Pengalamanku selama menjalani proses belajar secara daring atau online menjadi kenangan yang tak terlupakan, terutama karena situasi ini adalah dampak langsung dari pandemi COVID-19 yang meluas ke berbagai belahan dunia. Sejak bulan Maret, aku dan teman-teman diharuskan untuk meninggalkan kegiatan belajar tatap muka di sekolah dan menggantinya dengan metode pembelajaran jarak jauh melalui platform daring. Keputusan ini tentu saja diambil demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.
Pada awal masa pembelajaran daring, guru-guru memberikan berbagai macam tugas yang harus kami selesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan. Sesi pembelajaran utama pun dilakukan menggunakan aplikasi seperti Zoom, di mana kami mengikuti kelas sambil terhubung secara virtual. Meski berbeda dari interaksi langsung di kelas, aplikasi ini memberikan kesempatan bagiku untuk tetap melihat wajah teman-teman dan guruku meskipun hanya lewat layar.
Selama menjalani sekolah daring, rutinitasku sebenarnya tak banyak berubah dibandingkan saat sekolah normal. Aku masih bangun pagi seperti biasa, memulai hari dengan melaksanakan sholat Subuh, kemudian dilanjutkan mandi agar lebih segar, dan bersiap-siap untuk belajar meski hanya dari rumah. Ketika sesi belajar dimulai, aku duduk di depan perangkat komputer sembari mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi yang diberikan. Saat waktu istirahat tiba, aku memanfaatkannya dengan menikmati sarapan sambil bersantai sejenak sebelum pelajaran berikutnya dimulai.
Usai pelajaran daring berakhir, tugasku belum sepenuhnya selesai. Biasanya aku akan langsung mengerjakan tugas-tugas yang baru saja diberikan oleh guru pada hari itu. Setelah itu, aku mengambil waktu untuk melaksanakan sholat Dzuhur dan makan siang agar tetap fokus dan tidak merasa terbebani dengan banyaknya tugas. Kegiatan lain yang menjadi rutinitasku adalah mengerjakan tugas tambahan di platform classroom, yang biasanya diunggah oleh wali kelas sebagai bagian dari evaluasi harian. Ketika semua tugas tersebut selesai, barulah aku merasa leganya, menandakan sesi pembelajaran daring hari itu telah tuntas.
Pengalaman ini memberiku berbagai pelajaran penting tentang bagaimana harus beradaptasi dengan situasi baru dan memanfaatkan teknologi untuk tetap produktif meskipun dalam keterbatasan. Meskipun begitu, aku harus jujur bahwa ada kerinduan yang terus membayang—kerinduan untuk kembali bertemu teman-teman dan guru secara langsung dalam suasana sekolah seperti dulu. Aku sangat berharap pandemi ini segera berlalu dan kehidupan kembali normal sehingga kami semua bisa belajar, bermain, serta berbagi pengalaman seperti sebelumnya tanpa ada rasa khawatir ataupun batasan.