Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas yang menawarkan pengalaman menantang sekaligus memuaskan, terutama bagi pecinta alam. Gunung Andong, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi salah satu destinasi favorit pendaki karena keindahannya yang memukau serta medannya yang relatif ramah bagi pendaki pemula. Dengan ketinggian sekitar 1.726 meter di atas permukaan laut, Gunung Andong menawarkan perjalanan yang cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari pemula hingga pendaki berpengalaman. Meski tidak terlalu tinggi, jalur pendakian Gunung Andong tetap mampu memberikan sensasi petualangan yang seru dengan pemandangan alamnya yang memukau, seperti kabut tebal yang menyelimuti hutan, gemerlap lampu kota dari kejauhan, serta udara segar pegunungan yang menyegarkan. Salah satu daya tarik utamanya adalah keindahan matahari terbit di puncak, di mana gradasi warna langit yang berubah dari ungu ke biru menciptakan momen yang memukau dan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi setiap pendaki. Tidak hanya itu, mendaki Gunung Andong juga menjadi salah satu kegiatan yang melatih kerja sama dan kebersamaan, terutama jika dilakukan bersama kelompok, seperti yang aku alami saat mengikuti kegiatan pramuka sebagai calon Dewan Ambalan. Pendakian ini tidak hanya menjadi ajang menguji fisik, tetapi juga mental, dengan tantangan untuk tetap fokus, menjaga ucapan, dan saling menyemangati. Meskipun perjalanan terasa melelahkan, keindahan di puncak Gunung Andong serta kebersamaan yang tercipta selama pendakian membuat setiap langkah terasa berharga dan penuh makna.
Pada hari Jumat, tanggal 22 September 2022, kami, para calon Dewan Ambalan, dijadwalkan mengikuti dua kegiatan penting, yaitu tes memasak dan pendakian ke Gunung Andong, sebagai bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan tes SKU Laksana. Sebelum kegiatan dimulai, aku dan teman-teman mempersiapkan perlengkapan seperti air minum, makanan secukupnya, obat pribadi, mantel, senter, jaket, sandal, baju ganti, termos, buku catatan kecil, bolpoin, penutup kepala, sarung tangan, scarf, dan lain-lain. Hari itu dimulai dengan kegiatan pramuka seperti biasa, kemudian sore harinya kami melaksanakan tes memasak yang berlangsung hingga malam. Setelah selesai, kami beristirahat sejenak untuk sholat dan tidur guna mempersiapkan tenaga untuk pendakian yang dimulai pukul 01.00 dini hari. Tepat pada waktunya, kami dibangunkan, diminta mengenakan baju olahraga serta scarf yang telah diikat dengan simpul persahabatan, kemudian berkumpul di lapangan. Kami berangkat bersama-sama menaiki truk menuju Gunung Andong. Setibanya di sana, kami menerima pengarahan dan dibagi menjadi beberapa kelompok pendakian. Aku termasuk dalam kelompok pertama yang berangkat lebih dulu. Perjalanan dimulai dengan suasana penuh semangat meski udara dingin dan gelap menyelimuti. Kami berjalan beriringan, menyalakan senter untuk menerangi jalan, melewati gapura bertuliskan Pendakian Gunung Andong. Kakak Dewan Ambalan meminta kami menjaga ucapan dan tidak melamun selama perjalanan, sehingga aku hanya merapalkan doa dalam hati agar tetap fokus. Ketika tiba di Pos 1, rasa lelah mulai terasa, bahkan beberapa teman perempuan harus dibantu membawa tas oleh teman laki-laki. Meski begitu, dengan semangat dari kakak Dewan Ambalan dan dukungan teman-teman, aku terus melangkah. Setiap langkah terasa berat, tetapi motivasi untuk mencapai puncak membuatku tidak menyerah. Saat akhirnya sampai di puncak, rasa lelah seketika hilang. Pemandangan yang luar biasa menyambut kami; kabut tebal menyelimuti sekeliling, tenda-tenda berjejer di berbagai sudut, menambah keindahan suasana. Kami juga beruntung dapat menyaksikan momen matahari terbit yang memukau, dengan langit berwarna ungu bercampur biru yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya sangat menyenangkan bisa mendaki bersama teman-teman, merasakan kebersamaan yang erat di tengah dinginnya pagi. Momen itu benar-benar menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.
Kegiatan muncak ke Gunung Andong memberikan pengalaman yang luar biasa dan menantang, yang tidak hanya menguji fisik tetapi juga mental. Setiap langkah dari awal pendakian hingga akhirnya mencapai puncak dipenuhi dengan semangat, rasa syukur, dan kebersamaan yang kuat di antara teman-teman serta kakak Dewan Ambalan. Momen ketika kami mencapai puncak, di mana pemandangan alam yang menakjubkan dan udara sejuk menyambut, seakan menjadi hadiah atas segala usaha dan tekad yang telah dikerahkan. Suasana di atas gunung, dengan kabut yang menyelimuti dan pemandangan matahari terbit yang memukau, menjadi kenangan yang tak terlupakan. Pendakian ini mengajarkan kami tentang kebersamaan, kesabaran, dan keberanian, serta pentingnya menjaga fokus dan semangat meski tantangan datang. Tak hanya berhasil menaklukkan Gunung Andong, kami juga semakin menghargai pentingnya saling mendukung dan menyemangati dalam menghadapi setiap rintangan. Keberhasilan kami mencapai puncak menjadi simbol dari kerja keras dan persatuan yang terjalin erat, serta memberi pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi kehidupan dengan tekad dan semangat yang sama.