Pengendalian Diri Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Saat Menari

" Kamu tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi padamu, tetapi kamu dapat mengendalikan sikapmu terhadap apa yang terjadi padamu, dan dalam hal itu, kamu akan menguasai perubahan daripada membiarkannya menguasaimu ." – Brian Tracy

Mengendalikan diri adalah suatu hal yang cukup sulit untuk dilakukan, seperti yang pernah ku alami beberapa waktu yang lalu. Saat itu, aku sedang menghadapi sebuah pementasan tari yang berbeda dari biasanya yang pernah aku lakukan. Aku dan kawan-kawanku ditunjuk sebagai opening­ atau pembuka sebuah perhelatan budaya yang cukup besar dan meriah di Kota Liwet yaitu Kota Solo.

Dalam persembahan tari yang aku dan kawan-kawanku bawakan, kami tampil di sebuah panggung yang sangat unik yaitu panggung diatas air. Ya, benar, diatas air. Panggung tersebut berdiri diatas danau Taman Balekambang Surakarta dan hal itulah yang membuat nyali kami sedikit menciut, tidak terbayangkan bagaimana “konsekuensi” yang mungkin akan terjadi. Namun, disaat itulah kemampuan pengendalian diri kami diuji.

Apakah kami berhasil mengendalikan diri disaat pikiran kami bercabang?

Yah, pertanyaan itu terus menerus berputar dalam benakku bahkan disaat sedang berlatih. Beberapa orang pun merasa risau hingga membuat kami sempat terbesit dalam pikiran “apa kita mundur saja dalam pementasan ini?”. Namun orang tua dan kawan-kawanku yang lainnya mengatakan “percayalah pada dirimu sendiri, hanya kamu yang memiliki kuasa untuk mengendalikan dirimu, kamu bisa mengendalikan dirimu terhadap perubahan dan membuatnya untuk tidak menguasaimu” sebuah kalimat yang membuat jiwaku yang sempat redup, membara kembali. Aku pun merasa terpacu untuk menampilkan sebuah atraksi yang berbeda.

Pengujian diri dimulai…

Hari itu tiba, dimana seluruh persiapan telah ditata apik sedemikian rupa dengan penonton yang mengelilingi danau dan tak lupa sang bintang utama, panggung perhelatan, telah dipasang dengan gagahnya diatas danau. Aku sedikit merasa gamang ketika acara mulai dibuka, saat aku dan kawan-kawanku bersiap diri menjajaki panggung perhelatan, menuruni anak tangga menuju panggung dan disaat kaki kami mulai menyentuh dingin nya air danau itu, aku mulai memantapkan diri untuk terus fokus menghalau setiap pikiran-pikiran yang muncul dan menikmati setiap adegan yang sedang terjadi. Ikan-ikan kecil yang ada didanau tersebut turut menemaniku dalam setiap gerakan yang aku hasilkan. Dan ketika lantunan musik mulai terdengar, aku merasa yakin pada diriku bahwa aku bisa mengendalikan diriku sendiri dan aku merasa kepercayaan diriku meningkat seiring dengan suasana yang membaur denganku dengan diriku yang terkendali dibawah kuasaku.

Akankah kami mampu menampilkan sebuah tarian dengan baik?

Pengendalian diriku yang terus menguat membuat kepercayaan diri kian membuncah, dengan suasana sekitar yang mendukung dan membaur aku mulai menikmati setiap gerakan ayunan-ayunan tangan dan kaki yang kubawakan. Kawan-kawanku pun turut merasakan bagaimana efek kuat dari sebuah pengendalian diri yang baik dalam suasana yang cukup menegangkan. Hingga pada penghujung atraksi, kami terus menampilkan sebuah pagelaran yang apik yang mampu membuat seluruh orang yang menyaksikannya ikut merasakan ‘getaran’ merdu dalam alunan gerakan-gerakan kami. Dan kami pun menyadari, bahwa ketakutan akan hal yang belum pernah terjadi mampu dikalahkan oleh pengendalian diri yang baik dan hal itu pula yang mampu menggugah rasa kepercayaan dalam diri.

1 Like