PENGARUH MENTAL HEALTH TERHADAP PERILAKU SESEORANG

Masa remaja merupakan masa dimana suasana hati dapat berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood yang drastis pada para remaja seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis. Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja mengalami perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka. Remaja sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri yang membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra mereka. Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran.

Remaja kerap berhubungan berbagai perilaku berisiko tinggi sebagai bentuk dari identitas diri. 80% dari remaja berusia 11-15 tahun dikatakan pernah menunjukkan perilaku berisiko tinggi minimal satu kali dalam periode tersebut Dengan melakukan perbuatan tersebut, mereka mengatakan bahwa mereka merasa lebih dapat diterima, menjadi pusat perhatian oleh kelompok sebayanya, dan mengatakan bahwa melakukan perilaku berisiko tinggi merupakan kondisi yang mendatangkan rasa kenikmatan. Walaupun demikian, sebagian remaja juga menyatakan bahwa melakukan perbuatan yang berisiko sebenarnya merupakan cara mereka untuk mengurangi perasaan tidak nyaman dalam diri mereka atau mengurangi rasa ketegangan. Dalam beberapa kasus perilaku berisiko tinggi ini berlanjut hingga individu mencapai usia dewasa.

Kesehatan mental atau yang biasa dikenal dengan mental health merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Kesehatan mental yang baik artinya seseorang dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, seseorang dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Masyarakat awam dengan pemahaman matang mengenai kesehatan mental sangat jarang dijumpai. Tak jarang beberapa masyarakat terlihat masih mementingkan ego dan pemikiran nya masing-masing tanpa memperdulikan dampak yang akan diterima individu lain. Kesehatan mental masih sering diremehkan dan dianggap sesuatu yang berlebihan. Masyarakat sebaiknya lebih melek terhadap kesehatan mental.

Ada beberapa kasus yang berkaitan dengan kesehatan mental seseorang. Salah satu contohnya adalah perbuatan bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa universitas ternama di Indonesia. Kejadian yang dialami mahasiswa tersebut telah diselidiki dan dikaji mengenai penyebab nya yaitu karena mental nya yang sangat buruk dan cenderung mengarah kepada hal-hal yang seperti itu. Beberapa orang yang mengalami hal serupa mengungkapkan bahwa hal tersebut terasa seperti raga masih hidup namun jiwa sudah terasa mati. Mereka hanya sekedar melanjutkan hidup, pandangan mereka mengenai masa depan sudah buram. Hati mereka kosong dan hampa seolah tidak ada seseorang pun yang mengerti akan dirinya. Hal ini lah yang seharusnya dipahami oleh sebagian besar masyarakat untuk turut berperan pada mereka yang mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan pikirannya. Masyarakat seharusnya tidak meremehkan hal ini dan mencoba untuk memahami. Kejadian yang dialami oleh mahasiswa tersebut diharapkan untuk tidak terulang kembali.

Salah satu usaha pencegahan agar permasalahan remaja tidak menjadi gangguan atau penyimpangan pada remaja adalah usaha kita untuk dapat melakukan pengenalan awal atau deteksi dini. Beberapa instrumen skreening sudah banyak dikembangkan untuk melakukan deteksi dini terhadap penyimpangan masalah psikososial remaja diantaranya adalah The Child Behavior Checklist (CBCL), Pediatric Symptom Checklist (PSC), the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Remaja cenderung energetik, selalu ingin tahu, emosi yang tidak stabil, cenderung berontak dan mengukur segalanya dengan ukurannya sendiri dengan cara berfikir yang tidak logis. Kadang remaja melakukan hal-hal diluar norma untuk mendapatkan pengakuan tentang keberadaan dirinya dimasyarakat, salah satunya adalah melakukan tindakan penyalahgunaan obat/zat. Ditinjau dari aspek sosial, masalah ini bukan hanya berakibat negatif terhadap diri penyandang masalah saja, melainkan membawa dampak juga terhadap keluarga, lingkungan sosial, lingkungan masyarakatnya, bahkan dapat mengancam dan membahayakan masa depan bangsa dan negara.

Berdasarkan tulisan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental dapat memengaruhi perilaku seseorang. Dengan mengkaji kasus yang telah dipaparkan, seseorang cenderung buta akan segala resiko yang akan ditimpakan terhadap dirinya. Perlu ditekankan bahwa peran orang dekat dapat memengaruhi perilaku yang dilakukan seseorang dalam masa buruknya.