Pengalaman pertama kali naik gunung sumbing

PENGALAMAN PERTAMA KALI NAIK GUNUNG SUMBING

Mendaki gunung Sumbing adalah pengalaman saya pertama kali ketika mendaki gunung. Mendaki gunung bagi saya yaitu mencari ketenangan dari keramain kota, bagaimana suasana perjalanan di hutan dan menikmati pemandangan dari atas yang sejajar dengan awan. Saya tertarik mendaki gunung karena melihat di sosial media pemandangan gunung Sumbing yang sangat indah, disitulah saya mulai mempunyai niat untuk mendaki gunung, lalu terlintas di otak saya ingin mendaki Gunung Sumbing, karena rumah saya dekat gunung sumbing, saya ingin mencoba pertama kali mendaki di gunung sumbing.

Hari dimana sebelum saya berangkat mendaki, saya memberitahu kepada satu orang teman saya yang bernama Riski dan mengajaknya untuk mendaki, teman saya Riski pun mau menerima tawaran saya untuk mendaki gunung bersama saya. Hari berikutnya tiba, dari pagi hingga siang saya menyiapkan alat-alat dan makanan yang harus di bawa saat mendaki.

Tiba saat saya di rumah Riski, saya memesan taxi online untuk mengantarkan ke basecamp pendakian gunung Sumbing via mangli. Habis dari perjalanan tiba lah saya dan teman saya Riski di Basecamp pendakian untuk mengisi registrasi pendakian dan mengecek kelengkapan peralatan dan barang-barang yang kurang. Setelah mengecek dan persiapan saya dan Riski langsung berangkat, sebelum berangkat mendaki kita tidak lupa berdoa kepada allah SWT agar di lindungi dari hal yang tidak di inginkan.

Saya dan teman saya pun berjalan menuju pos 1 pendakian, saat diperjalanan saya ketemu dengan satu orang pendaki yang tidak tahu namanya, disitu saya dan Riski berniat untuk mengajak mendaki bersama agar tidak sendirian. Pendaki yang tidak diketahui namanya itu pun mau untuk bersama sama untuk mendaki, sesampainya di pos 1 pendakian gunung Sumbing kita melihat ada satu tenda yang sudah didirikan, kita pun terus berjalan sampai akhirnya ketemu di pos 2 pendakian gunung sumbing. Pos 2 ini pemandanganya sangat indah, karena terlihat air terjun yang begitu deras dan air yang dingin jika kita menyentuhnya.

Kita di pos 2 istirahat sejenak karena hawa nya yang sangat dingin dan kita sudah mulai lapar akhirnya kita memutuskan untuk memasak indomie agar Menunda lapar saat di perjalanan. Sesudah memasak indomie kita melanjutkan perjalanan yang sangat melelahkan tidak seperti sebelum nya yang dari pos 1 sampai pos 2. Setelah pos 2 ini trek yang kita daki ini bertangga dari tanah liat, berakar dan berbatu, di sinilah fisik kita diuji karena waktu sudah menunjukan malam hari kita berjalan secepat mungkin agar cepat sampai di area Camp atau pos 3 pendakian gunung sumbing.

Akhirnya sampailah kita di Camp area atau pos 3, disitu kita mendirikan satu tenda karena saya dan Riski membawa satu tenda disitu berinisiatif mengajak satu orang tadi untuk satu tenda saja, karena tenda yang saya dan Riski bawa cukup untuk ber tiga. Setelah di dirikan tendanya kita ber tiga bergantian untuk ganti pakaian karena kita mau tidur agar keesokan harinya bisa mendaki sampai puncak.

Waktu sudah menujukan pagi dini hari, kita pun mulai memasak dan membikin minuman hangat, karena hawa nya sangat dingin sekali semua minyak yang menghangatkan badan pun tidak berpengaruh sama sekali. Setelah makan kita pun bersama sama mendaki puncak gunung, suasana yang berkabut sangat tebal , karena kabut yang tebal menandakan akan turunya hujan, tetapi kemauan kita untuk mendaki sampai puncak tidak goyah, kita pun mulai perjalanan lagi dari pos 3 sampai pos 4 , sesampai pos 4 kita mulai ber istirahat dan meminum air sebentar untuk menghilangkan rasa haus.

Lanjut lah kita mendaki dari pos 4 ke puncak disitu lah hal terjadi, baru saja sampai puncak gunung sumbing setelah 5 – 15 menit hujan pun turun, kita langsung berlari untuk turun dan memakai jas hujan agar pakaian yang kita pakai tidak basah. Kita pun tidak sempat untuk berfoto foto di puncak karena hujan, kita memutuskan untuk turun dari puncak dengan rasa kekecewaan. Sesampainya turun dari puncak kita sampai ke pos 4 lalu ke pos 3, waktu menunjukan siang hari kita ber istirahat sejenak untuk memasak dan mengemasi tenda yang kita dirikan.

Akhirnya setelah semua itu kita memutuskan untuk turun dari gunung sumbing, hujan masih deras sampai bawah pun masih hujan disitu fisik saya sudah mulai lemah, kaki sudah tidak kuat, saya paksaan untuk turun agar sampai bawah kita bisa istirahat sepuasnya. Setelah itu melewati bertemu dengan trek trek yang kita daki tadi dan akhirnya sampai lah di base camp, waktu sudah menujukan malam hari, taxi online pun sudah tidak ada, orang rumah tidak ada yang bisa untuk menjemput kami di base camp, lalu tiba tiba ada orang base camp yang menghampiri kamu dan menawarkan jasa antar ke rumah dengan biaya yang lumayan mahal.

Kami pun tanpa berpikir panjang lebar, saya dan Riski memutuskan untuk menggunakan jasa antar dari base camp gunung Sumbing via magli dan disitulah kami berpisah dengan satu orang tidak dikenal yang mau diajak mendaki bersama. Tiba lah di rumah saya kaliangkrik, Riski pun menginap di rumah saya lalu keesokannya saya mengantarkan Riski pulang ke rumahnya, dan selesai lah sudah cerita saya mendaki gunung Sumbing.

Mendaki gunung Sumbing ini membuat saya jatuh sakit setelahnya, 2 minggu saya tidak masuk sekolah karena mengingat fisik saya yang mulai lemah saat turun dari puncak. Setelah itu saya agak sedikit trauma mendaki gunung. Satu tahun berlalu saya tidak tahu mengapa kenapa saya menerima tawaran-tawaran Teman saya untuk mendaki gunung di berbagai tempat di jawa tengah seperti Gunung Sindoro, Gunung Kembang, Gunung Andong, Gunung Prau, dan Gunung Telomoyo. Setelah mendaki di berbagai Gunung dan mulai masuknya saya didunia perkuliahan saya sudah tidak mendaki lagi karena tidak ada waktu untuk mendaki lagi dan untuk fokus berpendidikan.