Pengaruh Teknik Leksikostatistik Terhadap Perkembangan Teori LHK

Lekskostatisti merupakan sebuah metode pengelompokan linguistik yang berpengaruh besar di bidang linguistik historis komparatif. Saat mengelompokkan bahasa, statistik kosakata menemukan relevansi dua bahasa atau lebih dengan mencari unsur kesamaan kosakata dalam bahasa tersebut.
Nothofer dalam Ino (2015: 369) menunjukkan bahwa statistik leksikal lebih unggul daripada metode lainnya. Kelebihan statistik leksikal adalah: (1) Sebagai daftar kosakata dasar yang memungkinkan Anda dengan cepat menentukan hubungan antar bahasa. (2) Sebagai alat pengelompokan bahasa/dialek terkait yang bahasa Protonnya (awal) belum tua; (3) Sebagai alat awal pengelompokan bahasa.
Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Menurut saya metode leksikostatistik merupakan salah satu metode yang sangat membantu pengelompokan bahasa dalam bidang ilmu linguistik historis komparatif. Menurut Keraf (1984) melalui metode yang mengutamakan persamaan dalam bunyi-bunyi yang ada dalam leksikon yang muncul pada bahasa-bahasa untuk penetapan pengelompokan pada presentase perbedaan serta persamaan antar bahasa yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian kekerabatan bahasa.

Ada empat macam asumsi dasar yang dapat dipergunakan sebagai titik tolak dalam metode leksikostatistik (Keraf: 1984: 123).
Adapun empat asumsi dasar yakni kosa kata suatu bahasa bila sebagiannya sukar berubah dibandingkan dengan yang lain, suatu bahasa memiliki ketahanan yang kontstan sepanjang masa, perubahan kosa kata dasar pada semua bahasa sama bila dua bahasa berkerabat, dan bila sudah ditentukan dapat dihitung waktu pisah kedua bahasa tersebut.

Metode leksikostatistik memungkinkan untuk menentukan tingkat hubungan di antara dua buah bahasa dengan menggunakan cara yang paling mudah, yaitu dengan membandingkan kosa kata pada bahasa-bahasa tersebut yang kemudian dapat dilihat dan ditentukan tingkat kesamaan di antara kosa kata kedua bahasa (Crowley: 1992:168). Karenanya metode leksikostostatistik ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan teori linguistik historis komparatif.

Referensi:
Crowley, T. 1992. An Introduction to Historical Linguistics. Oxford: Oxford University Press.
Keraf, Gorys. 1984. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Teknik leksikostatistik mempunyai pengaruh terhadap kajian linguistik historis komparatif.
Menurut Keraf (1996) leksikostatistik merupakan suatu teknik dalam pengelompokan bahasa yang  mengutamakan aspek kata-kata (leksikon) atau kosakata yang dibandingkan secara statistik  dan berusaha pengelompokan ditetapkan berdasarkan data persentase melalui persamaan pada suatu bahasa  dengan bahasa lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yanti (2017) hubungan tingkat kekerabatan antarbahasa bahasa Rejang , bahasa Serawai, dan bahasa Pasemah dapat diketahui dengan melakukan pengelompokan bahasa dan  merekonstruksi sistem bunyi bahasa asal serta perubahan bunyi yang  terjadi ditunjukkan pada masing-masing bahasa dalam kelompok itu. Ketiga bahasa tersebut akan  menjelaskan kekerabatan yang terjadi akibat berasal dari kelompok yang sama, yaitu turunan dari proto bahasa subkelompok Bengkulu.  Melalui pembagian di atas dapat dilihat bahwa sistem  kekerabatan serta usia bahasa dan waktu pisahnya terjadi dari sifat kekerabatannya  yaitu berdasarkan unsur fonemis serta leksikonnya.

Referensi:
Yanti, Nafri. (2017). Hubungan Kekerabatan Bahasa Rejang, Serawai Dan Pasemah Dengan Menggunakan Teknik Leksikostatistik. Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 3(2), 1-21.
Keraf, Gorys. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Teknik leksikostatistik berpengaruh besar terhadap perkembangan teori linguistik historis komparatif karena Teknik ini adalah suatu teknik dalam pengelompokan bahasa yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata atau leksikon secara statistik untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan persentase persamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain.
Nothofer dalam Ino (2015: 369) mengungkapkan bahwa metode tersebut memiliki kelebihan dibandingkan metode lain. Keunggulan-keunggulan metode leksikostatistik di antaranya, (1) sebagai daftar kosakata dasar yang dapat dengan cepat menentukan hubungan kekerabatan antarbahasa; (2) sebagai alat pengelompokan bahasa/dialek sekerabat yang bahasa protonya (awal) tidak tua; (3) sebagai alat awal dalam pengelompokan bahasa.

Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparatif dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 365-378.
Keraf, Gorys. (1991). Linguistik Historis Komparatif. Jakarta: PT Gramedia

Leksikostatistik adalah sebuah teknik dalam pengelompokan bahasa yang mengutamakan aspek kata-kata (leksikon) atau membandingkan kosakata secara statistik dan berusaha menetapkan pengelompokan berdasarkan persentase kesamaan suatu bahasa dengan bahasa lain.
Dapat dikatakan teknik ini mempunyai peranan penting dalam perkembangan linguistik historis komparatif khususnya dalam penentuan kekerabatan antar bahasa.

Referensi : Keraf, G. (1996). linguistik bandingan historis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leksikostatistik merupakan teknik pengelompokkan bahasa dengan mengutamakan peneropongan leksikon secara statistik, lalu mengelompokkannya berdasarkan persentase kesamaan serta perbedaan antar bahasa yang diteliti (Keraf, 1991). Tujuan teknik ini adalah untuk mengetahui klasifikasi kekerabatan, waktu pisah yang terjadi pada kedua bahasa tersebut, serta prediksi usia kedua bahasa tersebut (Damanik, 2019). Sebagai bagian dari linguistik historis komparatif, maka leksikostatistik memiliki pengaruh besar dalam menyelidiki perkembangan dan perbandingan antar bahasa dari masa ke masa. Sudah banyak penelitian yang mengkaji hubungan kekerabatan suatu bahasa dengan bahasa lain melalui teknik leksikostatistik ini. Hasil penelitian tersebut tentunya akan mengungkap klasifikasi nyata atas bahasa-bahasa kerabat sehingga jelas bagaimana kedudukan atau hubungan antara bahasa-bahasa itu satu sama lain (Subakti, 2014).

Referensi:

Damanik, R. (2019). Leksikostatistik Bahasa Batak Simalungun dan Bahasa Batak Mandailing: Kajian Linguistik Historis Komparatif. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara, 3. Retrieved from http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27042

Keraf, G. (1991). Linguistik Historis Komparatif. Jakarta: PT Gramedia.

Subakti, E. (2014). KEKERABATAN BAHASA KARO, MINANG, DAN MELAYU: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF. Jurnal Metamorfosa, 2(1), 6. Retrieved from http://jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files_flutter/1409113203ArtikelKekerabatanBahasa.pdf

1 Like

Lekskostatisti adalah metode pengelompokan linguistik yang berpengaruh besar di bidang linguistik historis komparatif. Saat mengelompokkan bahasa, statistik kosakata menemukan relevansi dua bahasa atau lebih dengan mencari unsur kesamaan kosakata dalam bahasa tersebut.
Nothofer dalam Ino (2015: 369) menunjukkan bahwa statistik leksikal lebih unggul daripada metode lainnya. Kelebihan statistik leksikal adalah: (1) Sebagai daftar kosakata dasar yang memungkinkan Anda dengan cepat menentukan hubungan antar bahasa. (2) Sebagai alat pengelompokan bahasa/dialek terkait yang bahasa Protonnya (awal) belum tua; (3) Sebagai alat awal pengelompokan bahasa.
Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Menurut Keraf bahasa yang berkerabat berasal dari proto yang sama biasanya akan memperlihatkan kesamaan seperti di bawah ini:

  1. Sistem bunyi yang sama (fonetik) dan susunan bunyi (fonologis);
  2. kesamaan bentuk kata dan gramatikal (morfologis);
  3. kesamaan dalam tataran sintaksis, yakni kesamaan hubungan antara kata yang terdapat dalam kalimat. Di dalam membandingkan dua bahasa atau lebih digunakan teknik leksikostatistik.
    Teknik leksikostatistik itu sendiri merupakan cara mengelompokkan bahasa yang lebih cenderung menggunakan peneropongan kata-kata atau yang disebut leksikon. Kemudian secara statis, berusaha untuk menetapkan kelompok-kelompok bahasa tersebut berdasarkan kesamaan dan perbedaan dengan bahasa yang lainnya. Keraf juga berpendapat bahwa pasangan kata dapat dinyatakan berkerabat apabila memiliki kriteria:
  4. sebuah pasangan kata itu identik,
  5. pasangan kata tersebut memiliki korespondensi fonemis,
  6. memiliki kemiripan fonetis, atau
  7. satu fonem yang berbeda

Referensi :
Keraf, Gorys. (1991). Linguistik Historis Komparatif. Jakarta: PT Gramedia

Teknik pada leksikostatistik memiliki guna untuk memberikan kejelasan terhadap hubungan kekerabatan antara bahasa-bahasa yang digunakan di suatu daerah yang mana hal ini juga merupakan suatu kajian dalam linguistik historis komparatif.

Menurut Sudjalil (2018), adanya teknik yang digunakan dalam leksikostatistik dapat mengukur kekerabatan bahasa yang bisa dilihat berdasarkan adanya persamaan bunyi pada leksikon yang muncul dalam bahasa-bahasa tersebut.

Sesuai dengan penjelasan dalam konteks tersebut, suatu teknik dalam leksikostatistik itu dikatakan sangat berpengaruh penting dalam kaitannya dengan adanya perkembangan linguistik historis komparatif dikarenakan saling terhubung dan memiliki fokus kajian yang berkaitan.

REFERENSI
Sudjalil, S. (2018, October). Leksikostatistik sebagai Alternatif Penentuan Kekerabatan Bahasa-Bahasa Daerah. Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA): 213-227.

1 Like

Linguistik Historis Komparatif berperan penting dalam menentukan tingkat kekerabatan antarbahasa beserta sejarah atau asal usul suatu bahasa. Dalam membandingkan dua bahasa atau lebih, peneliti dapat menggunakan teknik leksikostatistik (Setiawan, 2020). Teknik leksikostatistik merupakan suatu teknik dalam pengelompokan bahasa yang cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokkan itu berdasarkan persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain (Keraf, 1984: 121). Berkaitan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran teknik leksikostatistik ini sangat penting dalam perkembangan teori LHK karena melalui teknik tersebut peneliti dapat menentukan tingkat kekerabatan antarbahasa serta dapat meneliti bagaimana sejarah atau asal usul suatu bahasa. Apabila sejarah dari tiap bahasa yang ada di dunia ini dapat diketahui dengan baik dan cukup akurat, maka teori-teori yang ada mengenai linguistik historis komparatif juga akan semakin kuat.

Langkah-langkah leksikostatistik sendiri telah dikemukakan oleh Keraf (1990) yakni sebagai berikut.

  • Mengumpulkan kosa kata dasar dan kata kerabat.
  • Menentukan pasangan kosakata dasar yang sekerabat.
  • Menghitung usia atau waktu pisah kedua bahasa.
  • Menghitung jangka kesalahan untuk menetapkan kemungkinan waktu pisah yang lebih tepat.

Teknik leksikostatostik memiliki rumus yang mampu mempermudah peneliti dalam mencari beberapa hal tertentu untuk membantunya mengetahui sejarah suatu bahasa. Ino (2015) menyatakan bahwa terdapat tiga rumus dalam teknik leksikostatistik yang sangat penting diketahui.

  • Rumus yang menentukan tingkat persentase hubungan kekerabatan.
  • Rumus yang mencari waktu pisah.
  • Rumus yang mencari jangka kesalahan.

Referensi:

Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 365-378.

Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: Gramedia.

Setiawan, L. G. I. P. S. (2020). Hubungan Kekerabatan Bahasa Bali dan Sasak dalam Ekoleksikon Kenyiuran: Analisis Linguistik Historis Komparatif. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(1), 27-30.

1 Like

Leksikostatistik adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membandingkan dan mengelompokan suatu bahasa berdasarkan leksikon. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada besarnya persen kesamaan. Dalam praktiknya, Leksikostatistik kerap kali menggunakan teori lingustik historis komparatif. Sementara, lingustik historis komparatif merupakan ilmu yang mempelajari tentang sejarah perjalanan bahasa mulai dari bahasa itu lahir hingga bahasa tetap digunakan hingga sekarang (Hafizah, 2018).
Dari segi tujuan, Teknik Leksikostatistik bertujuan untuk mengelompokkan bahasa berdasarkan prosentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain (Keraf, 1996: 121). Selain itu, teknik ini juga bertujuan untuk mendapatkan kepastian dari usia bahasa. Artinya, teknik ini meneliti kapan bahasa muncul dan bagaimana hubungannya dengan bahasa-bahasa kerabat yang lain (Keraf, 1996: 122). Sama dengan metode LHK yang lain, teknik ini dikembangkan untuk bahasa-bahasa yang tidak memiliki naskah kuno.

Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hafizah. (2018). Leksikostatistik Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Minang Dialek Bukittinggi (Kajian Linguistik Historis Komparatif). DEIKSIS, 1(03), 247-254.

1 Like

Teknik leksikostatistik memiliki pengaruh singnifikan dalam perkembangan linguistik historis dan komparatif, dia berfungsi unutuk memproyeksi paparan statistik bahasa. Leksikostatistikjuga mampu membandingkan anatar bahasa atau rumpun bahasa, Indrariani (2017). sehingga dapat disimpulkan bahwa leksikostatistik mampu memberikan kontribusi pada perkembangan linguistik historis dan komparatif, utamanya dalam aspek menjabarkan indentifikasi bahasa dalam skema statistik.

Indrariani, E. A. (2017). Leksikostatistik bahasa jawa dan bahasa sunda.

1 Like

Linguistik Historis Komparatif merupakan salah satu cabang linguistik memiliki tugas diantaranya menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat(Ino,2015). Leksikostatistik sebagai salah satu metode pengelompokan bahasa telah banyak dipakai oleh para pakar/ahli bahasa di dunia ini. Metode ini menggunakan statistik yang berupa angka-angka sebagai dasar pemilihannya.
Reverensi

Ino, L. (2015). PEMANFAATAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATAIF DALAM PEMETAAN BAHASA-BAHASA NUSANTARA. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 351-365.

1 Like

Seperti yang kita ketahui bahwa leksikostatistik sendiri merupakan teknik dalam pengelompokan bahasa yang lebih cenderung memprioritaskan leksikon, kemudian mencoba mengidentifikasi pengelompokan itu sesuai dengan persentase kesamaan dan perbedaan bahasa dengan bahasa lainnya. Peranan teknik leksikostatistik sangat penting terhadap perkembangan teori linguistik historis komparatif. Tujuan linguistik historis komparatif yaitu membandingkan bahasa satu dengan yang lain untuk mengetahui tingkat kekerabatan. Kekerabatan bahasa bisa diketahui menggunakan teknik leksikostatistik. Pengelompokan bahasa pada leksikostatistik bisa dilihat berdasarkan kesamaan bunyi dalam leksikon yang muncul pada bahasa tersebut. Oleh karena itu, teknik leksikolinguistik berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan teori linguistik historis komparatif.

Referensi:

Sudjalil, S. (2018). Leksikostatistik Sebagai Alternatif Penentuan Kekerabatan Bahasa-Bahasa Daerah. Prosiding SENASBASA (Seminar Nasional Bahasa dan Sastra), 213–227.