Kajian wacana atau analisis wacana adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari berbagai aspek wacana. Menurut Tarigan (dalam Alex Sobur, 2006: 45), analisis wacana adalah penelitian tentang berbagai fungsi bahasa (pragmatik) Analisis wacana merupakan metode untuk memeriksa isi pesan yang disampaikan dalam komunikasi, baik dalam bentuk teks maupun konteks. Tujuan dari analisis wacana adalah untuk mengungkap struktur, komponen, is, ragam bahasa, ideologi, tindak tutur, gaya hahasa, dan prinsip-prinsip pembentukan sebuah wacana.
Hingga saat ini, telah berkembang berbagai pendekatan dalam analisis wacana. Pendekatan-pendekatan tersebut termasuk pendekatan formal, analisis wacana kritis, pendekatan fungsional, analisis isi, pendekatan pragmatik, semiotik, sosiolinguntik, etnografi, dan hermeneutik. Setiap pendekatan menekankan aspek tertentu dari wacana dan memiliki tujuan yang berbeda. Wacana juga dianalisis dalam berbagai bidang lain selain ilmu hahasa, seperti komunikasi, politik, antropologi, sejarah, ideologi, arkrologi, kesuusastraan, dan agama.
Hasil-hasil kajian wacana memiliki beragam manfaat yang berbeda. Kajian wacana dapat digunakan untuk membangun wacana bari, memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap wacana yang ada, menyediakan bahan pembelajaran bahasa, memfasilitasi penerjemahan, dan sebagai alat untuk menantang atau melawan kekuasaan yang ada.
Selain itu, belajar analisis wacana membawa berbagai keuntungan yang penting dalam perkembangan pemahaman, keterampilan komunikasi, dan pemikiran kritis kita. Analisis wacana memungkinkan kita untuk menggali pesan-pesan tersembunyi yang mungkin tidak langsung terlihat dalam sebuah teks. Secara keseluruhan, belajar analisis wacana memainkan peran penting dalam pengembangan pemahaman, keterampilan komunikasi, dan pemikiran kritis kita dalam konteks sosial, budaya, dan politik yang kompleks.