasan dalam rumah tangga. Karena rendahnya pendidikan menyebabkan rendahnya pula pengetahuan terhadap pernikahan dini. -
Kekerasan seksual
Kekerasan seksual adalah sebuah tindakan di mana ini dilakukan tanpa adanya persetujuan dari pihak yang bersangkutan. Umumnya hal ini terjadi karena masyarakat beranggapan perempuan tidak setara dengan laki-laki. Hal ini termasuk ke dalam diskriminatif yakni perbuatan atau kebijakan yang memperlakukan seseorang atau kelompok secara berbeda dan tidak adil atas dasar karakteristik seseorang atau kelompok tersebut. -
Upah yang tidak sepadan
Adanya segmentasi jenis kelamin pada suatu pekerjaan dan promosi karyawan yang bersifat diskriminatif. Diskriminatif tersebut dapat berakar dari ras, jenis kelamin, agama. Umumnya kesenjangan upah antar gender disebabkan oleh pendidikan, di mana biasanya perempuan memiliki pendidikan yang lebih rendah dari laki-laki. Dalam hal gender juga membuat perempuan terkonsentrasi dalam skala kecil pada sektor perekonomian. -
Pendidikan yang rendah
Faktor ekonomi, agama, konsepsi peran gender yang mengakar dalam budaya, dan pandangan seseorang membuat pendidikan dipandang sebagai privilege bagi perempuan. Data dari badan pusat statistik pada 2019 menunjukkan angka pendidikan perempuan lebih rendah dari laki-laki 94,33 persen sedangkan laki-laki 97,48 persen. Hal ini tidak terjadi begitu saja tetapi karena adanya beberapa faktor yakni, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan.
Banyaknya pelanggaran dan ketidak sesuaian hak yang dialami perempuan seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, upah yang tidak sepadan, hingga pendidikan yang dipandang rendah untuk kalangan perempuan. Membuat adanya Gerakan untuk menghapus stigma yang tidak berpihak pada perempuan. Gerakan ini telah berkembang di era sekarang atau di era digital, seperti adanya kampanye global.
Kesetaraan gender merupakan sebuah kesempatan setiap orang untuk berapresiasi terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya tanpa membedakan status gender mereka. Kesetaraan gender berkaitan dengan keadilan gender. Keadilan gender merupakan perilaku adil antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan dan keadilan gender seharusnya dapat ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain bermasyarakat kesetaraan gender juga harus ditegakkan juga di dunia pendidikan. Anggapan bahwa perempuan harus dihargai bukanlah merupakan point utamanya. Tetapi perempuan harus bisa menghargai dirinya sendiri terlebih dahulu.