Pentingkah melakukan integrasi budaya lokal sebagai upaya penguatan karakter bagi siswa?

Magelang, 27 Oktober 2023

Tim PKM (Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat) dari Universitas Tidar melaksanakan Pengabdian dalam bentuk kegiatan pelatihan yang berjudul “Pentingkah Melakukan Integrasi Budaya Lokal Sebagai Upaya Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila Bagi Siswa?.” Kegiatan pelatihan dilaksanakan di SMP Negeri 11 Magelang. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh tim Pengabdian, narasumber dan mahasiswa beserta bapak ibu guru SMPN 11 Magelang. Integrasi kearifan lokal diterapkan dalam desain pembelajaran bahasa Indonesia. Bentuk integrasi berupa media pembelajaran digital yang dikenal dengan flipbook. Pada kegiatan pelatihan, materi yang disampaikan yaitu langkah melakukan integrasi pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran. Kearifan lokal bukan hanya diterapkan dalam pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tetapi juga sebagai penanaman karakter dan membekali peserta didik untuk menghadapi segala permasalahan di luar sekolah.

Dalam pengintegrasian disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, perkembangan peserta didik, dan metode yang digunakan. Langkah yang dapat dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai berikut: Pertama, Mengidentifikasi keadaan dan potensi daerah. Mengidentifikasi potensi daerah dipandang sangat penting untuk mengetahui potensi atau keberagaman seperti apa yang berkembang dalam daerah tersebut kemudian nantinya dapat diintegrasikan dalam materi pelajaran yang dilaksanakan. Kearifan lokal dapat ditinjau dari potensi alam daerah tersebut, kepercayaan, potensi sejarah, potensi budaya, dan lain sebagainya; Kedua, Menentukan fungsi dan tujuan. Untuk merancang guru harus menentukan fungsi dan tujuan apa yang hendak dicapai dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai batasan dan panduan. Fungsi dan tujuan ini harus dapat mengembangkan pengetahuan, sikap serta keterampilan bagi peserta didik; Ketiga, Menentukan kriteria dan bahan kajian. Kriteria dan bahan kajian dapat meliputi kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, kesediaan sarana dan prasarana yang mendukung, tidak bertentangan dengan nilai luhur kearifan lokal yang ada serta kelayakan apabila diterapkan; Keempat, Menyusun rencana pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan adalah penentuan topik keunggulan lokal yang dipilih sesuai kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator yang dikembangkan. Menelaah kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator untuk memastikan bahwa inovasi penyajian konsep sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Pengorganisasian materi atau kompetensi muatan keunggulan lokal ke pembelajaran dan menentukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui kelayakan pembelajaran.

Langkah tersebut adalah salah satu cara mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah. Melalui integrasi kearifan lokal ini diharapkan siswa akan memiliki pemahaman tentang kerifan lokalnya sendiri, sehingga menimbulkan kecintaan terhadap budayanya sendiri dan meningkatnya nilai nasionalisme siswa terhadap budaya lokalnya akan dapat ditumbuhkan, bahkan ditingkatkan. Desain pembelajaran bahasa Indonesia dikemas dalam bentuk flipbook karena memiliki kelebihan sebagai upaya dalam mencapai kompetensi pembelajaran siswa. Media pembelajaran flipbook sangat relevan digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia baik dari aspek media maupun materi yang disajikan dalam media. Penggunaan flipbook digital dapat memberikan respon positif bagi guru dan siswa.