Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Gizi Seimbang Di Sekolah Dasar

Anak usia sekolah adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Terjadi banyak perubahan dalam masa ini terutama pada pertumbuhan mental, fisik, dan emosional yang cepat. Anak usia sekolah lebih aktif dalam mengekspresikan emosional, ide, gagasan mereka serta mulai merasakan rasa penasaran yang tinggi akan hal-hal yang baru mereka liat dan dengar.
Dilihat dari masalah gizi yang dialami anak usia sekolah memiliki masalah yang cukup kompleks yaitu sangat kurus, kurus, gemuk, obesitas dan lain sebagainya. Penyebab masalah gizi ini cukup beragam terutama pola makan dan konsumsi anak terhadap sayuran, buah-buahan, dan zat gizi penting lainnya masih kurang. Zat gizi penting lain yang masih kurang pada anak usia sekolah ini adalah protein terutama protein hewani. Tidak hanya protein, konsumsi karbohidrat, mineral, dan vitamin masih rendah. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan penting bagi tumbuh kembang anak.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pola makan seseorang adalah kurangnya pengetahuan tentang pola makan. Berkurangnya pengetahuan ini juga menurunkan kemampuan menerapkan informasi gizi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan seseorang adalah dengan memberikan pendidikan gizi sedini mungkin. Pendidikan gizi ini dapat diberikan melalui penyuluhan dan melalui pembagian poster, leaflet atau booklet kepada anak sekolah.
Melalui pendidikan, pengetahuan seseorang dapat diperluas. Peningkatan pengetahuan diharapkan dapat menyebabkan perubahan perilaku yang lebih baik mengenai gizi dan kesehatan. Program pendidikan kesehatan dan gizi untuk anak sekolah merupakan cara yang mudah dan efektif untuk melaksanakan intervensi kesehatan global. Bagaimana melakukan pelatihan komprehensif lagi.
Menurut Healthy People 2010, pendidikan gizi dapat memperluas pengetahuan gizi anak, meningkatkan sikap anak, dan mempengaruhi kebiasaan anak dalam memilih makanan dan jajanan sehat. Dampak pendidikan gizi terhadap kesehatan mungkin akan lebih efektif bila menyasar langsung pada anak usia sekolah.
Pedoman Gizi Seimbang (PGS) merupakan pedoman yang memberikan komposisi makanan sehari-hari yang mengandung jenis dan jumlah zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan PGS merekomendasikan empat pilar terkait perilaku gizi yang sebaiknya dijalankan setiap hari. Empat pilar pola makan seimbang adalah mengonsumsi makanan yang bervariasi, menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS), aktivitas fisik, dan pemantauan berat badan secara teratur untuk menjaga berat badan normal. Permasalahan Konsumsi pangan yang tidak sesuai dengan SPG dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan praktik gizi. Diperlukan intervensi PGS terhadap anak sekolah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Anak sekolah merupakan kelompok sasaran di masyarakat yang mudah menyerap dan menerapkan informasi baru. PGS Kegiatan sosialisasi yang dilakukan sejak dini mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan anak di masa depan latihan.
Pendidikan gizi di sekolah dasar berperan penting dalam membentuk pemahaman dan perilaku anak mengenai gizi seimbang. Berikut ini beberapa dampak positif pendidikan gizi di sekolah dasar terhadap pola makan seimbang: Pengertian Gizi yang Baik:

  1. Pendidikan gizi membantu anak mengonsumsi makanan yang tepat dan seimbang untuk tumbuh kembang. Membantu memahami pentingnya makanan utuh pemasukan.
  2. Pahami berbagai kelompok makanan dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Perubahan kebiasaan makan: Pendidikan gizi membantu anak memperoleh pengetahuan tentang pentingnya makanan sehat dan kebiasaan makan yang beragam. Hal ini akan membantu mereka mengubah kebiasaan makannya ke makanan yang lebih sehat.
  3. Mengenal makanan sehat dan tidak sehat: Anak diajarkan untuk mengenal makanan sehat dan tidak sehat. Belajarlah untuk membuat pilihan makanan yang tepat dan waspadai dampak negatif dari mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
  4. Keterlibatan Orang Tua: Pendidikan gizi di sekolah dapat melibatkan orang tua dalam menciptakan lingkungan makan sehat di rumah. Orang tua dapat menjadi mitra dalam membantu anak menjalani pola hidup sehat.
  5. Mencegah masalah gizi : Pendidikan gizi membantu mencegah masalah gizi seperti gizi buruk dan obesitas. Anak mendapat informasi tentang kebutuhan gizinya dan cara mencapainya melalui pola makan sehat.
  6. Peningkatan prestasi akademik: Asupan nutrisi yang cukup dapat berdampak positif pada kesehatan otak dan prestasi akademik. Ketika anak memahami pentingnya nutrisi, mereka dapat berkonsentrasi lebih baik dan memiliki energi yang cukup untuk belajar.
  7. Mengembangkan kebiasaan hidup sehat: Pendidikan gizi membantu mengembangkan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda. Anak yang terbiasa makan makanan sehat kemungkinan besar akan mempertahankan kebiasaan tersebut hingga dewasa.
  8. Pengetahuan tentang sumber makanan: Anak memahami pentingnya sumber makanan dan makanan dari kelompok makanan yang berbeda. Pelajari cara mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari berbagai sumber makanan.
    Pendidikan gizi di sekolah dasar, jika dilaksanakan dengan baik, dapat memberikan landasan yang kuat bagi anak-anak untuk menerapkan gaya hidup sehat dan memahami pentingnya pola makan seimbang untuk menjaga kesehatan.